"Shin"
"Shindy tunggu dong"
Sedari tadi fino mengejar shindy dan memanggil namanya tapi tak digubris oleh shindy. Dia lebih memilih berlari dan meninggalkan fino.
Tapi bukan fino namanya kalo dia menyerah. Sampai akhirnya fino dapat memegang pergelangan tangan shindy.
"Heyy kamu kenapa, daritadi dipanggil ga ngejawab" tanya fino dengan nada lembut
"Lepasin tangan aku" ucap shindy dingin tanpa melihat fino yang ada dibelakang nya
"Engga,aku gabakal lepasin sebelum kamu jawab pertanyaan aku"
"Lepasin aku bilang"
"Engga"
"LEPASIN!!" teriak shindy di depan wajah fino. Untung nya mereka berada dikoridor sekolah yang sudah sepi. Karena jam pelajaran sudah dilaksanakan beberapa menit yang lalu, tapi mereka memilih untuk tidak masuk kelas.
Fino tersentak mendengar teriakan shindy dan shindy teriak tepat di depan wajahnya. Fino bingung dengan sikap aneh shindy ini, jadi dia memutuskan untuk pergi kesuatu tempat tapi masih daerah sekolah.
Fino menarik tangan shindy lembut tapi shindy terus saja berontak
"Lepasin fino"
Fino diam tak menjawab
"Lepasin,kita mau kemana sih. " ucap shindy sambil terus memberontak
Fino masih tetap diam dan itu membuat shindy tambah kesal dan akhirnya memutuskan untuk diam dan mengikuti fino. Toh,percuma saja dia nanya kalo respon fino diam.
Rooftop
Ya fino membawa shindy ke rooftop,kini kedua nya sedang berhadap hadapan namun shindy lebih memilih menunduk enggan untuk menatap mata fino.
"Kamu kenapa?" tanya fino lembut setelah beberapa menit hanya keheningan yang terjadi diantara mereka
"Harusnya aku yang nanya kamu kenapa!" ucap shindy sembari mendongak dan suara dengan nada tinggi.
Dahi fino mengkerut mendengar ucapan shindy
"Maksud kamu apa?" tanya fino sembari menggenggam tangan shindy. Namun, segera shindy melepas genggaman tangan fino
"Winda siapa kamu?" tanya shindy cepat dan menatap tepat manik mata fino.
Tubuh fino menegang mendengar pertanyaan shindy. Dia bingung harus menjawab pertanyaan shindy atau tidak. Kalau dia jawab jujur shindy pasti akan kecewa, tapi kalau dia tidak jawab shindy pasti akan terus mendesak fino atau lebih parah shindy akan meninggalkan nya?
"Jawab fino,winda siapa kamu?" tanya shindy dengan suara bergetar
"Dia mantan aku"
Fino menjawab pertanyaan shindy dengan mata yang tertutup rapat,dia tak ingin melihat reaksi shindy bagaimana setelah mendengar jawaban fino.
Hening...
Fino pun membuka mata dan yang dia dapatkan adalah shindy yang tersenyum
"Kamu kenapa? Kok senyum?" tanya fino ragu
"Aku seneng" ucap shindy masih terus tersenyum
"Seneng? Seneng kenapa?"tanya fino sembari mengusap tengkuk nya yang tak gatal
"Aku seneng kamu jujur meskipun itu yaa sedikit buat aku kaget tapi aku seneng karna kamu udah mau jujur sama aku" jelas shindy masih dengan senyum yang mengembang dibibirnya.
Fino yang mendengar jawaban shindy pun merasa lega dan tersenyum lega. Secara langsung fino langsung menarik shindy untuk masuk kedalam dekapan nya.
"Aku bahagia denger jawaban kamu. Tapi shin,aku takut"
"Takut kenapa?" balas shindy dengan melepas pelukan fino
"Aku takut kalau winda bakal celakain kamu"
"Engga bakal sayang,percaya deh. Lagian kan winda jadi udah jadi temen aku, jadi gamungkin kalau dia bakal ngelakuin hal jahat"
"Iya sih,tapi aku takut aja"
Shindy yang mendengar ucapan fino hanya terkekeh
"Tenang aja sayangku" ucap shindy gemas sambil menarik hidung fino yang mancung
Keduanya pun tertawa
"Iri tuh sama hidung aku yang mancung" ucap fino sembari menangkup pipi shindy
"Engga tuh,,kata orang.. Orang yang punya hidung pesek itu ngangenin,wlee" balas shindy sembari menjulurkan lidah nya
"Iyadeh iya,yaudah yuk turun udah bel pulang tuh"
"Yaudah yuk"
***
Kini imelda dan mario sudah berada di depan rumah imelda. Mereka berdua baru saja sampai dan mario memutuskan untuk mampir terlebih dahulu kerumah imelda
"Assalamualaikum" salam mereka berbarengan
"Walaikumsallam,ehh ada mario. Sini sayang masuk" ucap mama imelda lembut.
Ya,jangan heran karna orang tua mereka (Kevin,Imelda,Shindy) sudah mengenal masing² pacar anak² mereka pada saat shindy ultah. Dan orang tua mereka menilai kalau pacar dari anak² mereka baik dan tak perlu ada yang di khawatirkan.
"Iya tante,oh ya tan om mana? Kok ga keliatan?" tanya Mario setelah duduk di sofa dan diikuti imelda disebelah nya
"Om udah balik ke Bandung tadi pagi karna ada urusan mendadak."
"Kok gabilang-bilang dulu si mah? Kan melda masih kangen ama papah ehh udah di tinggal lagi aja" ucap Imelda sembari mengerucutkan bibirnya. Mario yang melihat itu hanya tersenyum gemas
"Iya sayang,itu mendadak jadi gabisa pamit sama kalian"
"Oh ya Mario,mau minum apa? Sampe lupa tante buat suguhin kamu minum"
"Hehe tante kaya ama siapa aja. Gapapa biar ntar Mario ambil sendiri aja"
"Oh gitu,yaudah tante ke kamar dulu ya, mel mama ke kamar dulu ya" pamit wanita paruh baya tersebut
"Iya mah"
"Iya tan"Saat asik berbincang tiba-tiba
"ASSALAMUALAIKUM SHINDY CECAN PULANG" teriak Shindy menggelegar di penjuru rumah
"Walaikumsallam,bisa ga sih de? Lu masuk tanoa teriakan? Sakit kuping gue" gerutu imelda kesal
"Heheh maaf, ehh ada kak Mario Bross. Ngapain kak? Disini lagi gaada botol kosong"
"Sialan lu, lu kira gue ke sini mau mulung"
"Hahaha, trus ngapain? Nyari pisang? Sorry aja pisang nya udah gue kasih ke orang yang lebih membutuh kan" ucap Shindy dengan tawa yang tak henti dibibirnya.
Karna kesal Mario menghampiri Shindy dan mengapit kepala Shindy untuk masuk ke dalam ketiaknya
"Rasain tuh,makan tuh ketek. Gue gabutuh botol kosong ataupun pisang. Mungkin lu kali yang butuh ketek gue" ucap mario sembari menahan kepala Shindy untuk tetap ada di ketiak nya. Sedangkan Imelda yang melihat itu hanya tertawa terbahak bahak
"Kak.. Lepasin.. Ketek lu bau bentek.." Shindy terus meronta dalam ketiak Mario tapi Mario tetap menahan kepala shindy untuk tetap berada di ketiaknya.
Karna kesal Mario tak mau melepas dekapan nya akhirnya Shindy memutuskan untuk mencubit pinggang Mario dan yaa berhasil Shindy terlepas dari Mario
"Aaawwww,gila lu de sakit banget cubitan lu" ringis Mario sembari mengelus pinggang nya yang tadi dicubit oleh Shindy
"Biarin wlee" setelah itu shindy langsung berlari menaiki tangga untuk masuk kekamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Teen Fiction3 bersaudara dan masing² dari mereka sudah memiliki kekasih. Dari 3 bersaudara tersebut ada salah satu dari mereka yang memiliki cerita cinta yang cukup rumit. -Kevin Putra Wijaya, anak pertama dari 3 bersaudara -Imelda Amelia Wijaya-anak kedua dari...