Pertemuan (2)

13 2 0
                                    

Setelah bel istirahat kedua berkumandang Saga langsung bergegas menuju kelas Alea yang letaknya tidak begitu jauh dari kelasnya. Sebelum sampai di kelas Alea, Saga sudah menemukan Alea berjalan ke arah taman bersama Reno. Saga berlari ke arah mereka.

"Hai Lun ! Hai Ren !" sapa Saga setelah berada di depan Alea dan Reno yang membuat Reno dan Alea menghentikan langkah mereka secara bersamaan.

"Hai Ga" hanya Alea yang menjawab Saga sedangkan Reno hanya menanggapi Saga dengan anggukan.

"Kalian mau pada ke taman ya? Sorry gue cegat, gue mau ngomong sama lo Lun" ucap Saga setelah nafasnya mulai teratur setelah tadi dia sempat ngos-ngosan karena berlari mengejar Alea.

"Kalo gitu gue tinggal yaa, gue mau ke kantin aja" Reno langsung mengerti maksud ucapan Saga, meskipun sebenarnya Reno ingin bertanya tentang Rania namun Reno rasa Saga ingin bicara pada Alea secara pribadi.

"Yaudah kita ke taman belakang ya Lun" Saga langsung menggandeng tangan Alea untuk membawanya ke taman belakang.

Tanpa sadar Saga telah membuat jantung Alea berdebar lebih cepat dari biasanya. Bagaimana tidak, sentuhan tangan Saga selalu menghangatkan dada Alea. Meskipun sekarang Alea sedang merasa tidak nyaman karena apa yang di lihatnya tadi.

Mereka akhirnya sampai di taman belakang, Saga memilih duduk di bangku yang ada di dekat kolam air mancur. Untungnya cuaca hari ini sedang tidak panas mengingat kursi itu tidak berada di bawah pohon rindang.

"Lo udah makan? Kalo belum biar gue beliin makanan dulu, gue mau kita disini sampai istirahat selesai" Saga langsung membuka omongan setelah mereka duduk sempurna.

"Udah kok Ga, tadi pas istirahat pertama gue udah makan sama Reno" Alea memang sudah makan.

"Ok ! kalo gitu" Saga menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan lembut. Dia merasa sedikit gugup karena takut akan respon Alea selanjutnya.

"Gue mau ngomong soal Rania" sambungnya sambil menatap Alea sedikit takut.

"Oh ! gue udah tau, dia pulang kan?" benar dugaan Alea. Saga pasti ingin membicarakan tentang apa yang di lihatnya tadi.

"Kok lo tau ?" Saga malah yang kaget mendengar jawaban Alea.

"Yang tadi dateng bawain lo makan siang kan?" Alea merasa dadanya sedikit sesak saat menanyakan hal ini.

"Iya. Siapa yang bilang sama lo?" Saga tidak berpikir bahwa Alea bertemu dengan Rania.

"Nggak ada. Tadi dia nanyain lo di gue, waktu gue di taman depan sama Reno" Saga lebih kaget lagi karena ternyata Alea sudah bertemu dengan Rania.

"Oh gitu !" kini Saga merasa lidahnya kelu, semua penjelasan yang sudah dia siapkan tidak berguna lagi karena ternyata Alea sudah bertemu dengan Rania.

"Cantik ya ?" celetuk Alea tiba-tiba.

"Hah ? lo ngomong apa Lun?" Saga tidak mendengar ucapan Alea dengan jelas karena dia sedang sibuk dengan pikirannya.

"Dia cantik. Cantik banget malah" Alea mempertegas ucapannya.

"Iya dia cantik. Tapi lo lebih cantik" ucap Saga membuat pipi Alea memerah seketika namun sekejap hilang karena kembali mengingat kejadian tadi.

"Bohong aja lo ! cantikan dia lah Ga, gue mah apa atuh kalo di bandingin sama dia" Alea meringis sendiri mengingat ucapannya.

"Itu menurut lo doang Lun !" tandas Saga tegas.

"Hmmm. Kapan dia dateng?" tanya Alea tanpa menatap ke arah Saga.

"Kemaren dia nyampe disini. Ini yang mau gue kasih tau ke elo. Gue baru tau 2 hari yang lalu kalo dia dateng besoknya. Gue mau kasih tau langsung ke elo tapi gue sibuk ngurusin Osis" Saga menatap Alea sebentar, lalu melanjutkan ucapannya.

ENESTE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang