Senyummu

4.6K 289 28
                                    


      Pohon, dimana engkau selalu menjadi peneduh setiap makhluk dari teriknya matahari, dari rintikan hujan, bahkan tubuhmu selalu siap jika ada seseorang yang bersender padamu, bahkan kau rela jika tubuhmu diinjak, kau tidak pernah mengeluh saat satu ranting mu dipatahkan, ditebang, bahkan kau menumbuhkan yang baru supaya siapa pun bisa berteduh padamu lagi.

Begitu pula dengan ku yang akan terus melindungimu wahai seseorang yang di ciptakan dari tulang rusuk:)

      Sudah seharian penuh ini azmi menemani alma yang sedari tadi melamun, umminya azmi sekalipun yang mengajak bicara alma, tetap saja alma diam paling hanya menjawab 'hmm' atau tidak alma akan mengangguk sebagai jawaban iya dan alma akan menggeleng sebagai jawaban tidak, jangankan berbicara, melihat lawan bicaranya pun tidak.

"Sayang, ingat lah allah, jangan melamun terus itu sifat setan sayang," ucap umminya azmi seraya mengelus lembut lengan alma, namun tetap saja alma terdiam dan tidak melihat tatapan lawan bicaranya.

"Ikhlaskan al, masa depan mu masih panjang kau harus membanggakan abimu, ibu mu yang dijannahnya allah," ucap azmi yang duduk disamping umminya. Namun kali ini alma langsung menghadap pada azmi, azmi yang tidak tahu bahwa alma menghadap padanya pun terkejut, namun tatapan alma sulit untuk diartikan.

"Kau gampang menyebutnya ikhlaskan, kau tidak merasakannya apa yang saya rasakan!" ucap alma ketus dengan tatapan sinisnya pada azmi, tidak hanya azmi yang terkejut, ummi nya azmi dan abinya alma pun terkejut dengan kata kata yang keluar dari mulutnya alma.

"Alma putrinya abi, bicaranya di jaga ya sayang, emang abi pernah ngajarin itu ke alma?" ucap abinya alma seraya merubah nada marahnya, sebab kondisi piskologi alma kini sedang sensitif. Kini alma kembali diam.

"Aku minta maaf jika perkataanku menyinggung mu al," ucap azmi seraya menunduk kembali karena alma bukan lah mahramnya. Namun alma kembali lagi seperti semula, diam.

"Pak, saya pamit ya soalnya rara sebentar lagi pulang sekolah, dirumah tidak ada siapa-siapa, nanti in syaa allah saya kesini lagi," ucap umminya azmi berpamitan pada abinya alma.

"Alma kamu cepat sembuh ya nak, banyak yang mengharapkan kesembuhanmu diluar sana," ucap umminya azmi seraya mengelus tangannya alma.

"Assalamu'alaikum," ucap azmi dan umminya azmi seraya keluar dari ruangan tersebut.

"Wa'alaikumussalam."

"Sama teman dekatnya juga gitu mas?" tanya umminya azmi saat sedang diperjalanan kearah parkiran rumah sakit.

"Iya mi."

"Sama siti juga gitu?" tanya nya lagi.

"Iya mi, bahkan temannya yang dijakarta itu yang dira mi, sama didiemin juga, itu tadi pertama kalinya dia ngeluarin suara lagi ya walau gitu," ucap azmi seraya menyembunyikan rasa sedihnya.

"Assalamu'alaikum um, mi," salam seseorang yang sudah sangat dikenali.

"Wa'alaikumussalam," jawab azmi dan umminya.

"Kalian mau nengokin alma?" tanya umminya azmi.

"Iya um, itu azmi gimana dengan kakinya?" tanya siti.

"Alhamdulillah membaik, sebentar lagi in syaa allah sembuh," ucap umminya azmi seraya tersenyum.

"Loh dira gak ikut?" tanya azmi saat sadar bahwa dira tidak ada, hanya ada hafidz, aban dan siti.

"Dia tadi niatnya sebelum kejakarta mau nengokin dulu tapi katanya mamanya nyuruh cepetan pulang jadi alhasil dia hanya titip salam sama alma," jelas hafidz, azmi hanya mengangguk paham.

BerHijrah & Mencintaimu Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang