"Ciee yang sekarang punya gebetan" ledek Winda pada Putri.
Putri yang mendengar ucapan Winda pun langsung salah tingkah dan pipinya bersemu merah.
Sekarang ini sedang jam istirahat. Dan Shindy,Putri,dan Winda pun kini sudah berada di kantin dan sedang memakan makanan yang tadi mereka pesan.
"Dih salah tingkah hahaha" ucap Shindy sembari tertawa.
"Ish kalian mah, pada ngeledekin gue aja ihh" ucap Putri kesal dan mengerucutkan bibirnya.
Winda dan Shindy yang melihat tingkah Putri pun hanya terkekeh.
Tak lama kemudian Fino dengan teman-temannya pun memasuki area kantin dan mereka langsung menuju meja yang sedang di tempati oleh Shindy dan yang lain nya.
"Ehh Putri kenapa? Kok bibirnya manyun gitu?" tanya Aldi pada Putri setelah ia dan yang lain nya sudah sampai di meja Shindy.
"Cieee ditanya gebetan" ledek Shindy sambil menaik turun kan alisnya.
"IHH SHINDY MAHH" teriak Putri menggelegar dan tentu saja itu membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Hehehe maaf-maaf silahkan dilanjutkan menikmati hidangan nya" ucap Putri setelah sadar kalau mereka sudah menjadi pusat perhatian
"Win ingetin gue kalo gue gapunya temen kaya gitu" ucap Shindy sembari menutup mukanya dengan tangan nya
Tentu Winda dan yang lain nya tertawa mendengar ucapan Shindy tapi tidak dengan Putri yang malah mengerucutkan bibirnya.
"Shin,ikut aku yuk.. Ada yang mau aku omongin nih" ucap Fino tiba-tiba
"Kemana?" tanya Shindy pada Fino senbari mendongakan kepalanya karena posisi Fino kini berdiri disamping tempat duduk Shindy
"Udah ikut aja yuk" ajak Fino sembari menarik tangan Shindy lembut
"Yaudah guyss gue duluan ya sama Fino" pamit Shindy pada yang lain nya dan langsung pergi bersama Fino karena Fino sudah menarik tangan Shindy.
"Anjirr Fino agresif cuyy" teriak Bayu pada Shindy dan Fino,tetapi tak ditanggapi oleh mereka entah karena tak dengar atau mereka enggan membalas ucapan Bayu yang terdengar gak penting.
Winda yang melihat kepergian Fino pun hanya menghela nafasnya pelan sembari menundukan kepalanya.
"Ehh Put ada temen baru? Kok gacerita cerita sih" ucap Bayu riang setelah melihat ada Winda yang duduk di hadapan Putri.
"Halah alesan lu bilang aja kode mau kenalan" cibir Putri dan Bayu yang mendengar cibiran Putri pun hanya cengengesan tak jelas.
"Oh iya kenalin gue Bayu, Cowo ter-tampan diantara Fino dan Aldi" ucap Aldi dengan pedenya sembari mengulurkan tangan nya pada Winda.
"Gue Winda" balas Winda sembari membalas uluran tangan Fino dan memberikan senyum tipisnya.
"Cantik" gumam Bayu tapi masih terdengar oleh Winda. Tentu hal itu membuat pipi Winda bersemu merah.
"Woyy tangan" ucap Aldi sembari menepuk tangan Bayu dan Winda yang masih saling menjabat tangan.
Tentu hal itu membuat mereka berdua salah tingkah.
"Kenapa ini ama jantung gue ya? Kok deg-degan gini sih? Yaampun" batin Bayu sembari memegang dadanya. Diam-diam dia tersenyum.
"Ciee ada yang lagi ngerasain detak jantung yang berlebihan" ledek Putri sembari tertawa dan Aldi yang mendengar ucapan Putri pun ikut tertawa.
"Apasih kalian, udah ah gue balik ke kelas duluan bye" ucap Winda sembari beranjak pergi.
Itu yanya alibi Winda untuk menutupi wajah nya yang bersemu merah dan untuk menetralkan detak jantung nya yang berpacu lebih cepat.
***
"Kamu mau ngomong apa Fin?"tanya Shindy saat mereka sudah sampai ditaman belakang.
"Engga ada heheh" balas Fino sambil cengengesan
Shindy yang melihat hal itu hanya senyum tipis karena dia tau ini hanya alibi Fino untuk menghindar dari Winda.
"Kamu mau sampai kapan kaya gini?" Tanya Shindy pada Fino sambil menatap Fino serius
"Maksudnya?"balas Fino sembari mengerutkan kening nya
"Kamu mau sampai kapan ngehindar dari Winda kaya gini?" Fino yang mendengar ucapan Shindy langsung diam membisu dan tak berniat untuk membalas ucapan Shindy.
"Kamu mau sampai kapan? Emang seberapa besar nya sih salah Winda sama kamu sampe kamu gamau maafin dia? Sampe kamu ngehindarin dia? Haru-"
"KAMU TUH GATAU APA-APA SHIN"bentakan Fino pada Shindy dan memotong ucapan Shindy.
Dan shindy yang mendengar bentakan Fino pun hanya diam membeku dan tanpa disadari air mata yang sedari tadi Shindy tahan turun begitu saja dan membasahi pipi Shindy.
Fino yang melihat Shindy menangis pun tak tega dan merasa bersalah.
"Shin heyy,aku minta maaf bukan mak-" ucapan Fino terpotong karena Shindy pergi begitu saja meninggalkan Fino sendirian.
"Argghh" teriak Fino frustasi karena masalah tak henti-hentinya datang padanya.
***
Maaf kali ini part nya mungkin pendek bgt hehe😁kalo baca jangan lupa Vote yupp💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Teen Fiction3 bersaudara dan masing² dari mereka sudah memiliki kekasih. Dari 3 bersaudara tersebut ada salah satu dari mereka yang memiliki cerita cinta yang cukup rumit. -Kevin Putra Wijaya, anak pertama dari 3 bersaudara -Imelda Amelia Wijaya-anak kedua dari...