Chapter 6

6.6K 306 5
                                    

Author Pov
Seiring waktu berjalan sekarang adalah hari senin, hari dimana seluruh murid kembali beraktivitas seperti biasanya. Jangan lupakan tradisi wajib bagi seluruh sekolah dan siswa/i di Indonesia untuk menghargai dan menghormati jasa para pahlawan. Apalagi kalau bukan Upacara Bendera.

"Efa cepeten apa!" ucap Athalie jengkel.

"Sabar dong, topi gue ga keliatan nih" jawab Efrata sambil terus memeriksa tas nya.

Kelas mereka sudah sepi, semua murid sudah turun. Mereka berlima masih didalam kelas menunggu Efrata yang sedang memeriksa tas nya.

"Bagi semua murid harap segera berbaris di lapangan, upacara akan dilaksanakan 10 menit lagi" ucap seorang guru melalui mikrofon sekolah.

"Masih lama fa?" tanya Viola kesal.

"Belom ketemu nih" gerutu Efrata kesal.

Gladis menuju tas nya dan mengambil sesuatu.

"Mending pake topi gue aja, ada dua nih" ucap Gladis polos.

"Kenapa ga ngomong dari tadi!" gerutu Athalie, Viola, Riana, dan Efrata kesal.

"Udah yok turun" ucap Efrata seraya mengambil topi Gladis dengan kasar.

Mereka pun turun menuju lapangan out door tempat biasa mereka melaksanakan upacara. Upacara berlangsung dengan khidmat. Pemimpin upacara mengistirahatkan seluruh barisan, saatnya kepala sekolah memberi arahan kepada seluruh murid.

"Bagi Dewan guru yang terhormat serta anak-anak sekalian yang bapak cintai blablablabla.... " ucap kepala sekolah panjang lebar.

"Ett deh panas banget dah" gerutu Riana sambil mengibaskan tangannya berharap dapat mengurangi hawa panas di sekitar wajahnya.

"Tau nih, matahari lagi bahagia banget deh kayaknya" ucap Gladis sambil menyeka keringatnya.

"Udah deh, kalian berisik tau ga?" ucap Viola kesal sambil mengipas wajah nya menggunakan kertas sobekan dari salah satu teman sekelasnya.

Sekitar 18½ menit kemudian....

"Hanya itu yang ingin bapak sampaikan, semoga bermanfaat bagi kalian. Terima kasih" ucap kepala sekolah mengakhiri pidato nya.

Semua murid menghembuskan nafas lelahnya seraya berucap 'akhirnya'.

10 menit kemudian barisan dibubarkan karena jam mata pelajaran akan segera dimulai.

"Ih, panas banget serius" ucap Athalie dan menyeka keringat nya menggunakan tissue yang ia bawa dari rumahnya.

"Bagi Tha, gue lupa bawa" ucap Efrata dan merampas tissue yang masih didalam kemasannya dari tangan Athalie.

Hampir seluruh murid sekelas mengipas wajah masing-masing menggunakan kipas tangan, kipas baterai, buku, ataupun kertas karena kepanasan. Padahal kelas mereka dilengkapi oleh 2 AC.

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bianca memasuki kelas.

"Pagi bu" sahut seluruh murid.

"Baiklah buka buku kalian kita akan mulai pelajaran, hari ini kita akan mempelajari blablablabla... " ucap Bianca menjelaskan materi biologi.

~•~•~•~•~•
"Kantin yok" ajak Riana.

"Ayok" sahut Gladis.

"Kalian aja deh, gue engga ikut" ucap Athalie menolak.

"Yaelah Tha, ayok napa" ucap Gladis cemberut.

"Kalian aja gue di kelas sendiri aja ga papa " ucap Athalie sambil memperhatikan kelas yang telah sepi.
"Ya udah deh, yok La" ajak Riana kepada Viola.

Fake Nerd Vs Most Wanted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang