"Begitulah hidup. Kapan dan dimanapun kita berada, pasti selalu ada masalah yang dihadapi. Namun, dari masalah-masalah itulah, kita mempunyai kesempatan untuk memulai hidup yang baru."
"Bagaimana kelasmu?"
Mingyu melihat seorang yang dikenalnya berjalan menuju pelataran parkir sekolah. Ia pun mempercepat langkah dan menjajarkan diri dengan Jungkook."Oh, hai! Kelasku? Dalam seminggu ini kurasa masih baik-baik saja. Tidak ada masalah apapun"
"Ha, tunggu saja sampai tugasmu sudah mulai banyak, kau pasti akan lekas merasa bosan. Dan jika kau sudah bosan, kau tidak akan bisa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Saat itu terjadi, tanpa disadari kau akan membuat masalah dan guru pun akan memberikanmu hukuman" jelas Mingyu panjang lebar sambil tertawa-tawa.
"Hahaha, kedengarannya kau sudah sering mengalami hal-hal itu. Berapa kali kau pernah dihukum seperti itu, eoh?" Jungkook juga mulai tertawa kecil.
"Wah, kau ini meremehkan sunbae-mu. Sering katamu? Kau tahu saja"
Mereka pun tertawa bersama sambil menaikki kendaraan masing-masing dan bersiap untuk pulang.
*
"Apa kau belajar dengan benar di sekolahmu? Kau tidak berbuat yang macam-macam, kan?"
Suara berat dari seorang pria yang rambutnya mulai memutih menghentikan langkah Jungkook."Appa tenang saja. Aku tidak akan merusak kehormatan dan harga diri Appa yang tinggi itu" Tanpa berbalik lagi menghadap ayahnya, Jungkook mengangkat tangan untuk membuka pintu kamarnya
"Appa tidak akan memukulimu lagi kali ini asal kau menuruti perintah appa" suara tegas dan penuh penekanan dari appa-nya itu membuat Jungkook mengepalkan tangannya di gagang pintu.
"Kenapa appa tidak membunuhku saja sekalian?" Jungkook kini membalikkan badannya.
"Jangan kurang ajar, Jungkook!" wajah appa Jungkook memerah karena emosi yang sudah ditahannya sejak tadi.
"Sampai kapan appa akan menjadikanku boneka appa?" Jungkook menunduk, kemudian mengangkat lagi kepala memandang appa-nya dengan wajah pasrah.
"Appa tidak menjadikanmu boneka, Jungkook-ah . Appa hanya memberimu jalan untuk kehidupan yang baik di masa depan"
Tanpa menunggu bantahan lagi, appa Jungkook meninggalkan anaknya yang masih mematung di depan kamar.
Jungkook menutup pintu dengan keras dan melemparkan ranselnya sembarangan. Ia menghempaskan tubuhnya di tempat tidur dengan kasar, menghembuskan napas keras-keras dan memejamkan mata. Sekelebat memori masa lalu muncul di benaknya.
"Kookie, ayo kesini, kita berfoto!"
Jungkook kecil berlari-lari menghampiri orangtuanya lalu bergelut manja di pelukan ibunya. Saat itu mereka sedang berada di taman bunga untuk rekreasi bersama.
"Hana, dul, set, cheese!"
"Wah, coba lihat. Kookie kita yang manis sudah besar. Tingginya sudah sampai sepinggang eomma" appa menepuk-nepuk kepala Jungkook.
![](https://img.wattpad.com/cover/112623814-288-k806395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
always been you | eunha-mingyu-jungkook
FanficAkankah Eunha dapat bertemu lagi dengan sahabat kecilnya yang lama terpisah?