Part 8

164 8 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu,tapi shindy masih belum beranjak dari tempat duduknya. Padahal kini tinggal dia seorang yang berada dikelas IX-3 ini.

Tok!! Tok!! Tok!!

Suara ketukan pintu mengintruksikan pada shindy untuk menoleh dan melihat siapa yang datang. Dan ternyata yang datang fino.

"Kenapa belum pulang?" tanya fino

"Kamu sendiri kenapa belum pulang?" tanya shindy balik. Fino yang mendengar shindy malah bertanya balik hanya memutar bola matanya malas.

"Kebiasaan banget sih,kalo ditanya pasti balik nanya" tutur fino kesal. Shindy yang mendengar penuturan fino pun hanya cengengesan tak elas.

"Kamu kenapa belum pulang?" tanya fino ulang tapi dengan versi yang berbeda.

"Masih betah disini,jdi belum belum pulang deh"
"Kamu sendiri kenapa belum pulang?"

"aku abis piket" balas fino sambil memainkan ujung rambut shindy.

Setelah itu suasana menjadi hening. Hingga akhirnya suara fino memecah keheningan diantara mereka

"Pulang yuk"

"Yuk"

Mereka jalan beriringan melewati koridor sekolah yang sudah sepi itu. Setelah fino mengambil motornya diparkiran dan shindy sudah naik kemotor fino barulah mereka pulang dan menuju kerumah shindy terlebih dahulu.

***

"Mau mampir dulu ga?" tawar shindy pada fino saat keduanya sudah sampai didepan rumah shindy

"Hmm engga deh,aku langsung pulang aja,udah sore juga" ucap fino.

Shindy hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Yaudah aku pulang ya,assalamualaikum" pamit fino

"Iya hati-hati walaikumsallam" balas shindy.

Shindy baru masuk kerumah setelah fino sudah tak terlihat dipandangan nya.

"Assalamualaikum,shindy pulang" salam shindy pada orang rumah sambil teriak

"Walaikumsallam,engga baik ah anak perempuan teriak-teriak begitu" ucap sang wanita paruh baya.

"Mama" mata shindy berbinar saar tau bahwa mamanya ada dijakarta. Tanpa pikir panjang shindy langsung menghampiri mamanya dan memeluk mamanya

"Shindy kangen mama" ucap shindy sambil nangis dipelukan sang mama

"Iya mama juga kangen shindy,kangen juga sama imelda dan kevin. Intinya mama kangen anak-anak mama yang ganteng dan cantik²" ucap sang mama lembut sembari mengelus kepala sang anak dengan penuh kasih sayang.

Shindy itu anak termanja diantara yang lain. Jadi imelda dan kevin memaklumi kalau shindy sangat rindu pada sang mama. Sebenarnya imelda dan kevin pun merindukan orang tua nya,tapi mereka berfikir orang tua nya sibuk dan jarang bertemu anak² nya karna mengurus bisnis mereka dan itu semua juga demi kebaikan mereka. Tapi berbeda dengan shindy,karna dia sebenarnya paling tidak bisa jauh dari orang tua nya terlebih lagi mamanya. Tapi setelah mendapat bujukan dan nasihat dari sang mama akhirnya shindy setuju untuk ikut tinggal dengan kaka²nya dijakarta.

"Widih ada acara apa nih?pake peluk²an sama tangis²an?" tanya kevin sembari menuruni anak tangga.

"Apasih lo,ngerusak momen tau ga!" ketus shindy sembari melepas pelukannya dan menghapus air matanya.

Sang mama yang melihat pertengkaran anak-anaknya pun hanya tersenyum.

"Oh ya mah,papah mana?" tanya shindy yang kini tengah duduk diruang TV bersama sang kaka.

"Papah gaikut sayang. Mungkin besok dia kejakarta nya. Soalnya diBandung masih ada urusan" jelas sang mama sembar ikut duduk bersama anak-anaknya.

"Yah,padahal aku kangen papah" ucap shindy lesu

"Lah terus? Mamah kesininya ama siapa?" tanya kevin yang mulai ikut pembicaraan sang mama dan sang adik.

"Sama pak asep" balas sang mama.
Sekedar info pak asep itu supir pribadi orang tua mereka yan gengs.

"Oh gitu,yaudah mah shindy kekamar dulu ya" pamit shindy pada sang mama

"Iya sayang"

"Lah de? Pamit cuma sama mama? Sama gue engga?" teriak kevin pada shindy,karena shindy sudah mulai menjauh

"Galiat" jawab shindy asal

"Lukata gue setan pake galiat" balas kevin teriak dengan perasaan kesal. Sedangkan shindy yang mendengar jawaban kevin hanya tertawa terbahak bahak. Sang mama yang melihat tingkah anak²nya hanya tertawa.

***

Malam hari pun tiba,shindy beserta sang mama dan kaka²nya telah selesai melaksanakan makan malam. Dan kini imelda dan shindy tengah duduk berdua diatas kasur king size milik shindy. Yup kini mereka berdua tengah berada dikamar shindy.

"Cerita sama gue sekarang! Kenapa lo kemarin abis terima tamu langsung nangis?" cecar imelda pada shindy yang kini tengah memakan cemilan nya.
Shindy yang mendengar pertanyaan sang kakak langsung berhenti memakan dan menghela nafasnya lalu dia menoleh pada imelda sebelum menjawab.

"Dia datang lagi kak" ucap shindy lirih sembari menundukan kepalanya.

"Dia siapa? Kalo ngomong yang jelas dong de" geram imelda akan jawaban shindy yang terdengar ambigu

"Romi"

Satu kata yang shindy ucapkan mampu membuat imelda mematung ditempatnya. Yang imelda rasakan kini adalah kesal,sedih,benci,dan terkejut semua perasaan itu menjadi satu. Pasalnya orang yang namanya tadi shindy sebut adalah orang yang sudah membuat adiknya itu terpuruk dalam waktu yang cukup lama.

          🍃🍃🍃

Holla guyss aku comeback😁maaf jarang update hehe☺semoga kalian suka😊
Jangan lupa tinggalkan jejak☺HARGAI SANG PENULIS😊

Love you guyss💕

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang