Chapter 4

1.2K 39 2
                                    

Matahari telah kembali keperaduannya digantikan cahaya jingga senja hari, terlihat seorang gadis kecil sedang mengayuh sepeda kecilnya sambil tertawa di taman belakang rumahnya. Sang mami telah berulang kali menyuruh untuk berhenti bermain karena sebentar lagi malam, tapi si anak tetap kekeh mengayuh sepedanya.

"Lauren ayo masuk, sudah selesai mainnya hari ini. Besok lagi" ajak Michelle mendekati putri kecilnya yang masih asyik mengayuh sepeda.

"Bentar lagi papi pulang Lauren, masa Lauren mau menyambut papi pulang dengan badan penuh keringat dan belum mandi begitu."

Lauren melihat Michelle sekilas dan menggelengkan kepalanya sambil tetap mengayuh sepedanya lagi.

"Lauren!!! Berhenti mainnya sekarang ato Lauren akan mami tinggal sendirian di luar malam ini" marah Michelle.

Lauren yang tahu maminya sudah marah akhirnya pasrah masuk kedalam rumah.

"Sekarang Lauren masuk kamar dan mandi" tegas Michelle dengan sarat emosi yang ditahannya.

Akhirnya Lauren pun berjalan ke kamarnya dengan sesengukkan akibat dimarahi Michelle.

15 menit kemudian, Dika sampai rumah dan disambut oleh istri tercinta, Michelle. Dika memeluk dan mencium kening Michelle.

"Hai sayang" sapa Dika setelah mencium kening Michelle.

"Hai papi sayang. Gimana di kantor?" tanya Michelle melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Dika yang lelah.

"Kantor lancar sayang. Gak ada masalah yang berarti. Yang masalah adalah hatiku yang selalu merindukanmu dan Lauren saat di kantor" jawab Dika mencium bibir Michelle.

Lama mereka saling berciuman, berbagi rasa dibibir keduanya hingga Michelle melepas ciumannya dan sedikit menarik wajahnya menjauh dari Dika.

"Ishh papi kebiasaan banget deh, gimana kalau Lauren tiba-tiba turun dan liat" ketus Michelle tapi dengan pipi merona merah. Dika terkekeh geli melihat ekspresi Michelle. "Udah sekarang papi mandi dulu sana, mami mau siapin makan malam."

"Okey deh papi ke kamar dulu ya sayang" pamit Dika mengecup sekilas bibir Michelle dan berlalu ke kamar mereka untuk mandi.

Sekarang Dika, Michelle, dan Lauren telah berkumpul di ruang makan dan bersiap untuk makan malan.

Dari tadi Lauren hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa niat memakannya. Dan itu tidak luput dari pandangan Dika. Karena dari tadi Dika lihat putri kecilnya itu tidak bersemangat.

"Lauren kenapa sayang?"

"Laulen gpp kok pi" jawab Lauren menunduk menatap makanannya tanpa dimakannya sama sekali.

"Kenapa gak di makan makanannya? Lauren sakit?" tanya Dika lagi yang kali ini sambil mengelus kepala Lauren.

Lauren hanya menggeleng tapi mulai terisak. Tiba-tiba Lauren berlari ke arah Michelle yang berada di seberang mejanya dan langsung memeluk Michelle dengan terus terisak.

"Mami" isak Lauren. "Maapin Laulen."

Michelle yang mengerti maksud putri kecilnya hanya membalas pelukan Lauren dan mengecup puncak kepalanya. "Iya mami maafin sayang. Tapi Lauren harus janji gak boleh seperti tadi lagi dan harus nurut sama mami. Maafin mami juga ya sayang."

Lauren hanya mengangguk dipelukan Michelle.



💙💙 Power Of Love 💙💙



Jam telah menunjukkan pukul 23:00, Mila masih berdiri gelisah sambil mondar mandir di depan pintu rumahnya. Tangannya sibuk memencet-mencet no iphone suaminya, tapi no Kevin tidak aktif.

Power Of Love {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang