Mobil Kevin mulai memasuki pekarangan rumah mewahnya saat dini hari dan memberhentikan mobilnya di depan pintu utama rumahnya. Kevin menoleh ke kursi samping dan tersenyum melihat dua kesayangannya tengah tertidur dengan lelap. Kevin pun keluar mobilnya dan mendapati supir, pembantu serta susternya Jayden berdiri menyambutnya didepan pintu.
"Bibi dan suster tolong bawakan koper dan barang-barang Jayden masuk ke dalam ya. Saya angkat Jayden dan Mila" kata Kevin pada bibi Anna dan suster Elli.
"Baik tuan" jawab bibi Anna dan Elli patuh. Mereka langsung bergegas mengeluarkan koper Kemil dan barang-barang Jayden dari bagasi lalu dibawa masuk ke dalam rumah.
Kevin membuka pintu mobil penumpang dan melepaskan seat belt yang terpasang di Mila dan Jayden yang berada dipangkuannya. Kevin langsung menggendong Jayden yang tertidur menuju ke box bayi dikamarnya. "Selamat tidur princenya daddy. Mimpi indah sayang" Kevin mencium hangat kening dan kedua pipi Jayden sedangkan Jayden tersenyum sambil menggeliat kecil dalam tidurnya seakan merasakan ciuman hangat sang daddy.
Setelah menaruh Jayden diboxnya, Kevin bergegas ke mobilnya lagi dan menggendong Mila. "Pak Didi, tolong parkirkan mobil ke garasi ya pak" kata Kevin saat berada di depan supirnya, masih dengan menggendong Mila. Setelah menyerahkan kunci mobilnya ke pak Didi, Kevin pun masuk ke kamarnya dan menidurkan Mila di ranjang king size mereka dengan perlahan agar Mila tidak terbangun. Setelah itu Kevin memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu lalu bergegas tidur menyusul Mila ke alam mimpi sambil mendekap erat tubuh mungil Mila.
Pagi harinya, Mila terbangun saat pendengarannya sayup-sayup mendengar suara tangisan Jayden. Dengan mata yang masih berat untuk terbuka sempurna, Mila menurunkan tangan Kevin yang memeluknya dan berjalan ke kamar Jayden lewat connecting door.
"Morning my prince" kata Mila dengan suara seraknya sembari menggendong Jayden dan membawa Jayden kedalam dekapannya untuk menyusui Jayden.
Setelah selesai menyusui Jayden, Mila membawa Jayden ke kolam renang di belakang rumahnya. "Sekarang Jayden sama mommy berenang ya. Udah lama kan Jayden gak berenang!"
Mila memakaikan pelampung di leher Jayden dan mulai memasuki kolam renang setelah semua persiapan Jayden selesai. Jayden tertawa senang dengan mengepak-ngepakkan tangan dan kakinya di dalam air. Mila yang memegang badan Jayden, tersenyum melihat keaktifan putra kecilnya. Ibu dan anak itu terlihat sangat bahagia.
Kevin yang baru bangun dan tidak mendapati Mila disebelahnya langsung turun dari ranjang dan mencari Mila.
"Sayang kamu di dalam?" tanya Kevin di depan kamar mandi tapi tidak ada sahutan dari dalam. Dan saat pintu di buka, Kevin tidak mendapati Mila didalamnya. Kevin bergegas menuju kamar Jayden tapi hasilnya tetap sama. Mila tidak ada di sana.
Kevin keluar kamar dan mendapati bibi Anna sedang bersih-bersih, Kevin pun menanyakan keberadaan Mila pada pembantunya itu dan mendapatkan jawaban kolam berenang dari pembantunya.
Kevin langsung berjalan menyusul Mila dan Jayden ke kolam renang di belakang rumahnya. Dia melihat dua kesayangannya itu tertawa bahagia di dalam kolam renang. Kevin langsung mengcandid Mila dan Jayden yang sedang tertawa dengan kamera iphonenya.
"Duh senang banget yang lagi berenang. Daddy dilupakan!" kata Kevin dari pinggir kolam renang sambil tersenyum menatap dua kesayangannya. Mila balas tersenyum sedangkan Jayden makin aktif mengepak-ngepakkan tangan dan kakinya sambil tertawa senang melihat Kevin.
15 menit kemudian setelah puas menemani Jayden berenang, Mila dan Jayden keluar dari kolam renang dan berjalan menuju Kevin yang sedang duduk di kursi yang memang tersedia di dekat kolam renang.
"Hai daddy" sapa Mila mengecup kening Kevin saat telah berdiri di depan suaminya. Setelah itu tangannya mengambil minuman yang diantarkan bibi tadi lalu duduk disebelah Kevin.
"Hai sayang" balas Kevin mengecup kening dan bibir Mila sekilas lalu mengambil Jayden dari gendongan Mila. "Hallo jagoan daddy" Kevin mengecup seluruh wajah Jayden gemas hingga Jayden tertawa geli karena perlakuan daddy tampannya itu diwajahnya.
Mila menaruh kepalanya di lekuk leher Kevin dan menghirup aroma tubuh suaminya yang selalu membuatnya nyaman. Jari-jari lentik Mila bermain di dada Kevin hingga membuat Kevin memejamkan matanya merasakan jari-jari Mila didadanya. Bibir Mila mengecup, menjilat, menggigit dan menghisap leher Kevin hingga meninggalkan tanda kemerahan di sana.
"Aku sangat merindukanmu sayang" bisik Mila lembut di telinga Kevin lalu mengecup daun telinga Kevin.
"Mommy"
Kevin menatap Mila dan tanpa babibu lagi langsung melumat dengan liar bibir sexy istrinya itu. Kevin menggigit bibir bawah Mila dan saat Mila membuka mulutnya, lidah Kevin langsung menerobos masuk mencari pasangannya. Tangan Mila telah melingkar sempurna di leher Kevin menahan tekuk Kevin agar memperdalam ciumannya, sedangkan tangan Kevin berada di pinggang Mila dan tangan sebelahnya memegang Jayden yang duduk dipangkuannya. Oh ayolah Kevin, tingkat mesummu udah stadium akhir nih didepan anak sendiri masih bisa mesum juga. Untung Jayden yang duduk dipangkuan Kevin dengan posisi membelakangi Kemil, lebih tertarik mengemut tangannya sendiri daripada mengurusi orangtuanya yang berbuat mesum dibelakangnya 😄.
"Jangan menggodaku mom. Di sini masih ada Jayden" kata Kevin setelah melepaskan ciuman bibirnya dengan bibir Mila.
Mila yang melihat kilat gairah di mata Kevin bahkan sekarang pusat tubuh Kevin telah bangun hanya tersenyum dan berlalu masuk ke dalam rumah meninggalkan Kevin yang melongo tidak percaya dengan tingkah Mila barusan kepadanya.
"Isshh mommymu itu dek, bikin daddy gemas aja" gerutu Kevin pada Jayden lalu menggendong pangeran kecilnya itu menyusul Mila masuk rumah.
1 jam kemudian Kevin dan Mila keluar kamar mereka dan langsung menuju keruang makan untuk mulai sarapan. Yah setelah masuk rumah tadi Kevin langsung menyusul Mila kekamar setelah menyerahkan Jayden pada susternya. Kevin menuntut tanggung jawab Mila akibat menggodanya tadi dan akhirnya mereka melakukan olahraga pagi di kamar mandi.
"Maaf tuan nyonya, ada tuan Ricky dan nyonya Ule di ruang tamu" kata bibi saat Kevin dan Mila telah selesai sarapan.
"Oh iya, makasih bi"
Kevin dan Mila langsung menuju ruang tamu dan menyapa Ricky dan Ule.
"Wah tumben lo kak ke rumah gue pagi-pagi begini. Ada apa?" tanya Kevin sembari brohug ke Ricky sedangkan Mila cipika cipiki ke Ule.
"Ahh sialan lo dek, jadi gue gak boleh gitu berkunjung ke rumah lo pagi-pagi" jawab Ricky pura-pura ngambek sembari menyenggol bahu Kevin pelan, membuat semuanya tertawa. "Gak ada apa-apa sih dek cuma Retta mau ketemu Jayden, kangen dia bilang. Dari semalam merengak minta kesini supaya ketemu Jayden"
"Mil, kamu udah pernah mengunjungi Prilly akhir-akhir ini? Gimana kondisi Prilly?" tanya Ule membuka obrolan. Saat ini dia dan Mila sedang menemani Retta dan Jayden bermain, sedangkan Ricky dan Kevin sibuk membahas bisnis.
"Udah kak. Beberapa hari lalu aku mengunjungi Prilly. Gak terlalu banyak perubahan sih dari kondisi Prilly hanya saja dia udah gak berontak saat ada orang yang berinteraksi dengannya" jawab Mila.
"Puji Tuhan kalau begitu. Oh iya Mil, kamu tau Ali udah balik ke Indonesia"
"Serius kak!! Kapan?" tanya Mila menatap Ule dengan pandangan kaget.
"Iya, dua hari yang lalu aku dan Ricky diundang makan malam oleh Michelle dan disana ada Ali"
"Terus Ali tau tentang kondisi Prilly dan soal Retta?"
"Kayaknya sih Ali gak tau soal Prilly dan Retta. Dia menyangkanya Retta adalah anakku dan Ricky"
Mila terdiam mendengar perkataan Ule. Pandangannya menatap lurus ke arah Retta dan Jayden yang asyik bermain.
"Gimana kalau Ali sampai tau soal Retta dan Prilly kak?" tanya Mila menatap Ule.
Ule terdiam lalu menghembuskan nafasnya perlahan berulang kali. "Entahlah Mil"
Hari telah beranjak sore Ricky, Ule dan Retta pun pulang ke rumah mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Of Love {HIATUS}
RomanceMohon maaf PoL hiatus sementara "Cinta mempunyai kekuatan yang tak bisa dipahami dengan logika. Karna cinta mampu melihat apa yang tidak bisa terlihat oleh mata, cinta mampu mendengar apa yang tidak bisa terdengar oleh telinga dan cinta mampu menyen...