Disclimer : Masashi kishimoto
Pairing : SasuFemNaru
Rate : T
Warning : Hati-hati netes ya, mbak, mas.( Khehe PD 😜) ; perubahan pairing.#walaupun saya masih baru, di larang copy ya, hehe, selamat membaca
🍥🍥🍥🍥
Naruto terbangun dengan mata sembab dan hidung merah. Dengan cepat dia membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Naruto memakan sarapannya seorang diri. tentu saja, semua orang sedang dirumah sakit mengkhawatirkan karin, pikirnya sendu.Dengan cepat naruto menghabiskan sarapannya, lalu berangkat menuju sekolah.
🍥🍥🍥🍥
Naruto mengeluarkan headseat dan ponselnya, lalu menyamankan diri di kursi taman sekolah ini, menikmati alunan musik yang mengalir ke gendang telinganya. Membuka buku sketsa, dan pensil miliknya mulai menari di atas kertas putih. Taman sekolah ini sunyi, karna para siswa lainnya tengah berdesak-desakan di kantin untuk mengisi perut mereka, memungkinkan naruto bergerak secara leluasa, karna tidak akan ada yang melihatnya, walaupun nyatanya dia hanya duduk diam sambil menggambar di salah satu kursi taman itu. Ya setidaknya tidak akan ada yang mengganggunya, pikirnya puas.
Gambarnya sudah hampir selesai saat seseorang duduk di samping kanannya, dan dengan lancangnya menarik headseat kuping kanan naruto lalu memakainya. Naruto baru saja hendak melayangkan protes saat wajah seseorang itu memasuki netranya dan kalimat protes itu langsung menguap begitu saja, tergantikan dengan senyum cerah di wajah manisnya.
"Kau..!!" serunya semangat.
"Hei, hm.., seperti biasa gambarmu sangat bagus, apa kau akan ikut klub seni rupa naru?" seorang laki-laki yang sudah sangat naruto kenal, tersenyum tulus, memujinya.
Naruto tersenyum melihat gambarnya, gambar sebuah taman yang indah.
"Hum.., terimakasih. Entahlah, aku tidak begitu tertarik mengikuti kegiatan klub seperti itu"Laki-laki itu tersenyum, "setidaknya sekali-kali bermainlah dengan teman-temanmu," balasnya.
Bibir naruto langsung mengerucut lucu, "kenapa tidak kau saja, kau kan temanku"
Laki-laki itu tertawa, "baiklah, karna aku temanmu. Sekarang, ada apa lagi naruto?" ada nada serius yang sangat ketara dalam pertanyaan ini.
Mendengar nada itu, naruto sedikit terkejut.
"Apa maksudmu?""Ayo lah naruto, aku sudah mengenalmu sejak kita masih kecil, kau pikir aku tidak tau, kau selalu menggambar saat sedang merasa sedih, jadi kali ini apa lagi"
"kalau begitu aku tidak perlu menceritakannya lagi kan,karena kau sudah mengenalku"
"Mereka mengabaikanmu lagi?"
Tidak ada jawaban, dan laki-laki itu yakin jawabannya adalah iya.
"Kau tau naru, kurasa aku harus berterima kasih pada ibuku"
Naruto menoleh bingung, "kenapa?"
"Karena sudah melahirkanku dengan banyak keberuntungan"
"Beruntung??"
"Ya, aku beruntung, karena aku satu-satunya orang yang mengetahui betapa istimewanya dirimu" laki-laki itu menatap naruto teduh, membuat naruto tertegun.
"Pfft..., bukan hanya kau," naruto berkata sembari menahan tawanya.
membuat laki-laki itu memicing tidak suka."siapa, siapa lagi yang mengetahui tentang dirimu" laki-laki itu mendesis.
Naruto merasa heran mendengar nada yang sedikit ketus itu.
"Hey.., kau kenapa. Tentu saja orang tuamu bodoh" naruto tertawa geli. Laki-laki ini lah yang membuatnya masih ingat caranya bertahan dan tersenyum. Dia dan keluarganya begitu baik dan perhatian, hal yang tidak naruto dapatkan dari keluarganya, ia dapatkan dari keluarga laki-laki ini, pahlawannya.Laki-laki itu pun merasa beruntung, ia dan keluarganya bisa mendapatkan senyum secerah mentari naruto, sosok yang menghangatkan keluarganya. sejak ia mengetahui kisah hidup naruto ia berjanji, ia akan selalu melindunginya, melindungi matahari keluarganya, salah satunya adalah, dengan berada di samping sang matahari, ketika mendung mulai menghiasi sepasang laut biru yang sangat cantik itu. Laki-laki itu tersenyum melihat mataharinya tertawa tanpa beban. Berhasil dengan niatnya, laki-laki itupun hendak beranjak pergi, sudah cukup untuk hari ini.
"Baiklah karna kau sudah tertawa maka tugasku selesai, jangan sampai terlambat masuk kelas ya naru" kata laki-laki itu sambil mengacak pelan rambut naruto.
"Hehe..., iya shikamaru"
Laki-laki itu:shikamaru. Orang yang sudah Naruto anggap sebagai kakaknya sendiri. Tersenyum lalu melangkahkan kakinya menjauh.
🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥
Senyum di wajahnya masih bertahan walaipun alasan ia tersenyum telah beranjak pergi. Shikamaru selalu bisa mengusir sepi dalam hatinya, dengan perasaan yang sangat bagus, naruto membereskan alat gambarnya, dan berniat kembali ke kelas, sebelum suara itu masuk ke gendang telinganya, dan meluruhkan senyum di bibirnya."ternyata kau juga bisa tersenyum seperti orang bodoh, heh"
Naruto mengangkat wajahnya yang kini berekspresi dingin, dengan segera ia melihat, seorang laki-laki tinggi yang tampan, rambut emo, dan sepasang mata kelam yang menyorotnya datar. Uchiha Sasuke. Mau apa dia kemari?? Pikir naruto. Semenjak sore itu. Dia (berusaha) menghapus semua rasa kagumnya pada uchiha bungsu ini. Bukan. Bukan karna dia cemburu. Tapi lebih ke 'Tahu diri' dia cukup paham. Kakaknya tidak akan suka dia dekat-dekat dengan orang yang disukainya.
"Kau tidak bisa bicara. Aku yakin kau mendengarkanku"
"Ada apa?" balas naruto datar tanpa emosi. Sebenarnya jantungnya berdetak cepat sedari tadi. Dibawah tatapan tajam manik kelam yang menatapnya lekat itu. Naruto berdebar.
'Tidak Naruto, hentikan. Ini tidak benar. Dia orang yang disukai kak karin' Naruto memejamkan matanya lalu menghela nafas untuk menetralkan perasaannya.Sasuke tetap berekspresi datar, walau batinnya terkejut, melihat reaksi gadis cupu dihadapannya. Terlalu datar. Sasuke tidak bisa mengerti apa yang sebenarnya gadis itu pikirkan, sangat berbeda dengan karin, benarkah dia adiknya??. Sasuke mulai membanding-bandingkan.
"Kau..., berbeda sekali dengan kakakmu yang anggun dan cantik." kata sasuke."Aku bukan kakakku" masih tanpa emosi. Naruto menjawab pernyataan sasuke. lalu dengan santai berjalan melewati sasuke tanpa menoleh, walau hatinya kini berdebar, bukan debaran menyenangkan seperti tadi. Tapi, debaran yang tidak naruto sukai, debaran sakit yang membuatnya sulit bernapas. Kembali ada orang yang membandingkannya dengan kakaknya.
'Orang itu, orang yang tak mengenalku, membandingkan aku dengan kakakku' pikir naruto marah. Dia pikir Sasuke akan berbeda.
Sementara sasuke pun melakukan hal yang sama, berjalan menjauhi tempat itu, dengan perasaan yang 'aneh' menurutnya. Dia melihatnya. Melihat shikamaru berbicara dengan gadis itu. Dan membuatnya tersenyum. Tidak, tidak. Sasuke tidak cemburu. Yang ia cintai tentu saja hanya karin. Dia lebih ke heran, sahabatnya yang super pemalas itu, bisa membuat gadis es tersenyum manis. 'Itu aneh. Iya kan?!'
"cekrek!!!"
Keduanya tidak tahu bahwa sedang diperhatikan sejak tadi. Sosok itu tersenyum jahat, dan mendesis penuh ancaman.
"Beraninya kau!!!"TBC
Jangan lupa vote, komen, kritiknya, kakak-kakak!! 🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/112300862-288-k812698.jpg)