Chapter 7

6.7K 301 8
                                    

"Sama sama aer ini kan bisa diminum juga jadi ga usah komen" ucap Viola sengit.

Prang!!!

Ceklek

"Astaga" "Yalord" "Apaan tuh?" "Kalian tempur" ucap Riana dan Viola, beserta Efrata dan Gladis yang baru datang.

Efrata, Gladis, dan Viola berjalan menghampiri brankar Athalie, Riana memiringkan kepalanya menghadap brankar sebelah kirinya. Athalie yang ternyata sedari tadi sudah sadar mengerucurkan bibirnya kesal.

"Lo ngapa sih Tha?" tanya Efrata bingung.

Athalie hanya menggerakkan mulutnya mengucapkan kata 'minum'. Viola yang paham maksud Athalie langsung merampas botol air mineral yang berada di tangan Riana, lalu memberikannya pada Athalie. Athalie menyambar plastik yang berada didalam genggaman Efrata dan mengambil sedotan yang entah kenapa berada didalam plastik tersebut. Ia membuang sedotan bekas Riana tadi dan langsung menghabiskan air nya sampai tandas.
"Akhirnya! Lega juga gue" ucap Athalie setelah memindahkan air yang berada didalam botol, menjadi mengalir di kerongkongan nya.

"Lo kenapa mecahin tuh gelas?"

"Sejak kapan lo sadar?"

"Kok lo mecahin gelasnya sih?"

Athalie diserbu pertanyaan dari sahabatnya.

"Woah! Kalem bu, kalem. Gue baru sadar udah di serbu kayak gini, berasa artis nih gue" ucap Athalie.

"Ekhm.., kalem oke, jadi gini pas Lala nyamper Riana gue udah sadar. Trus gue panggil Lala atau Riana bak suara semut kejepit sendal, mereka malah asik debat. Dengan senang hati gue dorong tuh gelas baru mereka kicep" ucap Athalie santai.

"Lah lo ngapain manggil gue suara aja susah keluar" ucap Viola bingung.

"Nah itu dia, gue juga bingung" ucap Athalie.

"Bodo amat Tha" ucap Riana kesal.

Jika kalian bertanya tentang alat bantu pernapasan yang dipakai Athalie, sudah dilepas oleh Athalie sejak tadi. Kalau tidak dilepas bukan Athalie namanya. Athalie merogoh plastik yang sedang berada digenggamannya ia melihat roti, susu kotak, dan snack keripik kentang. Dengan senang hati Athalie mengambil roti beserta susu, lalu ia memakan roti tersebut sambil sesekali meminum susu.

"Ri..." panggil Gladis.

"Kenapa?" tanya Riana.

"Jangan salahin gue atau Efa kalau susu pesenan lo tandas ya" ucap Gladis.

"Lah emang lo kemanain?" tanya Riana yang belum sadar Athalie yang sedang menyantap minuman kesukaannya.

"Atha kenyang?" tanya Gladis mengalihkan.

Sontak Riana langsung memiringkan kepalanya melihat Athalie disebelah nya. Riana hanya meolongo pasrah melihat Athalie menyeruput minuman incarannya sampai mengeluarkan suara, tanda isi dari kotak tersebut sudah pindah mengalir di kerongkongan Athalie.

"Susu gue" lirih Riana pasrah.

"Kok lo belinya cuman 1 sih? Kan bisa beli 3 atau 2 gitu" protes Riana kesal kepada Gladis.

"Uang tidak mencukupi Ri, kebanyakan beli snacknya" sahut Efrata.

"Dih, mana mungkin beli snack aja uang kalian ga cukup! " protes Riana lagi.

"Udah elah, ntar gue ganti satu dus" ucap Athalie menengahi. Riana menatap Athalie sinis.

"Itu mata pengen dicolok? Kalo peliharaan yang ada di perut gue ga demo juga ga bakal gue sentuh" ucap Athalie.

Fake Nerd Vs Most Wanted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang