PROLOG

753 43 5
                                    

(Sepulang sekolah SMP Fujinakai)

"Yame-chan! Tunggu dong!"

Aku menoleh ke belakang dan menemukan anak yang sedang berlari.

"Maaf, tapi kamu siapa?" tanyaku.

"Huh. Teman satu kelas saja tidak tahu. Tapi gak apa apa koq. Aku Mizuru Taki. Kamu Oyame Tsunaki kan?" ucapnya ceria.

Entah darimana anak itu muncul dan tiba-tiba menjadi akrab denganku. Lalu kami pun berteman.

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Sekarang aku sudah SMA. Aku bersekolah di SMA Pahlawan. SMA YUUEI. Aku mendapat undangan untuk masuk ke sekolah ini. Kupikir akan menyenangkan menjadi calon pahlawan kan? Jadi kuputuskan untuk mengisi daftarnya.

(Malam hari di rumah Oyame)

"Huft. Sepi sekali," ucapku sambil melihat sekeliling.

Aku tinggal di rumah ini sendirian. Ayah dan ibuku meninggalkan aku sendiri. Aku masuk ke kamarku dan mulai mengisi.

Daftar Masuk Yuuei:
Nama:
Oyame Tsunaki
Nama sekolah menengah:
SMP Fujinakai
Nama orang tua:
Ayah: Yamato Tsunaki
Ibu : Nakaru Raku
Quirk :
Dark and Light
Dark: Berpindah tempat atau bisa di sebut Teleportasi. Bisa digunakan dalam meyerang tetapi dalam bentuk ledakan.
Light: Biasanya aku menggunakan ini sebagai pertahanan. Ketika aku menggunakan quirk ini, maka akan ada pelindung. Aku juga bisa membuat orang tak bergerak jika terkena Lightku. Tapi aku harus menyentuh lawanku dulu dan itu hanya bertahan selama 5 menit.

Apa aku boleh menjadi Pahlawan?

Pikiran itu melintas di kepalaku. Aku menunduk. Menutup mataku dan menghela nafas sebelum akhirnya aku meletakan kepalaku di bantal.

(Oyame saat berumur 5 tahun)

"Mama.. aku ingin menjadi pahlawan keren!" ucapku riang saat melihat All Might.

"Oyame, kita bukanlah seperti mereka. Kita ada di pihak yang berbeda dari mereka," ucap Mama tanpa melihat ke arahku.

"Kenapa?" tanyaku.

"Suatu hari nanti kamu akan tahu," kata Mama.

Sudah 3 tahun berlalu sejak aku bertanya seperti itu kepada Mama. Sekarang aku sudah berumur 8 tahun.

"Mama,lihat!" teriaku.

"Ada apa?" tanyanya.

"Aku bisa menyelamatkan orang dengan Quirkku. Anak itu selamat dari tabrakan mobil karenaku. Hebat kan?" seruku penuh semangat.

"Oyame, kita ada bukanlah untuk menyelamatkan orang. Tetapi membasmi mereka. Kamu mengerti?" ucapnya.

"Kenapa? Bukankah semua orang perlu diselamatkan? Itu kan yang dilakukan All might?" jawabku.

"Dialah yang seharusnya dibunuh. Ayahmu gagal dan akhirnya masuk penjara. Jangan sekali kali kamu membanggakan All Might. Kita adalah para penjahat yang akan membunuhnya. Mengerti?" jawabnya penuh keseriusan.

"Aku tidak mau membunuh All Might. Dia pahlawan yang telah menyelamatkan banyak orang dengan senyumnya bukan? Tunggu. Jadi kita adalah penjahat?" ucapku.

"Kamu tidak pernah mengerti apa yang aku bicarakan ya? Kalau kamu ingin jadi pahlawan, pergi saja sana. Aku disini bukan untuk mendengar rengekanmu. Aku akan pergi," geram Mamaku.

"Tunggu Ma- "kata-kataku terputus karena cakaran Mamaku di lengan kananku. Quirk Mamaku adalah cakaran yang bisa membelah sesuatu.

"Jangan pernah sebut aku sebagai Mamamu," katanya lalu membereskan semua yang berhubungan dengannya dan pergi.

Sebelum pergi Mama membalikan mukanya sehingga menghadapku yang sedang kesakitan.

"Oh ya. Satu hal lagi. Kamu tidak akan bisa menjadi pahlawan. Quirk yang kamu dapatkan adalah dari kami sebagai orangtuamu. Dan kami adalah penjahat. Jadi kamu juga penjahat. KAMU ADALAH PENJAHAT. Ingat itu baik-baik, Oyame Tsunaki," geramnya.

Aku bangun dengan bercucuran keringat. Kulihat jam disebelahku. Sekarang jam 02.45

Masih lama sampai jam 05.00. Sebaiknya aku baca buku saja...
Kejadian itu terus terbawa mimpi. Sebenarnya... apakah aku boleh menjadi Pahlawan?

--maaf kalau kata-kataku sedikit aneh. Aku juga pemula dalam menulis cerita-- maaf sebesar - besarnya.

Dream and Fact Become One [Todoroki Shouto x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang