Juna || Jealousy

2K 184 27
                                    

Request from: Adhssh

[Jealous!Juna x Short!Reader]

Ian : Nama OC

____________________________________

Author P.O.V.

"Admit it, Juna... Kamu itu gay" Ucap kamu, yang sedang duduk didepan Juna.

Kamu adalah (F/N)(L/N). Kamu bisa dibilang sangat cantik, imut, pintar. Tapi sayangnya, tinggi kamu dibawah rata-rata. Kalau mau bahasa kasarnya, kamu tuh cebol. Lebih cebol dari Juna.

Yah, gitu-gitu juga Juna sayang sama kamu. Iyalah, siapa yang gak sayang pacar sendiri? Tapi, kadang-kadang Jiwa Fujo kamu membuat dia jijik.

"Jangan ngaco. Gua sama Bejo cuman temenan" balas Juna.

"Eh? Tapi kamu sama Bejo deket banget sih. Kenapa kalian gak jadian aja?" Tanya kamu dengan polosnya.

"Dasar Manusia laknat. Lagian gua juga udah sama lu" Balas lagi Juna.

"Tapi--"

"Jangan ngotot"

'Bakal balas dendam gua' Ucap kamu sambil mengutuk Juna. Emang pacar laknat kamu.

-Skip-

Hari ini adalah neraka bagi Juna, karena Kamu telah mengabaikannya. Memberi dia bahu dingin setiap kali dia mencoba berbicara denganmu atau mengabaikannya saat dia mengajakmu berbicara. Yap. Kamu sedang memberikan dia Silent treatment. (Bener kan?:v)

Terkadang, dia bertanya-tanya apakah kamu akan meninggalkannya untuk orang lain.

"Thx, (Y/N)! Sobat sejati lu!' Ian berkicau, sambil merangkul kamu, mendapatkan geraman tak terdengar dari Juna.

"Bro, mau ke arcade gak?" Kamu tersenyum gembira padanya, meraih tasmu dan lari menningalkan Juna sendiri. Kamu sering mengajak Juna ke Arcade tapi, dia tidak pernah mau ikut.

"Yogs! ntar gua bantai lagi lu!"

"Jangan mimpi lu!"

Juna bisa merasakan darahnya mendidih. Kamu akan selalu memintanya untuk ikut ke Arcade, tapi dia selalu menjawab dengan tidak antusias, meskipun dia masih bahagia secara batin. Dia tidak bisa mengikuti kamu dan Ian, jadi dia hanya harus pergi dan pulang sendirian.

-Somewhere-

"Woy, tadi lu liat gak mukanya Si Juna? ngakak banget gua!"

"Iya woy! Lanjut yak?"

"Takis!"

-The Next Day-

Hari ini seperti hari biasa lainnya, well mungkin gak terlalu biasa buat Juna, karena kamu masih memberikan silent treatment ke Juna. Tapi, karena dosis ego dia terlalu tinggi dia tidak berani bertanya padamu apa salah dia.

"Cebol, ntar balik sekolah ke rumah gua, kuy!" Ucap Ian ke kamu, yang membuat Juna ingin langsung membunuh dia.

"Hm... boleh deh. Gua juga gak ada kerjaan. Dan, jangan panggil gua cebol, ler" Oh, betapa Juna berharap agar kamu menolak tawaran dia.

"Kenapa enggak? Lu kan pendek"

"Dasar titan bodoh"

"Kurcaci bodoh"

-Little Skip-

"Oke, gua menganggap tadi gak ada apa-apa" Ucap kamu sambil membersihkan bajumu.

Biar Author jelaskan, jadi... tadi, kamu sama Ian lagi jalan di koridor. Cuman karena mata kamu kayaknya burem kamu gak melihat ada tanda lantai basah, jadi kamu jatuh. Waktu kamu mau jatuh, Ian reflek mau nangkep kamu, tapi dia malah ikut jatuh. Dan berakhir dengan Ian yang jatuh diatas kamu dan tidak sengaja bibir kalian saling tersentuh.

"Mudah-mudahan gak ada yang liat--" Sebelum kamu selesai berbicara, kamu melihat Juna melihat ke arah kalian dengan tatapan kaget. Yang akhirnya, tatapan kaget tadi berubah menjadi tatapan marah. Jujur, itu membuat kamu ketakutan, karena ini pertama kalinya kamu melihat Juna marah.

Tanpa aba-aba, Juna berjalan ke arah kalian dan menarik kamu untuk mengikuti dia. Setelah beberapa saat, Juna berhinta dan melihat kamu dengan tatapan sinis.

"Gua butuh penjelasan, SEKARANG!" Bentak Juna, yang membuatmu tambah ketakutan.

"Serius! tadi cuman salah paham--" Omongan kamu dipotong oleh Juna.

"Salah paham? Gua udah jelas-jelas lihat kalo lu sama Si Brengsek Ian tadi ciuman! Terus dari kemaren lu diemin gua mulu! Ada salah gua? tau lu udah bosen sama gua? Kalo mau putus bilang sekarang! Biar gua bisa cari--" Kali ini gantian omongan Juna yang dipotong.

"Ok, aku minta maaf! Sebenernya itu cuman buat bikin kamu cemburu! terus yang soal ciuman, tadi aku cuman gak sengaja jatuh terus Ian reflek mau nangkep aku tapi malah ikut jatoh! aku bener-bener minta maaf!" Jelas kamu, dan detik itu kamu berharap Juna akan memaafkan kamu.

"Cih, lu pikir gua bakal maaifin lu?"

"Aku... Aku bakal ngelakuin apapun asal kamu mau maafin aku! Aku janji--"

"Cium gua"

------------------------------------------

Ku sudah kembali:)

Btw, Author ada cerita baru

kalo gak keberatan boleh kalian lihat-lihat aja dulu:v

Judulunya: | 304th Study Room [Fake Chat] |

Judulunya: | 304th Study Room [Fake Chat] |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------------------------

304th Study Room!!! One-shot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang