Chapter 7

196 25 0
                                    

Todoroki's P.O.V

Beberapa hari sudah berlalu, kami bersikap seperti biasa. Seperti tidak ada yang terjadi kemarin dengan Oyame. Bakugou dan Oyame selalu ribut, Midoriya, Uraraka, dan Iida tampak kompak. Dan teman-teman yang lain tampak biasa saja.

Jangan-jangan hanya aku yang sedang bertingkah aneh? Tapi tampaknya Oyame bersikap seperti biasanya. Mungkin aku hanya salah paham.

"Todoroki!" aku mendengar sebuah suara yang memanggilku.

Aku membalikkan badanku dan mendapatinya sedang mencoret-coret kertas.

"Apa?" tanyaku.

Tapi Bakugou menyela pembicaraan kami.

"Dasar anak keparat bisanya berbicara saja," katanya ketus.

"Diam kau, pembuat onar!" balasnya.

"KAU MAU MATI HAH? SUDAH BERAPA KALI KAU MENGEJEKKU HAH?!?" geramnya sambil menghempaskan tangannya ke meja.

"Buang waktu kalau aku harus menjawabmu," balasnya lagi.

Tampaknya Bakugou akan meledak tapi Aizawa-sensei sudah masuk ke kelas dan menjelaskan tentang festival yang akan diadakan sekolah. Kami bersemangat karena festival itu akan dilihat para pahlawan pro.

"Tapi, Pak, tugas yang diberikan dikumpulkan minggu depan juga kan?" tanya Iida sambil mengangkat tangan seperti biasanya.

"Oh iya. Ya sudah kumpulkan sekarang saja," katanya.

"EH?! Tapi kami belum mengerjakannya!" Kaminari berteriak histeris.

"Salahmu sendiri. Cepat kumpulkan! Iida tolong ya," katanya lalu kembali tidur.

"Baik! Cepat teman-teman kumpulkan!"

"Todoroki, tolong ya," ucap Oyame.

"Iya iya. Kamu malas sekali," ucapku lalu mengumpulkan hasil pengamatan.

"Biar! Suka-suka aku dong! Lalu ada yang ingin kubicarakan denganmu," katanya setelah aku duduk.

"Ah. Sudahlah, lain kali saja," ucapnya.

Dia ingin bicarakan tentang apa ?

Aku akan menanyakannya padanya sepulang sekolah nanti.

(Sepulang sekolah)

"Sampai nanti, Todoroki!" kata Oyame sambil melambaikan tangannya.

"Eh, Oyame!" panggilku.

Dia membalikkan badan.

"S-Selamat berju-juang ya!" ucapku mendadak gugup dan tidak jadi bertanya.

"Iya. Kamu juga. Dah!" dia berlari menjauh dan akhirnya menghilang.

Huft. Akhirnya aku tidak jadi menanyakannya.

Aku menggelengkan kepalaku.

Tidak. Aku harus fokus pada latihanku.

Back to normal

"Pahlawan?" lagi-lagi kata itu menggangguku.

Bolehkah? Aku mungkin tidak akan diakui jika orang-orang sudah mengetahui kebenarannya. Aku hanya ingin menyelamatkan orang.

"Mengapa semuanya menjadi sulit saat kamu memiliki kenangan buruk?" gumamku. "Sudahlah. Aku akan latihan mulai besok pagi. Aku akan berjuang untuk festival minggu depan."

(Time skip)

Festival sekolah akhirnya datang. Kami bersiap untuk mengikuti acaranya.

Midnight menjelaskan tentang acara pertama. Lalu singkat cerita kami langsung menjalankannya. Orang-orang berdesakan karena pintu masuknya sangat kecil. Kulihat Todoroki sedang membuat es yang akan membekukan kami semua.

Dream and Fact Become One [Todoroki Shouto x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang