Chapter 5

7.2K 322 3
                                    

"Yey!, thankyou my brother twins" pekik Athalie bahagia dan berdiri memeluk Artha dari belakang dan meciumnya pipinya sekilas.

"Ekhmm..." dehem Riana sedikit... Cemburu?

"Eh? Sorry Ri lupa ama status baru kalian" ucap Athalie sambil menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tak gatal.

Artha hanya terkekeh dengan kebiasaan adiknya dan kecemburuan pacar barunya itu.

Berbeda dengan Daffa dkk, mereka melongo tak percaya dengan kejadian yang berada didepan mata mereka, mereka merasa sedang mononton siaran FTV secara langsung.

"Kalian kenapa?" tanya Galdis polos

Pertanyaan yang terdiri dari 2 kata itu tak mampu menyadarkan mereka dari ekspresi absurd mereka.

Jepret

"Yes!! Momen langka ini" ucap Artha girang. Bagaimana tidak? Dia mendapatkan foto melongo para most wanted boy sekolah nya yang bisa didedikasikan sebagai sekolah terfavorit di Jakarta.

Yang berawal melongo sekarang malah menjadi mengkhayal. Sampai Daffa terlebih dahulu sadar dari lamunan nya dan memasang ekspresi datarnya.

"WOY!" teriak Gladis untuk mengembalikan mereka ke dunia nyata dan keluar dari dunia khayalan.
"Atha cantik banget"

"Atha pacar gue"

"Atha milik gue"

Jika tadi Putra, Reza, dan Indra yang melongo berganti menjadi para gadis yang melongo. Tapi hanya selang beberapa detik mereka telah kembali ke dunia nyata.

"Maksud kalian apa?" tanya Artha dingin.

"Eh-- emang tadi kita ngapain?" Reza balik bertanya.

"Tadi kalian bilang 'Atha cantik banget' 'Atha pacar gue' dan 'Atha milik gue'" jawab Gladis polos.

"Emang ya? Perasaan tadi gue lagi berduaan deh sama Atha" gumam Putra yang masih bisa didengar oleh Artha.

"Put..." panggil Artha memperingati.

"Eh engga kok becanda" jawab Putra cepat.

Sedangkan Athalie belum beranjak dari tempat sebelumnya hanya terkikik geli, dia sudah biasa mendapatkan hal seperti ini di 24 sekolah sebelumnya.

"Ya udah lah bang biasa aja, udah yuk lanjut makan" Athalie menengahi mereka dengan suara lembutnya membuat semua yang berada di meja tersebut menurut.

Mereka melahap makanan pesanan mereka. Ralat, pesanan Artha dengan lahap tak lupa dengan senda gurau dan tawa.

~•~•~•~•~•
"Gimana La? Masih belum bisa di hubungin?" tanya Athalie.

"Belum tha" jawab Viola lesu.

Hening sampai sebuah pekikan memecah keheningan itu.

"O IYA!!" pekik Viola sambil menepuk jidatnya seakan teringat sesuatu.

"Apaan sih ngagetin aja" ketus Riana.

"Hehehe.... Sekarang jam berapa?" tanya Viola.

"Jam 3 emang kenapa?" tanya Efrata setelah melihat jam yang bertengger manis di dinding kamar berwarna hijau mint itu.

"Gue lupa, tadi sebelum berangkat sekolah mama udah bilang kalo bakal nemenin papa ke London buat ngurusin cabang perusahaan yang ada di sana. Take off nya jam 2 lewat 15 pantesan aja ga bisa dihubungi" jelas Viola.

"Bodo amat la"gertu Athalie.

"Yaudah ntar maleman aja bilang ke tante" usul Efrata dan diangguki mereka semua -Athalie, Viola, Efrata, Gladis, Riana-

Fake Nerd Vs Most Wanted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang