"Gue nggak akan menuntut banyak hal dari lo, cukup jadi diri lo apa adanya. Karena gue akan selalu menyukai itu"
-
Saga mengernyitkan dahi membaca pesan masuk di ponselnya. Dia berpikir keras untuk mengartikan maksud dari pesan tersebut. Setelah cukup lama terdiam Saga belum juga mendapat jawaban atas pertanyaannya.
Saga kembali menatap pesan tersebut. Menanyakan pada pengirimnya adalah cara terbaik untuk menjawab pertanyaannya. Saga pun akhirnya membalas pesan itu.
Reno Adrian Dirgara:
Kalo nggak bisa memperbaiki, setidaknya jangan membuatnya lebih hancur !
Sagara AW:
Maksud lo apa ?. gue nggak ngerti
Reno Adrian Dirgara:
Temuin gue di taman deket rumah Alea, sekarang !
Sagara AW:
15 menit gue sampai.
Setelah mengirim pesan tersebut Saga segera beranjak dan menyambar kunci mobilnya di meja yang baru saja dia letakan beberapa menit yang lalu. Saga segera bergegas menuju tempat yang di katakan Reno pada pesannya tadi.
Memang benar hanya butuh waktu 15 menit bagi Saga untuk sampai disana. Selain karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, lenggangnya jalanan yang di lewati Saga juga membuat mobil sport miliknya melaju lebih cepat.
Setelah sampai di taman Saga mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Reno. Dia kemudian melanjutkan langkahnya setelah menemukan Reno yang sibuk dengan bola basket di tangannya.
Reno langsung menghentikan kegiatannya setelah mengetahui kehadiran Saga. Reno berjalan mendekati Saga. Sedangkan Saga mendudukan dirinya di kursi taman yang ada di pinggir lapangan basket. Menunggu Reno yang sedang menujunya dengan tatapan tajam.
"Ada apa lo nyuruh gue kesini?" tanya Saga setelah jarak Reno sudah cukup dekat dengannya.
Buuuuggghhh !
Tanpa berkata apapun Reno langsung melayangkan pukulan ke wajah tampan Saga. Dan itu pun membuat Saga kaget, dia segera berdiri dan menatap Reno dengan tatapan yang sama membunuhnya dengan tatapan Reno.
"Lo kenapa? Tiba-tiba mukul gue kayak gini" ucap Saga sinis setelah mengusap darah segar dari yang keluar dari sudut bibirnya akibat pukulan Reno.
"Menurut lo karena apa gue mukul lo?" Reno malah balik bertanya membuat Saga kembali berpikir akan maksud Reno. Reno mengambil ponselnya, membuka sebuah video lalu dia tunujukan pada Saga.
"Apa yang terjadi sampai dia kayak gini?" ucap Reno dingin setelah memperlihatkan video tersebut pada Saga.
Saga kini mengerti apa maksud Reno. Video tersebut menjelaskan segalanya. Saga tak pernah menduga bahwa akan sampai seperti ini akibat dari ucapan dinginnya pada Alea. Seandainya Saga bisa mengendalikan emosinya maka tidak akan separah ini keadaan Alea. Saga melupakan trauma berat yang di miliki Alea. Saga merasa sangat bodoh sekarang.
Saga menghantam keras kepalanya dengan kedua tangannya. Lalu jatuh terduduk di kursi yang tadi di dudukinya.
"Maafin gue Lun, gue nggak bermaksud buat lo kayak gini. Bego banget sih gue" Saga mengulangi hantamannya berulang kali. Dia tertunduk dengan seluruh penyesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENESTE [HIATUS]
Teen FictionCinta datang tanpa tanda, tanpa rencana dan tanpa bertanya. Ketika ada sakit tentu saja ada bahagia yang mendampingi. Tapi kenyataan yang di terima Alea membuat banyak hal berubah. Ada bahagia yang datang setelah luka yang membekas. Tanpa tahu apak...