Ada Yang Kembali

11 3 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sejak dulu di tunggu Saga. Sebelum Alea hadir dalam hidupnya, Saga selalu menantikan hari ini. Hari dimana Rania pulang. Kembali untuk menemuinya.

Tapi sekarang Saga tidak bersemangat dengan hari ini. Entah kenapa Alea sudah membuat hatinya berpindah. Saga tak lagi memimpikan kepulangan Rania. Saga sekarang sedang memikirkan bagaimana reaksi Alea jika dia tahu Rania ada di indonesia dan bahkan datang untuk menemui Saga.

Saga sudah berada di bandara. Bersama kakaknya. Rania juga memberitahu Pamella bahwa dia akan pulang dan Pamella menawarkan untuk menjemputnya.

"Kak Ellaaa !" suara teriakan yang sangat di kenali Saga, membuatnya menoleh ke arah suara. Itu suara Rania. Rania berlari ke arah Saga dan Pamella berdiri. Memeluk Pamella. Sangat erat. Mereka pasti saling merindukan mengingat dulu Pamella dan Rania cukup dekat.

"Apa kabar kamu ? cantik banget kamu Ran" senyum bahagia terlihat jelas di wajah Pamella.

"Baik kok kak. Kak Ella juga tambah cantik aja" Rania terlihat sama bahagianya dengan Pamella.

Rania menoleh ke arah Saga yang tidak terlihat begitu bersemangat seperti Pamella.

"Apa kabar Saga ? Kamu nggak suka yah aku dateng ?" Rania agak sedih saat melihat Saga.

"Baik Ran. Enggak juga. Aku suka banget malah kamu dateng" Saga tersenyum untuk menghilangkan kecurigaan Rania. Berusaha membuat Rania senang.

"Oh ya ! Kok kelihatannya enggak ya ?" Rania meragukan ucapan Saga.

"Kalo aku nggak seneng mana mungkin aku jemput Ran" Saga tersenyum manis untuk meyakinkan Rania.

Rania balas tersenyum. Saga bersyukur akhirnya Rania percaya.

Bukannya Saga tidak senang Rania datang. Hanya saja Saga memikirkan Alea. Bagaimana jika Alea tidak percaya lagi padanya setelah tahu kedatangan Rania.

"Yaudah ayo pulang. Kamu pasti capek" Pamella menarik tangan Rania agar segera berjalan pulang.

Selama perjalanan pulang Rania sibuk bercerita dengan Pamella tentang sekolahnya di Jerman. Saga bersyukur karena Pamella ikut menjemput Rania, itu membuat Rania tidak hanya sibuk berbicara dengan dirinya meskipun sejak tadi Rania selalu memperhatikan gerak gerik Saga.

Saga sedang memikirkan bagaimana dirinya akan menjelaskan tentang kepulangan Rania kepada Alea. Saga baru saja mendapat keprcayaan dari Alea. Dia harus bisa menjelaskan ini tanpa salah paham. Karena bisa saja hal itu membuat Alea kembali menjauhinya.

Setelah sampai di rumahnya lagi-lagi Saga merasa dewi fortuna berpihak kepadanya. Pamella langsung mengajak Rania untuk beristirahat di kamar tamu. Meskipun Rania sempat menolak permintaan Pamella, namun rasa lelahnya dan bujuk rayu Pamella berhasil membuat Rania bersedia beristirahat.

Pamella menemukan Saga sedang duduk melamun di pinggir kolam renang. Pamella tahu apa yang sedang Saga pikirkan. Pamella mendekati Saga dan duduk di sunbed yang ada di sebelah Saga.

"Lo mikirin apa dek ? mau cerita ?" tanya Pamella menatap adiknya yang tampak larut dalam pikirannya.

"Gue bingung kak, gue bingung gimana ngejelasin ini ke Alea" Saga menanggapi ucapan kakaknya tanpa memalingkan pandangannya dari kolam renang.

"Dan gimana caranya gue menjelaskan tentang Alea ke Rania. Gue bener-bener bingung kak" Saga mengacak rambutnya frustasi.

"Lo yakinin dulu hati lo sendiri. Gue tau dulu lo pernah mencintai Rania, tapi sekarang coba lo tanya hati lo. Siapa yang di pilih" Pamella mengalihkan pandnagannya ke arah kolam renang setelah memperhatikan Saga.

"Hati gue sangat-sangat menginginkan Alea. Tapi gue juga nggak bisa nyakitin Rania" Saga mengerang kembali frustasi karena pikirannya.

"Lo nyakitin dimananya ? emang selama ini lo tau perasaan Rania buat lo itu seperti apa ?" Pamella menatap Saga jengah.

Benar juga ucapan kakaknya. Selama ini Saga sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Rania padanya. Saga sempat mengharapkan Rania saat kabar darinya muncul. Saga menoleh ke arah Pamella. Berusaha meyakini ucapan kakaknya itu.

"Kenapa ? lo baru mikir sekarang ?" Pamella mengartikan tatapan Saga.

"Gue udah ngasih tahu elo dari lama, tapi lo nggak ngerti-ngerti maksud gue" Pamella mengingatkan Saga bahwa sudah sejak lama Pamella mengungkapkan soal hal ini.

Saga mencoba mengingat lagi beberapa ucapan kakaknya yang memang terasa aneh tapi tidak pernah terlalu di pikirkan oleh Saga. Setelah mengingatnya Saga menatap Pamella penuh curiga.

"Lo tau sesuatu tentang perasaan Rania ke gue ?" tanya Saga to the point banget.

Pamella mengangguk sebagai jawaban.

"Kasih tau gue kak, apa yang lo tau ?" tanpa sadar Saga memajukan tubuhnya hingga lebih dekat dengan kakaknya.

"Eh ! biasa aja dong nanya nya. Jauhan dikit" ucapan Pamella membuat Saga tersadar lalu merubah posisi duduknya.

Setelah posisinya benar Saga memberi isyarat melalui gerakan kepalanya agar Pamella segera melanjutkan ucapannya.

"Bukan kapasitas gue buat ngasih tau elo Ga, sorry. Rania bilang dia mau ngomong langsung. Tunggu aja waktunya tepat, dia pasti bakal ngomong ke elo" Pamella melanjutkan ucapannya.

Saga kembali sibuk dengan pikirannya. Kenapa Rania menunggu waktu yang tepat untuk memberitahunya tentang sebuah perasaan. Jika ada kejelasan dari Rania tentu saja Saga bisa dengan mudah mengambil keputusan sekarang. Eh ! tapi tunggu dulu, Rania bahkan tidak tahu tentang Alea. Saga belum pernah menceritakan tentang Alea kepada Rania.

"Tau ah ! pusing gue" Saga mengusap wajahnya.

"Ikutin kata hati lo. Yaudah gue mau ke atas, mungkin Rania udah bangun" Pamella menepuk pundak adiknya memberi dukungan.

"Thanks kak" ucap Saga menatap tubuh kakaknya yang mulai menjauh.

Pamella tersenyum mendengar ucapan Saga. Jarang sekali adiknya mengucapkan terimakasih dengan nada tulus seperti ini. Yah ! kira-kira selama 4 tahun ini seperti itu. Saga hanya berbicara seperlunya saja. Tapi sekarang sudah lebih baik. Pamella merasa harus berterimakasih kepada Alea.

"Udah lama banget gue kehilangan diri lo yang sebenarnya Ga, tapi sekarang semuanya mulai kembali perlahan-lahan. Terimakasih tuhan" batin Pamella sambil melanjutkan langkahnya meninggalkan adiknya di pinggir kolam renang.

ENESTE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang