Different (Part 4)

151 13 2
                                    

"Dalam kehidupan terdapat banyak perbedaan antara seorang yang satu dengan orang-orang lainnya. Namun, jika dipadukan, perbedaan-perbedaan itu akan membentuk suatu hal yang indah."

Jungkook menyandarkan tubuh ke sandaran kursi dan menutup mata setelah membaca brosur di tangannya.

"Apa itu?" Sowon yang datang tiba-tiba mengambil brosur itu dari tangan Jungkook dengan cepat sebelum ia sempat menahannya.

"Hm? Kau ingin ikut klub lukis? Haha, memangnya kau bisa menggambar?" Sowon tertawa meremehkan, seperti yang dilakukan Jungkook padanya kemarin.

Jungkook langsung mengambil kembali brosur pendaftaran klub musik yang diambil Sowon.

"Heh, melukis dan menggambar itu berbeda, tahu!" sahut Jungkook.

"Ya, terserahlah"

Percakapan keduanya terhenti saat Eunha masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya.

"Yaa, Eunha-ya. Apa kau percaya Jungkook bisa melukis?" tanya Sowon.

Eunha menatap Sowon dengan alis terangkat.

"Dia ingin masuk klub lukis. Kau tidak percaya, kan?"
Eunha menoleh cepat ke arah Jungkook.

"Sejak kapan kau suka melukis?" tanyanya.

"Hm? Oh, sejak kecil?" jawab Jungkook setelah mengingat-ingat.
"Wae?" Jungkook bertanya balik pada Eunha.

Eunha menggeleng ragu sebelum akhirnya ia berkata, "Aniya".

(Ohiya, yang miring artinya flashback ya)

"Juju, juju sedang apa?"
Eunha kecil menghampiri sahabatnya yang sedang duduk di bangku di teras rumahnya.

"Juju lagi baca komik. Coba lihat deh, Na. Gambarnya bagus, ya? Nanti kalau Juju sudah besar Juju mau belajar menggambar supaya bisa menggambar muka Nana waktu nangis dimarahin eomma" Juju menunjukkan komik yang dipegangnya. Sementara Nana memajukan mulutnya setelah mendengar perkataan Juju.

"Kalau gitu, Nana doakan supaya Juju nggak akan pernah bisa menggambar" cibir Nana sambil beranjak masuk ke dalam rumah meninggalkan Juju yang masih tertawa-tawa.

Bel pulang sekolah yang berbunyi siang ini seperti biasa disambut dengan teriakan lega dari para siswa SMA Kyeon Sang *namanya ngasal hehe.

"Eunha-ya, kau akan ke ruang musik, kan?" tanya Sowon sambil merapikkan buku-bukunya, yang dibalas anggukan kepala Eunha.

"Kalau gitu, bareng, yuk! Ruang teater dekat dengan ruang musik" katanya.

"Oke" sahut Eunha yang sedang memasukkan buku dan kotak pensilnya ke dalam tas.

"Kau berarti ke ruang seni?" Sowon menghadap ke belakang untuk menanyakan itu pada Jungkook.

Jungkook terdiam sesaat seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian mengangguk.

"Bersama dengan kami saja" ajak Sowon.

"Oh, kalian duluan saja" tolak Jungkook.

"Baiklah, kalau begitu. Kajja, Eunha-ya"

Sowon dan Eunha pun keluar kelas duluan meninggalkan Jungkook yang duduk kembali di kursinya dan menatap brosur dan formulir pendaftarannya. Matanya tertuju pada kolom tanda tangan orangtua di bagian kanan bawah kertas yang masih kosong.

Jungkook mengetuk pintu ruang kerja appa-nya perlahan.

"Masuk"

Seruan berat dari dalam membuat Jungkook menarik napas dan menghembuskannya sebelum membuka pintu dengan pelan.

always been you | eunha-mingyu-jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang