Anna Muslimah, gadis itu sudah dikenal seantero sekolah. Anna yang masih duduk di bangku kelas 8 di SMP Chandrawasih itu dikenal karena sifatnya yang sangat religius dan ramah terhadap siapapun.
Ia terlahir dari keluarga yang sangat Islami dan penuh kasih sayang.
Pagi ini adalah hari pertamanya masuk di kelas 8. Anna sangat bersemangat, ia bisa bertemu teman temannya lagi.
Ia segera bersiap - siap menuju sekolahnya. Ia memasukkan beberapa buku tulis dan kotak pensil ke dalam tasnya, lalu ia langsung turun ke bawah untuk sarapan.
"Umi, hari ini sarapan apa ?" tanya Anna sambil bergerak menuju meja makan.
"Ada ayam goreng, mie rebus, chicken nugget kesukaan adik kamu, dan sayur sop kesukaan kamu," jawab Umi.
"Wah, sarapannya enak semua, makasih ya, Umi. Anna sayang Umi," ucap Anna. "Ya, sayang. Kau tahu, seorang ibu bisa melakukan apa saja demi anaknya."
"Aku tahu itu dan Umi telah memberikan segalanya kepadaku. Anna makin sayang Umi."
Anna segera duduk di kursinya sambil menunggu Abi dan adiknya turun ke bawah. Tak berselang lama, Ahmad Hasan Maliki, adik Anna turun dan mengambil tempat di samping kanan Anna dan disusul dengan turunnya Abi yang langsung mengambil tempat di depan Ahmad.
Umi menyajikan makanan kepada semuanya dan mereka berempat sarapan dengan bahagia.
Anna dan Ahmad berpamitan pada Umi. Mereka pergi ke sekolah bersama Abi mereka.
🍁🍁🍁
Ahmad telah sampai di sekolahnya, kini Abi hanya perlu mengantar Anna ke sekolah dan langsung tancap gas menuju kantornya.
10 menit berlalu, Anna telah sampai di depan gerbang sekolah. Anna berpamitan pada Abinya dan segera masuk ke dalam sekolah.
Abi langsung tancap gas untuk pergi ke kantornya.
Anna melangkah masuk menuju ruang kelas barunya, 8.8, kelas yang selama ini ia impikan, tempatnya luas dan dekat dengan kantin.
Anna masuk ke kelasnya dan disambut ramah dengan teman - teman barunya.
Anna membalas senyuman dari teman - temannya itu dengan senyuman juga dan ia langsung mengambil tempat yang letaknya dekat dengan meja guru, bangku kedua dari meja guru.
Anna meletakkan tasnya dan duduk. Tak berselang lama, sahabatnya, Moza Dwiananda datang dan langsung duduk disebelah Anna.
"Anna, alhamdulillah ya, kita satu kelas lagi, " ucap Moza dengan bahagia.
"Alhamdulillah, itu semua karena kehendak Allah. Allah tahu kita bersahabat sejak sd dan Allah ingin kita selalu bersahabat, Za," balas Anna.
"Ustadzah mulai berceramah," ucap Moza dengan sedikit tertawa.
"Kamu ini," balas Anna dengan nada lembut.
"Na, aku beruntung deh punya sahabat kayak kamu. Cantik, pinter, alim lagi."
"Hihihi, kamu bisa aja."
"Loh, aku bicara yang sebenarnya."
Anna terdiam, ia melihat keadaan kelas barunya saat ini. Satu per satu siswa kelas 8.8 mulai berdatangan. Hanya beberapa siswa yang ia kenal.
🍁🍁🍁
Ibu guru pun masuk ke kelas dan beliau adalah wali kelas 8.8 namanya bu Diah. Bu Diah memperkenalkan dirinya dan mengabsensi siswa 8.8 satu per satu.
"Anak - anak, dua minggu lagi, kalian akan ibu ubah posisi duduknya berdasarkan keputusan ibu. Dengan begitu kalian akan saling mengenal," ucap bu Diah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah In Love
SpiritualAnna Muslimah. Gadis cantik yang merupakan hafidzah dan dikenal dengan perilakunya yang sopan dan santun. Dia tumbuh di lingkungan keluarga yang mampu. Adrian Hafidz Mauza. Laki-laki yang juga merupakan seorang hafidz dan tumbuh di lingkungan kelua...