Disclimer : Masashi kishimoto
Pairing : SasuFemNaru or Not?
Rate : T
Warning : Hati-hati netes ya, mbak, mas.( Khehe PD 😜) ; perubahan pairing.#walaupun saya masih baru, di larang copy ya, hehe, selamat membaca
Enjoy...,
😸😸😸
Naruto bangun dengan pusing di kepalanya gara-gara semalaman menangis. Lihatlah, bagaimana mata itu bengkak dan sembab, di tambah dia sangat lapar saat ini.
"Ugh...., aku lapar. Kenapa kau bodoh sekali sih Naru?! Setidaknya jika ingin menangis kau harus kenyang. Sedih juga butuh tenaga bodoh!" umpat Naruto pada dirinya sendiri.
"Setidaknya jika mereka tidak memperhatikanmu, kau harus bisa menyayangi dirimu sendiri baka!" Tambahnya dengan senyum pedih terukir disana.
Melirik ke samping kiri, melihat jam digital yang menunjukkan angka lima kosong-kosong, waktu yang sempurna untuk menghindari semua orang saat kau punya mata bengkak dan lingkaran hitam mengerikan di sekelilingnya. Dengan cepat Naruto menyambar handuknya dan melesat ke kamar mandi.
Entah sudah berapa kali dia menguap lebar saat ini. Salahkan kaa-san nya yang dengan semangat membangunkan dia saat masih terbuai belaian kasur yang memabukkan. Tanpa perasaan kaa-san nya menarik kuping lembut shikamaru dan menyuruhnya ke minimarket untuk membeli telur. Oh ayolah ayam tetangga saja belum bangun dan dia sudah mengitari setengah komplek pagi ini.
"Haahh~~, merepotkan" keluh nya sambil merapatka hoodie yang dia kenakan menghalau dinginnya udara subuh.
Menguap sekali lagi dan menyipitkan mata sipitnya saat retina kuaci itu menangkap bayangan sosok berjalan ke arahnya, mungkin di dalam pikirannya bukan hanya dia yang dibangunkan secara paksa subuh ini untuk membeli telur. Sampai saat berpapasan dia melihat motif rok seragam sekolahnya melekat pada tubuh sosok itu dan surai pirang yang sedikit keluar dari hoodie hitam itu.
"Naruto!?"
Sosok itu menoleh dan sedikit terkejut, "Shika-nii!"
"Apa yang kau lakukan sapagi ini?, kau tidak secara kebetulan membeli telur kan?" oke Shikamaru sedikit merasa geli dengan ucapannya, apa dia melawak??
Tertawa kecil sambil mengepalkan tangannya di depan mulut, Naruto merasa ucapan senior malasnya itu lucu.
"Apa maksudmu Shika-nii?, tentu saja berangkat sekolah" jawabnya."Sepagi ini?!"
"Iya"
"Berjalan kaki?!"
"Iya Nii-san, kenapa tidak? Aku rasa tidak rugi sedikit olahraga pagi. Kalau begitu aku duluannya sampaikan salam pada Kaa-san" Naruto membungkuk sedikit lalu melanjutkan langkahnya.
Shikamaru pun ikut kembali melangkahkan kakinya menuju rumah.
'Matanya tadi bengkak kan? Apa Naruto menangis lagi? Keluarga Namukaze benar-benar keterlaluan jika seperti itu'. Menggelengkan kepalanya pelan. 'merepotkan'
Pikirnya.Sekolah benar-benar masih kosong saat Naruto tiba, Tentu saja. Menghela napas pelan Naruto melangkahkan kaki menuju atap, berdiri disana menikmati sejuknya hebus udara pagi dan sinar matahari yang mulai muncul dari ufuk timur sana. Mengalihkan pandangannya kebawah dan mendapati gerbang sekolah yang mulai ramai dilewati siswa-siswi Konoha high school. Oh jangan lupakan mobil merah yang sangat dikenalinya, kakaknya membawa mobil sendiri hari ini?! Oh tidak, ada Uchiha Sasuke yang keluar dari pintu kemudi. Mereka berangkat bersama rupannya. Naruto masih betah menatap datar kakaknya dari atas sampai matanya bersiborok dengan iris hitam kelam itu. Saling menatap dalam beberapa detik. Naruto tidak tahu kenapa Uchiha itu tidak memalingkan pandangannya. Bosan, Naruto memutus tatapan itu dan berpaling, merogoh saku tas dan mengambil kacamata tebalnya, mengenakannya lalu melangkahkan kaki menuju kelas dengan tenang.