Kembali

69 7 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu, kondisi ibu Adi mulai membaik dan sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Mendengar hal itu, Anna merasa sangat bahagia. Ia menggulingkan badannya di tempat tidurnya seperti orang gila.

Anna tiba-tiba terdiam, "Aku ngapain guling-guling disini? Lalu aku senang karena ibu Adi sudah sehat atau karena Adi akan kembali? Dan lihatlah, betapa memprihatinkan penampilan ku ini. Rambut berantakan, baju belum diganti. Hari libur yang membosankan."

Anna beranjak dari tempat tidurnya, lalu ia bergegas untuk mandi, sejak pagi ia belum mandi, maklum bawaan hari libur.

Setelah mandi, Anna merapikan kamarnya yang berantakan dan mempersiapkan segalanya untuk sekolah besok.

"Anna kemarilah, nak," Teriak ibu dari dapur. Anna bergegas pergi ke dapur.

"Iya umi. Ada apa? " Ucap gadis itu sambil mengikat rambutnya dengan sebuah ikat rambut berwarna biru yang matching dengan warna bajunya.

"Kamu cepat pakai kerudung mu dan antar rantang makanan ini ke rumahnya Adi. Biar hari ini kamu ada kerjaan, " Jawab umi nya sambil meletakkan rantang makanan itu di meja makan.

Blush

Wajah Anna langsung memerah. Gadis itu hanya mematung. Dia tidak mengambil rantang di meja makan.

"Anna, kamu kenapa? Sakit? Wajahmu merah gitu?" tanya umi.

Seketika kesadaran Anna kembali, namun gadis itu lupa apa yang dikatakan uminya.

"Hehe, gak apa apa kok umi. Oh, ya, tadi umi nyuruh apa?"

"Subhanallah."

"Kenapa umi?"

"Kupingmu itu kemana, toh. Tadi kan umi udah bilang, tolong antarkan rantang itu ke rumah Adi. Cepat, keburu dingin."

"Siap umi, " ucap Anna sambil hormat layaknya hormat pada bendera.

Anna langsung bergegas pergi ke kamarnya. Ia langsung mengganti bajunya, "Serampangan aja dah, toh Adi kan cuma tetangga ku, " ucap Anna pada dirinya sendiri.

🍁🍁🍁

"Assalamu'alaikum, Adi! Adi!" ucap Anna sambil mengetuk pintu rumah Adi.

"Waalaikumsalam, ada apa Anna?" balas Adi yang baru saja membukakan pintu.

"Ini ada titipan dari umi. Katanya buat kamu. Silahkan, " Anna memberikan rantang makanan itu kepada Adi.

"Terima kasih Anna. Oh, ya, sampaikan juga terima kasih ku kepada umi mu. "

"Kalau begitu, aku pulang dulu. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Anna pergi dari rumah Adi dengan wajah memerah. Ia mempercepat langkahnya untuk sampai ke rumah.

Adi kok tambah keren, ya, batin Anna.

🍁🍁🍁

Anna berguling-guling kegirangan diatas kasurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Terdiam sejenak, lalu kembali memikirkan Adi.

Apa ini yang namanya jatuh cinta? Eh, apa benar aku jatuh cinta?  batin Anna.

Blush

Wajah Anna merah padam. Setiap kali ia memikirkan Adi atau membahas soal cinta, wajahnya akan memerah.

"Coba aku tanya ke Moza, ponsel.. Ponsel ku mana ya? " ucap Anna sambil meraba kasurnya untuk mencari ponsel nya.

"Nah, ini dia," ucap Anna sambil mengangkat ponselnya. Anna dengan cepat membuka whatsapp.

Anna: Moza

Anna menekan tombol send. Namun Moza tak kunjung menjawab. Hingga setelah beberapa menit menunggu, Moza menjawab whatsapp Anna.

Moza: Anna! Tumben nge chat😂 Ada apa, Na?

Anna: Aku mau tanya sesuatu

Moza: Silahkan

Anna: Moza, kenapa setiap aku memikirkan Adi, jantungku berdebar-debar dan wajahku memerah? Apakah aku jatuh cinta?

Moza: Menurutmu bagaimana?

Anna: Kok tanya balik sihhh! Moza.. Aku serius

Moza: yayaya.. Benar! Kamu jatuh cinta!

Anna: Serius!?

Moza: duarius ✌

Anna terdiam sejenak, tak tahu harus melakukan apa. Pikirannya tak siap untuk mengetahui dirinya jatuh cinta. Namun hatinya sudah menunjukkan gejala jatuh cinta.

Moza: Di read doang nih??

Anna: Eh, maaf maaf. Aku cuma terkejut

Moza: Maklum lah. Ini cinta pertama mu. Wajar saja kalau kamu terkejut.

Anna: Cinta pertama ku bukan Adi

Moza: Terus siapa?

Anna: Abi, Umi, Ahmad, Allah, dan Rasul.

Moza: 😩bukan itu maksudku, Anna cantik...

Anna: Lalu apa?

Moza: Cinta pertama mu kepada lawan jenis

Blush

Wajah Anna kembali memerah. Cinta kepada lawan jenis? Memang benar sih, lawan jenis yang aku sukai hanya Adi. Jadi! Adi adalah cinta pertama ku!  pikir Anna.

Anna kembali terdiam. Menatap ponselnya yang terus berbunyi karena pesan spam dari Moza.

Moza: Anna

Moza: Anna

Moza: Anna

Moza: Anna👋👋

Anna: Maaf, aku tadi lagi mikirin soal Adi lagi😂 maaf maaf

Moza: Adi lagi,  Adi lagi, Adi terus dipikirin. Hafalan Qur'an mu juga dijaga, Na

Anna: Siap 👌

Anna: Za, menurut mu Adi cinta sama aku gak!

Anna: *?  (Salah tanda baca) 😂😂

Moza: Persentase nya sekitar 50% lah ya.. 😐 bisa kurang atau lebih. Itu tergantung kamunya aja sihhh...

Moza: Kamu sudah punya modal buat lebih dekat sama Adi. Sisanya kamu yang nentuin, kamu bakal stay di start,  maju, atau mundur. Ganbatte, Anna-chan!!

Anna: Ganbatte?? Anna-chan??

Moza: Semangat Anna!! Nanti di SMA ada bahasa Jepang nya.. Belajar dikit² lah😂😂

Anna: Ohhh okok... Makasih Za. Udahan dulu ya

Anna: Jumpa lagi di sekolah. Assalamu'alaikum

Moza: Waalaikumsalam

Muslimah In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang