•Tidak di sengaja

14.1K 469 23
                                    


Sebuah senyuman merekah dengan lebar, karena telah berjalan dengan lancar apa yang diekspetasikan. Tidak jauh dengan realitanya, "Alhamdulillah acara malam ini lancar, sekarang semuanya silahkan untuk makan, dan setelah makan silahkan untuk tidur dikamar yang sudah di sediakan," ucap seseorang koordinator dari acara tersebut.

"Mi, nih pada nanyain kamu," ucap seseorang teman azmi yang mengarahkan kamera handphone nya ke hadapannya. Akan tetapi azmi menghindar, malah tidak menatap sedikit pun pada kamera, azmi sudah tau pasti itu sedang live di akun yang bernama instagram, apalagi isinya bernotabene perempuan semua. Ia selalu menghindar, paling dia hanya menjawab sepatah dua patah, itu pun karena di paksa oleh temannya.

Setelah semuanya selesai makan, salah satu ketua Syubbanul Muslimin mengadakan rapat dadakan, bertempat dipinggir pantai, kebetulan tempat acara majlisnya dekat dengan pantai. Sengaja memilih pantai, supaya anak santri bisa mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh," ucap ketua tim hadrah seraya berdiri diantara santri lainnya yang sedang duduk diatas batu.

"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh," koor semua orang yang berada dipantai tersebut, yang tak lain adalah tim hadrah Syubbanul Muslimin.

"Alhamdulillah pada malam hari ini kita bisa memenuhi undangan dari pengajian tabligh akbar. Nah nanti kita ada undangan lagi nih, dan saya udah konfirmasi bahwa kita akan datang kesana, tapi ini kita bentrok sama libur kalian tahun baru. Nah enaknya menurut kalian latihannya sebelum kalian pulang jadi full tuh untuk berapa hari atau pas udah kalian libur trus latihan tiga hari full, waktu hanya tiga hari setelah kalian masuk, mau gimana?" jelas ketua hadrah seraya menatap wajah-wajah santri yang menatapnya dengan serius.

Seorang santri mengangkat tangannya, tanda ingin menyuarakan pendapatnya, atau menyuarakan pertanyaannya,"Semua santrinya pada pulang atau engga dulu mas?" tanya salah satu tim hadrah.

"Pasti ada yang pulang ke rumah ada yang engga, gimana disini ada yang pulang ke rumah?" tanya ketua tim hadrah seraya menggerakan tangannya, mengikuti irama berbicaranya.

"Saya," jawab separuh tim hadrah termasuk azmi pun menjawab, karena azmi sudah sangat merindukan rumahnya, apalagi kamarnya.

"Lumayan juga yang mau pulang, Jadi kesepakatannya mau gimana?" tanya ketua tim.

Setelah beberapa menit hening, memikirkan solusi dari masalah tersebut, terdengar seorang laki-laki berbicara, "Gini aja deh, nih sekarang sehari latihan, nah sekarang mas bagiin tuh tugas vokalisnya siapa yang kebagian nyanyi ini atau nyanyi itu, nah sehari kita latihan tapi yang vokalis masih liat buku nah pas di rumah dia hafalin jadi pas pulang lagi kesini kita tinggal ngelancarin, gimana?" usul salah satu tim hadrah yang bernama riezal.

"Boleh tuh kang," ucap azmi menyetujuinya.

"Gimana yang lain?"

"Setuju!" koor semua personil hadrah.

"Baik kalau gitu sekarang saya akan nentuin ya lagunya mana aja, besok pas kita smpe pondok kita beres-beres sebentar abis itu langsung latihan baru kalian boleh minta jemput sama orang tua masing-masing ya, gus aif kamu bawa lagu Muhammad saw, Gus azmi kamu bawa lagu Ya Asiqal Musthofa, Gus hafidz kamu bawa lagu......" pembagian tugaspun terus bergulir disebutkan hingga semuanya paham dan setuju.

***

Seorang santri laki-laki yang khas dengan memakai sarung, kaos putih dan peci yang bertengger manis pada tubuhnya yang bernama, Hafidz. Ia menghampiri azmi yang sedang diam dikoridor kamar ikhwan, "Azmi kamu pulang sekarang?" tanya hafidz teman sekamarnya azmi.

BerHijrah & Mencintaimu Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang