10

674 62 0
                                    

Sial, ku harap tak ada satu pun yang mendengar percakapan kami diluar sana. Dan semoga dia benar benar dapat berfikir sehat sekarang, aku akan menendang nya jika dia berbuat tidak senonoh pada tubuh ku.

Kontrol jantung mu, Hara.

Lawan serigala itu.

Tangan ku terulur kembali menengadah untuk menerima kunci yang menggantung ditangannya. Aku menatap matanya yang juga tengah menatap ku.

Ku kira akan mudah untuk mengambilnya, padahal sedikit lagi pindah ke tangan ku. Namun tetap, seekor serigala akan tetap menjadi serigala, tak akan bisa menjadi kelinci yang imut. Dan sepertinya serigala buas akan menyantap ku karena kini tangannya menarik tangan ku yang terjulur, hingga tubuhku bertabrakan dengan dada bidangnya.

Jangan lagi, ku mohon. Aku takut kejadian diperpustakaan tempo hari terulang. Itu adalah hal bodoh yang pernah ku alami. Jungkook terlihat seperti serigala yang sedang kelaparan lalu siap menerkam mangsa tak berdayanya ini. Mungkin ia akan mencabik cabiknya tanpa sisa, kalau saja serigala memiliki rasa kemanusiaan. Apa yang tengah ku pikirkan? dia bukan manusia. Ah, setidaknya kalau saja dia punya rasa kasihan.

Aku memutar mata malas lantas mundur satu langkah, namun satu tangannya melingkar memeluk pada pinggang ku, satunya lagi dia gunakan untuk menyelipkan rambut panjang ku kebelakang telinga. Darah ku berdesir, ini terlalu dekat bahkan ujung hidung kami bersentuhan, hembusan nafasnya adalah hal tergila yang mampu membuat ku kaku dan sulit bernafas. Aku berontak, tentu saja. Aku tak ingin mati sia sia hanya karena melihat wajahnya.

Tangannya lantas memegang tengkuk ku, hingga mau tak mau aku harus mendongak melihatnya tersenyum. Lagi, aku memberontak untuk kesekian kalinya. Namun bibirnya tetap mendarat dikulit rahang ku, lelaki itu mengecupnya lama sedikit terasa basah karena lidah, kemudian beralih pada kulit telinga ku yang sontak membuat ku menjerit tertahan karena ulahnya yang menggigit daun telinga ku, sepersekian detik kemudian Jungkook membisikkan sesuatu dengan suaranya yang kelewat rendah. Aku bergidik dan meremang kemudian.

"Jangan menyebutku bodoh, nyonya Jeon. Kau belum tau hebat nya aku memuaskan mu diatas ranjang."

Itu tak lebih terdengar seperti lolongan serigala ditelinga ku. Aku merinding dibuatnya, kenapa dia pandai sekali melakukan semua ini. Dari mana dia mempelajarinya? Lelaki itu tersenyum miring lalu mengacak rambut ku dan mengecup bibir ku singkat. Dia pergi meninggalkan ku yang masih membeku layaknya es disini, mataku mengikuti arah kakinya melangkah menuju pintu membuat ku harus berbalik untuk melihatnya memasukkan benda kecil namun panjang itu kedalam lubang pasangannya, pintu sudah terbuka aku masih tidak mengerti apa yang telah ia lakukan pada ku.

Jungkook menakutiku hanya karena aku mengatainya bodoh?

Atau karena aku mengganggunya? Childish.

Setidaknya aku bersyukur dia melepaskan ku, tapi ada sedikit rasa kecewa didalam hati ku seperti ada sesuatu yang menginginkan lebih.

Lihat, dia membuat ku gila. Benar benar gila.

Ya tuhan..

Dia gila.

Sangat gila.

Lelaki gila yang menyebalkan.

JEON?! [About Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang