2. You need help to cover your weakness

40 3 6
                                    


Di depanku, bangsa Moc sudah dalam posisi siap menerobos pepohonan Elrak. Beberapa detik yang lalu aku masih merasa takut akan hal itu. Namun semuanya berubah ketika wajahku berbalik kebelakang dan mendapati bantuan dari kota telah datang. Pasukan Figtacor yang kami tunggu-tunggu telah datang!

Asal kalian tahu, pasukan Figtacor adalah pasukan khusus pembasmi bangsa Moc. Pasukan ini terdiri dari lulusan Akademi Guiltrania yang merupakan Akademi Perang termasyur di perserikatan Alturamenia. Syarat untuk dapat bergabung kedalam Figtacor adalah harus memenuhi tes kelulusan dari akademi ini. Bahkan jika berhasil menjadi siswa terbaik dengan nilai diatas persayaratan Roxenjaw (persyaratan siswa superior), siswa terbaik itu akan mendapatkan kewenangan untuk memimpin pasukan Figtacor Divisi Khusus yang anggotanya dapat dipilih oleh siswa terbaik tersebut. Walaupun Akademi Guiltrania setiap tahunnya menerima siswa baru, namun selama 5 dekade ini baru 3 orang yang berhasil memperoleh kewenangan khusus itu. Yakni Qiuzinzo, Tescar E. Rust, dan Furams de Felix.

Dan sekarang yang tepat sedang berdiri dibelakang kami, adalah Pasukan Figtacor Divisi Khusus pimpinan Kapten Furams de Felix, 1 dari 3 siswa yang berhasil melewati Roxenjaw! Bukan hanya itu, Kapten yang berada di belakang kami bahkan adalah Kapten yang dianggap sebagai lulusan terbaik sepanjang masa! Hal ini karena Ia memiliki darah bangsa Torchkiya, yakni bangsa tersembunyi pemilik kekuatan pengendalian api yang keberadaannya kini menjadi misteri. Bangsa ini keberadaannya sudah lama tidak diketahui karena pengasingan bangsa minoritas untuk menghindari perang. Dan hebatnya, aku adalah teman baik dari Kapten Felix, sang lulusan terbaik dari segala lulusan terbaik tersebut. Bahkan pedang kayu yang ada dipunggungku saat ini adalah pemberiannya.

Kembali ke keadaan kami saat ini, pertarungan antara pasukan kapten Felix dengan bangsa Moc berlangsung cepat, walaupun Sang kapten sama sekali tidak turut turun tangan. Melihat Kapten Felix yang berada di belakang kami, kami segera berlari mengamankan diri ketempatnya.

"Apa kau dan adikmu baik-baik saja, Val?" tanyanya ketika melihatku dan adikku berjalan mendekatinya.

"Kami baik, tapi warga desa yang lain tidak. Mereka tidak sengaja menghirup bau getah pohon Elrak ketika melarikan diri. Kini mereka berada di hutan untuk menyembunyikan diri," jawabku melapor kepada Kapten Felix.

"Hmmm, ini bisa menjadi berbahaya jika bangsa Moc menemukan mereka lebih dulu. Pasukan C! Cari dan temukan warga desa di hutan. Mereka tidak mungkin jauh karena keadaan mereka. Berikan mereka pertolongan pertama dan segera bawa ke kota!" perintah Felix kepada pasukannya yang disusul kesiapan pasukannya.

"Kapten Felix, kedua orang tuaku masih berada di desa. Mereka berkata akan menyusul kami, tapi sampai saat ini kami tidak tahu keadaan mereka," kataku kepada Kapten Felix.

"Apa?! Paman dan Bibi masih di desa?! Sial, kita harus segera kesana! Pasukan B, ikuti aku! Kita hancurkan bangsa menjijikan di depan kita ini!" jawabnya sembari memberi perintah.

"Valdora dan Valkiya, naiki kuda kalian. Kita akan segera pergi ke desa," perintah Kapten Felix absolut.

"Dan satu lagi Val, jangan panggil aku Kapten Felix, rasanya aneh kalau kau yang memanggilku begitu," tambahnya yang kubalas dengan anggukan dan sedikit senyum.

Aku pun segera memanggil Roger ke hadapanku. Kami segera berangkat ke desa sembari kami, maksudku Felix, menghanguskan semua bangsa Moc yang masih tersisa di hadapan kami.

The Tale of Valdora & Valkiya : OriginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang