Cemas

268 19 0
                                    

Malam mulai larut, sang rembulan bersembunyi dibalik awan malam. Anna telah tertidur pulas diatas kasur yang nyaman dan berselimutkan sebuah selimut tebal yang menyelimuti dirinya.

Berbeda dengan Adi, ia masih bertadarus Al Quran. Suaranya sangat indah.

Usai bertadarus, Adi pergi tidur di kasur yang sederhana dan berselimutkan sebuah kain sarung yang selalu menemaninya saat tidur.

Hidup dalam kesederhanaan, Adi tidak pernah mengeluh. Ia tahu, Rasulullah SAW juga hidup dengan kesederhanaan.

🍁🍁🍁

Waktu sepertiga malam telah tiba. Adi terbangun dari tidurnya. Ia mengambil wudhu dan shalat tahajud.

Adi mencurahkan semua isi hatinya. Curhat kepada Allah lebih menyenangkan dan menenangkan daripada curhat kepada orang lain. Itu yang Adi sering katakan kepada teman-temannya.

Anna pun juga terbangun, ia mengambil wudhu dan shalat tahajud. Sama seperti Adi. Anna hanya bisa mencurahkan isi hatinya kepada Allah Swt dan uminya.

Hawanya masih terlalu dingin. Anna kembali ke kamarnya dan menulis sesuatu di buku diary-nya.

Entah apa yang sedang ia tulis di buku diary-nya itu. Apa itu tentang Adi ?! Mungkin saja.

Anna menutup diary-nya dan meletakkannya diatas meja belajarnya.

Waktu terus berjalan. Tak terasa waktu subuh sudah dekat. Suara tarqim dari masjid terdengar jelas dan nyaring. Membangunkan hampir semua orang.

Hampir ?!

Ya, masih ada saja orang yang tidak terbangunkan oleh suara tarqim dari masjid yang volumenya lumayan keras.

Anna mengambil wudhu. Adzan subuh berkumandang, Anna memakai mukenanya dan bersiap untuk shalat munfarid di kamarnya.

Usai melaksanakan shalat subuh, Anna pergi ke meja belajarnya dan menyiapkan peralatan sekolahnya.

Pelajaran hari ini sangat banyak, tasku jadi berat gini deh, pikir Anna.

Anna pergi mandi dan mengganti pakaiannya.

Anna menghadap ke cermin dan membetulkan kerudungnya yang tidak simetris.

"Kerudung sudah, sekarang aku hanya perlu memakai sabuk sekolah saja," gumam Anna.

Sebuah sabuk kulit berwarna hitam terpasang di pinggang Anna.

Wih, aku makin cantik aja, pikir Anna.

Anna turun ke bawah dan sarapan bersama keluarganya.

🍁🍁🍁

"Adi, badan kamu panas. Kamu istirahat saja di rumah. Ibu akan membuat surat ijin dulu, ya."

"Bu, Adi baik-baik saja. Adi ke sekolah dulu, ya, bu."

"Kamu tidak boleh ke sekolah. Pergi ke kamarmu dan istirahat sekarang. Jangan membantah."

Adi mengangguk dan pergi ke kamarnya.

Brakk...

Pintu kamar Adi tertutup, Adi mengganti bajunya dan kembali tidur di kamarnya.

Tak lama kemudian, ibunya membawakan semangkuk bubur ayam yang sangat ia sukai. Bubur itu masih hangat, dengan taburan ayam dan kacang yang sangat menggoda.

"Adi, ibu sudah titip surat ke Anna. Sekarang kamu habiskan bubur ini ya, nak. Ibu ingin ke dapur sebentar."

Adi mengangguk dan memakan bubur itu dengan lahap.

Muslimah In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang