Sakit

30 4 0
                                    

Selamat membaca part ketiga
-missmartcha-

♠♠♠♠♠

Lapangan Basket

Suara pantulan bola beradu dengan hentakan kaki dan deru nafas. Suasana ramai di lapangan basket karena saat ini sedang berlangsung latihan basket tim sekolah untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba pada pekan olahraga sekolah.

Seorang gadis sedang berlari di tengah lapangan memimpin pertandingan yang sudah berlangsung sekitar 30menit. Sementara di pinggir lapangan berdiri seorang pelatih yang sedang memberi arahan kepada anak didiknya agar bermain lebih bagus.

Prriiiittt !

Peluit berbunyi tanda berakhir pertandingan. Seluruh tim yang sedang berada di tengah lapangan menepi untuk mengambil handuk dan minuman dingin masing-masing.

"Semuanya sudah lumayan bagus, komposisi, strategi, hanya perlu lebih kuat dalam penyerangan. Saya percaya kamu bisa meningkatkan ini dalam beberapa minggu" suara bariton sang pelatih tertuju pada gadis yang saat ini sedang meneguk habis air mineral dingin miliknya. Alea. Sang Kapten Basket.

"Iya pak, saya akan berusaha sebaik mungkin" jawab Alea setelah menghabiskan isi botol minumannya.

"Jangan hanya sebaik mungkin, usahakan kamu bisa sempurnakan tim" seperti biasa pelatihnya tak mau anak didiknya cepat puas dalam pencapaian nya selama berlatih.

"Baik pak. Sesempurna mungkin" Tegas Alea sambil memandang mata sang pelatih meyakinkan.

"Baiklah, untuk hari ini sudah cukup latihannya, kita lanjutkan lagi lusa" kata sang pelatih sambil membereskan barang-barangnya dan segera berlalu meninggalkan lapangan. "Oh iya Alea, kamu harus bekerja sama dengan ketua osis mengenai persiapan acara nanti, sepertinya kamu membutuhkan bantuannya" sambungnya berhenti sejenak kemudian kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan lapangan.

"Rencana nya saya memang mau minta bantuan Ketua Osis pak, buat tambahan anggota panitia" jawab Alea.

Pak Deri hanya mengangguk mengiyakan ucapan Alea.

"Pak deri emang nggak pernah puas ya ! Al lo di jemput bang Alan ?" kata Reno membuat Alea menoleh karena sedikit kaget mendapati Reno tiba-tiba berdiri di sampingnya.

"Enggak ! Gue bawa mobil kok Ren" jawab Alea sambil merapikan tasnya bersiap pergi meninggalkan lapangan karena dia ingin cepat sampai di rumahnya dan beristirahat. "Lo mau balik bareng gue ?" tanyanya setelah selesai merapikan tasnya.

"Kaga, gue bawa mobil juga"

"Yaudah gue duluan ya ! Banyak yang harus gue beresin" ucap Alea sambil berlari meninggalkan lapangan basket. "Oiya Ren, besok bantuin gue di sekretariat ya" sambungnya setelah mencapai tribun teratas.

"Siap, besok gue bantuin"

♠♠♠♠♠

Sekretariat Basket

"Al kita ke ruang osis aja buat minta bantuan ketos" ucap Reno setelah memasuki ruang sekretariat dan melihat Alea sibuk dengan tugasnya.

"Lo aja yang kesana bisa nggak Ren ? Kita ngerjainnya disini aja biar enak, nggak enak minjem ruang osis" jawab Alea lemah.

"Lo sakit Al ?" Reno khawatir melihat keadaan Alea.

"Enggak kok, gue nggak sakit"

"Eh! Tapi lo pucet dan lemes gini, coba sini gue periksa" Reno mendekati mejatempat Alea duduk.

Reno memegangi dahi Alea memeriksa apakah badan Alea panas. Dia membolak balikan tangannya merasakan suhu tubuh Alea.

"Nggak sakit apaan lo panas gini Al ! Ayo ke UKS" Reno membantu Alea berdiri dan memapahnya menuju UKS.

ENESTE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang