Malam ini kudengar suara gemricik air hujan. Rasanya ingin sekali aku bermain dengannya. Dengan hujan. Duniaku hanya ada aku dan hujan. Semua begitu sempurna. Sakit? Aku tak akan kapok.
Karna kutau, sederas apapun, semenakutkan apapun, sesakit apapun, hujan tetaplah air yang menghadirkan kelembutan.Aku menggeser tirai biruku sembari memandangi hujan yang turun dengan tatapan lurus ke depan. Kosong.
Pandanganku buyar seketika,saat melihat Sandy yang sedang duduk di depan teras rumahnya sembari memainkan gitarnya.
Jujur aku sangat menyukai pemandangan ini. Biasanya jika aku sehat,kami akan bernyanyi bersama hingga larut malam."Sasya??" ucap mamaku dari luar kamar. Merasa tak ada jawaban,ia kemudian memasuki kamarku.
"Sasya? Udah sembuh?" ucap mamaku sembari menempelkan telapak tangannya ke dahiku
"Udah lumayan. Lagi liatain apa sih?" tanya mamaku,kemudian mengikuti sorot mataku.
"Cie ngeliatin Sandy dari tadi?" ledek mamaku membuatku bergidik.
"Apaan sih ma!" elakku kesal.
"Sasya cuma pengin nyanyi sama Sandy kayak biasanya. Sakit nggak enak deh!" sambungku membuat mamaku terkekeh."Makanya cepetan sehat sayang. Udah minum obatnya kan?" Aku mengangguk pelan lalu menyudahi kegiatanku dan berbaring tidur.
"Good night daughter" ucap mamaku sembari mengecup keningku manis. Lalu mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur.
Sebelum benar tertidur aku memeriksa HP ku,dan kudapati Whatsapp dari Sandy.
Voice note? Dari Sandy? Kumat apaan nih anak?
Aku memutar voice note itu. Aku yakin aku sedang tersenyum saat ini juga.
If you could see
That i'm the one
Who understands you
Been here all alongSo why cant you see
You belong with Me
You belong with meAku masih terdiam terpaku.
Sandy Al-Fairuz Mirza : kutil onta? Lgi sakit masih aja begadang
Sasyafira Arletta : heh kutu kudanil,diem lo! Gue gabut. Kayaknya besok udah agak mendingan deh.
Sandy Al-Fauruz Mirza : Cepetan sembuh. Gue nggak tega liat lo sakit
Sasyafira Arletta : Ah bullshit lo! Ngomong aja pen jailin gue. Terus adu-aduin sikap jelek gue ke bokap gue. Apal politik lo!!
Sandy Al-Fairuz Mirza : Pms neng? Gue nggak mau debat sama lo. Gue kangen liat lo ketawa
Sasyafira Arletta : alah,akal-akalan busuk lo aja biar gue baper sama lo kan? Eh btw itu lagunya Taylor Swift kan? You belong with me?
Sandy Al-Fairuz Mirza : iya nyet nape? Jangan baper lo. Udah gue tidur dulu. Lo juga tidur ya kutil onta. Night☺
Sasyafira Arletta : eh,night too kutu kudanil 😊
👑 👑 👑
Pagi ini,hujan turun sangat deras. Dinginnya bisa kurasakan. Namun tetap hangat.
Aku segera mandi dan bersiap ke sekolah. Kurasa aku tak akan menghabiskan waktuku hanya dengan berbaring di kamar. Aku juga ingin bertemu dengan teman-temanku. Dam tentunya menikmati rintikan hujan dengan jemari tanganku.Aku menuruni tangga dengan hati-hati. Rambut panjangku kubiarkan terurai dengan jepit kecil disisi kiri. Seragam sekolah lengkap sudah kukenakan tak lupa sepatu converse hitam yg selalu setia menemaniku.
Yang pasti lebih setia dari doi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mujeres Lluvia
Teen FictionSEDANG DALAM TAHAP REVISI!!!! Namaku Sasya. Sasyafira Arletta. Aku baru duduk di bangku kelas 12 SMA. Ini adalah kisahku. Aku suka sekali hujan. Duniaku hanya ada Aku dan Hujan. Semua indah. Tapi,semenjak dia datang. Semua berubah. Aku jadi tau mak...