PORS Selesai

24 3 0
                                    

Tak terasa sudah satu minggu Alea dan teman-temannya sibuk dengan acara PORS yang sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran. Apalagi sebagian dari mereka menanggung 2 tanggung jawab yaitu menjadi panitia dan menjadi peserta lomba.

Hari ini adalah pengumuman juara dan pengambilan hadiah. Alea dan semua anggota panitia sedang sibuk menyiapkan aula sejak kemarin.

"Alea ! semua udah siap kan ? orang-orang udah mulai dateng tuh" Reno berlari ke arah Alea yang terlihat sedang sibuk menyiapkan konsumsi untuk para tamu.

"Udah kok, ini juga bentar lagi kelar" Alea menjawab Reno sambil tetap meneruskan pekerjaannya.

"Hadiah dan lain-lainnya udah lo siapin ?" Reno bertanya lagi sambil memeriksa catatan nya. Dia memang di tugaskan Alea untuk memeriksa ulang semua pekerjaan.

"Itu Saga yang urus, tapi kayaknya sih udah" Alea mengerutkan dahinya. Dia lupa tentang itu, sebenarnya Saga sudah memberitahunya tadi namun Alea lupa apa yang Saga katakan.

"Yaudah gue cek ke Saga aja biar lebih pasti" Reno langsung bergegas mencari Saga.

"Ok" hanya itu respon Alea.

Reno mengelilingi aula untuk mencari Saga dan akhirnya dia menemukan Saga sedang merapikan barang-barang di belakang panggung aula.

"Ga, hadiah dan lain-lain udah siap belum ?" Reno langsung bertanya setelah dirinya sampai di dekat Saga.

"Udah kok Ren" Saga menjawab tanpa menatap ke arah Reo karena dirinya masih sibuk merapikan barang-barang.

Reno melihat sekelilingnya. Hanya ada dirinya dan Saga di ruangan ini. Reno pikir inilah saat yang tepat untuk dia bicara dengan Saga mengenai Alea.

"Ok ! ada yang mau gue tanyain sama lo" ucapan Reno membuat gerakan Saga berhenti. Saga menangkap nada serius dari ucapan Reno.

"Soal apa ?" Saga akhirnya berbalik untuk menatap Reno.

"Soal Alea. Belakangan gue lihat lo tambah deket sama sahabat gue itu. Lo ada perasaan apa sama Alea ?" Reno menatap Saga serius.

Saga menghela nafas panjang. Merasa pembahasan ini benar-benar serius, mengingat Reno adalah orang yang paling dekat dengan Alea.

"Ok ! gue tahu lo pasti mengkhawatirkan dia. Gue jujur sama lo, gue nyaman sama dia tapi gue belum bisa pastiin perasaan ini namanya apa" Saga menjelaskan kepada Reno dengan jujur.

"Gue nggak akan ngelarang lo deket sama Alea. Gue cuma mau pesen sama lo, tolong jaga dia, jangan sampai dia luka. Karena dia nggak sekuat yang terlihat" raut wajah Reno tampak sendu saat mengucapkan kalimat terkahir.

"Gue tahu Ren. Meskipun nggak semuanya gue tahu, tapi gue tahu dia rapuh. Gue akan jagain dia" Saga tersenyum meyakinkan Reno.

"Gue harap lo serius dengan omongan lo" Reno menepuk pundak Saga kemudian berlalu pergi meninggalkan Saga.

Saga menganggukan kepalanya untuk memberi jawaban atas ucapan Reno. Dia kembali sibuk dengan pekerjaannya. Namun di kepalanya dia masih memikirkan banyak hal. Apa yang harus dia perbuat, setelah semuanya berjalan seperti ini. Pikirnnya beradu tentang keputusan yang harus di ambilnya agar semuanya tidak berlarut seperti ini. Semuanya harus jelas, jika tidak akan ada pihak yang terluka.

Saga menggelengkan kepalanya karena tidak juga menemukan jawaban atas semua pertanyaan di benaknya.

-

Acara PORS sudah di mulai, semua panitia sibuk mengurus acara agar semuanya berjalan lancar. Kepala sekolah SMA Bhakti 71 sedang memberikan sambutan di atas panggung. Semua yang ada di aula menyimak kecuali para murid yang malah sibuk mengobrol atau bermain ponsel.

ENESTE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang