Chapter 9

6.8K 289 58
                                    

BACA DULU!

Sebelum baca part ini sebaiknya kalian baca ulang part sebelumnya.

~•~•~•~•~•

Brukkk

"Mommy!"

Mahendra yang tepat berada disamping Elsa langsung menggendong Elsa, lalu menidurkannya tepat disebelah Viola.

"Bi Imah telepon dokter Tio lagi, bilang dia kembali kesini lagi" titah Mahendra pada bi Imah.

Tanpa diperintah dua kali bi Imah langsung melaksanakan tugasnya.

"Mom" lirih Viola sambil menggenggam tangan dingin Elsa.

"Fino, Artha, Riel kalian ikut dad" perintah Mahendra langsung keluar dari kamar Athalie.

Saat ini perasaan Mahendra sangat kacau, bagaimana tidak? Kemarin putri pertamanya mengusik kehidupan putri keduanya, sekarang tiba-tiba ponakannya mengatakan putri keduanya masuk UGD, ponakannya yang lain sedang demam, istrinya pingsan.
Mengapa saat ini tuhan terlihat kejam? Sekalinya memberikan masalah dalam kurun waktu yang dekat. Saat ini Mahendra hanya bisa berdoa untuk keluarganya dan kemudahan dalam menyelesaikan satu persatu masalah yang ada.

"Kita kemana Dad?" tanya Dariel dibalik kemudi sebelum menjalankan kendaraan roda 4 tersebut.

"Fino, kamu kasih tau rumah sakit tempat kakak kamu di rawat"

Setelah Fino memberitahu lokasi rumah sakit tersebut dengan kecepatan sedang Dariel membawa Daddy dan kedua saudaranya meninggalkan halaman rumah.
Tak lama, dalam waktu 12 menit mereka telah sampai di rumah sakit tersebut. Fino memimpin jalan menuju ruang rawat Athalie. Dari kejauhan sudah terlihat seorang bodyguard berjaga disisi salah satu pintu ruang rawat. Mereka masuk kedalam ruangan yang terdapat dibalik pintu tersebut.

"Atha, kamu kenapa dek?" batin Artha berteriak miris melihat kondisi adik kembarnya ini.

Suasana didalam ruangan itu terasa mencekam dalam keheningan. Sudah 10 menit tanpa ada satu pun dari mereka yang mengeluarkan suara, mereka hanya memandang nanar kondisi Athalie. Jika diperhatikan, Athalie baik-baik saja hanya wajahnya saja yang pucat. Tapi tidak ada yang tahu dibalik baju rumah sakitnya terdapat 24 jahitan disana, sama seperti banyaknya sekolah yang men D.O nya.

Ceklek

Spontan Mahendra, Dariel, Artha, dan Fino mengalihkan pandangan mereka menuju pintu.

"Maaf menganggu, sekarang jadwal pemeriksaan pasien" ucap seorang dokter wanita yang berumur sekitar setengah abad kurang tiga tahun.

"Silahkan dok" jawab Dariel.

Sang dokter mulai memeriksa kondisi Athalie bersama seorang perawat yang bertugas mencatat semua laporan mengenai Atahalie.

"Kondisi pasien masih stabil, namun menurut pemeriksaan pasien belum sadar untuk hari ini " jelas dokter tersebut setelah melakukan pemeriksaan.

"Kira-kira kapan anak saya akan sadar dok?"

"Kemungkinan besok, baiklah saya permisi"

Fake Nerd Vs Most Wanted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang