Chapter 4

249 35 2
                                    

(Esok harinya di sekolah YUUEI)

Todoroki berjalan sepanjang lorong. Dia masih memikirkan kejadian kemarin.

"Todoroki!" panggil Uraraka.

Todoroki hanya menoleh dan kulihat mukanya sedikit terkejut.

Mungkin tidak dia sangka aku ada disini bersama Uraraka ya?

"Ohayou," kata Uraraka dengan mukanya yang ceria.

"Ohayou," ucapku juga.

"Ohayou, Uraraka dan Oyame," sahutnya sambil memalingkan muka.

Kami masuk ke kelas dan duduk di meja masing-masing. Lalu aku mengambil buku novelku dan mulai membaca lagi karena masih ada waktu sampai bel sekolah berbunyi. Tidak sengaja pandanganku mengarah ke Todoroki. Dan saat itu
Todoroki sedang melihat ke arahku juga.

"Apa?" tanyaku yang sedikit kaget.

"Tidak," katanya lalu kembali menghadap ke depan.

Aku mengembalikan novelku ke dalam tas.

Setelah itu Iida masuk kelas dan menyuruh kami semua untuk duduk. Aizawa-sensei masuk kelas dan memberikan kami tugas.

"Buatlah kelompok untuk mengerjakan tugas pengamatan. Kelompok terdiri dari 2 orang dan ada satu kelompok yang terdiri dari 3 orang. Lakukan dengan cepat dan tidak berisik," kata Aizawa-sensei lalu kembali tidur.

Aku harus berkelompok dengan siapa? Aku belum mempunyai teman di kelas ini.

Ketika aku sedang berpikir, tiba-tiba Todoroki memanggil aku.

"Kamu mau sekelompok?" tanyanya.

"Kenapa tidak dengan Momo? Aku tidak bisa diandalkan dalam hal seperti ini," balasku mengada-ada.

Sebenarnya aku cukup bagus dalam hal pengamatan. Aku sudah sering melakukannya sewaktu kecil.

"Momo sudah berkelompok dengan Mina. Jadi aku sendiri bingung mau berkelompok dengan siapa," ucapnya.

"Hmm.. kalau itu pilihannya ya sudah. Aku akan berkelompok denganmu. Tapi jangan menghalangiku ya!" ucapku.

"Bukannya yang seharusnya bilang seperti itu adalah aku?" katanya.

"Meh. Apa peduliku?"

"Kamu menyebalkan."

"Memang. Kalau begitu kenapa kamu berkelompok denganku?"

"Karena tidak ada pilihan."

"Kamu sendiri menyebalkan."

"Kamu lebih menyebalkan."

"Dasar Anak Setengah-setengah."

"HEY. JANGAN MENIRU UCAPANKU BANGSAT!" tiba-tiba saja Bakugou ikutan nimbrung.

"Aku tidak menirumu dan jangan memanggilku bangsat," sekarang mataku tertuju kepada Bakugou.

"Anak keparat," geram Bakugou sambil menatap aku.

"Sama saja, Bakugou. Keparat atau bangsat sama-sama bukan kata yang baik untuk diucapkan," lanjutku.

"ANAK INI MENCARI MASALAH DENGAN AKU YA?!? KESINI KAU ANAK KEPARAT!!" teriak Bakugou lalu ditahan Kirishima dan Kaminari.

"Tidak sudi," ucapku.

"Kamu sedang berurusan dengan aku, hey nenek," lanjut Todoroki.

"Nenek??" mataku membesar dan kembali lagi menghadap ke Todoroki.

Dream and Fact Become One [Todoroki Shouto x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang