Gadis itu menatap dengan penuh kekaguman pada bayi mungil pirang di hadapannya.
"Ma,ma.., apa ini adikku?" gadis kecil itu menatap dengan penuh harap.
Sang ibu tertawa melihat mata putri sulungnya. "Bagaimana menurutmu?"
Gadis itu mengerutkan keningnya lucu, "hm.., menurutku dia adikku" jawabnya mantap.
"Kenapa?" tanya sang ayah yang dari tadi hanya memperhatikan.
"Karna dia sangat imut seperti aku" jawab si gadis sambil tersenyum lebar.
Kedua orang tuanya tertawa melihat kepolosan putri mereka.
####
"Nee-san..., tunggu nalu..!!" seorang gadis kecil terlihat berlari mengejar seorang gadis lain yang lebih tua darinya, memiliki surai berwarna merah yang indah.
"Hahaha, ayo naru, kejar aku kalau bisa" kata gadis itu menggoda adiknya.
Si gadis kecil pirang mempercepat larinya.
"Aduh..!!!" si gadis kecil tiba-tiba terjatuh dan menangis.
"Astaga..., naru. Cup cup cup, jangan menangis, tidak apa-apa, sini nee-chan tiup lukanya" si gadis dengan surai merah menatap khawatir adiknya.
"Ada apa ini, kenapa naruto menangis karin?!" kedua orang tua mereka datang dan menatap tajam gadis bernama karin itu. Lalu menggendong si bungsu.
"Itu..., ta-tadi..naruto terjatuh saat mengejar karin pa..," karin menjelaskan gugup.
PLAK!!!
"Kau sudah tau dia masih kecil, mana bisa dia mengejarmu!" sang kepala keluarga menampar putri sulungnya dan membentaknya.
"Sudah lah minato, mereka hanya bermain, kenapa kau menampar karin" ibunya membela
"Hiks.., ma-maafkan karin pa.., hiks" karin menangis sambil menahan pipinya yang merah. baru kali ini papa menamparnya, itu semua karna adiknya, adik yang sangat dia sayangi.
"Sudahlah karin, sekarang masuk, dan bersihkan dirimu" sang ibu menasehatinya, lalu kedua orang tuanya pergi meninggalkanya menangis sendiri sampi ia lelah dan berjalan menuju kamarnya.
.
.
.
."Pa, ma.., lihat naru dapat kupu-kupu" naruto membawa sebuah toples kehadapan orang tuanya. Yang saat itu sedang menerima tamu.
"Wahh.., naruto pintar sekali menangkapnya sayang" ibunya mengelus dan mencubit pipi putrinya gemas.
"Ittai.., ma, pipi naru sakit" jawab naruto sambil mempoutkan bibirnya lucu.
"Wah, kushina.., anakmu lucu sekali. Jadi ingin memeluknya"
"Iya.., senyumnya sangat manis"
"Hehe, terimakasih tante, naru memang manis kok." semua orang terlihat gemas pada naruto.
apa yang dilihat karin, menimbulkan, setitik rasa iri di hatinya, melihat adiknya yang semakin lama tumbuh semakin cantik dan pintar. Semakin lama rasa itu semakin besar, memangkas rasa sayang pada sang adik sedikit demi sedikit