2

879 65 0
                                    


Bel pertama telah menggema sejak sepuluh menit yang lalu, namun gadis cantik dengan rambut tergerai itu masih saja enggan untuk masuk ke ruang kelas. Tangannya tetap aktif menoreh tinta diatas kertas kosong, mendata deretan siswa yang sering membolos dan telat masuk dipagi hari ini.

Sangat melelahkan, tapi aku menyukainya.

Kim Hara menyandang jabatan sebagai Wakil Ketua Osis yang cukup populer dikalangan siswa.

“Kau tidak masuk kelas, ra?” gumam seorang pria mendekat menuju kursinya. Hara sedikit terperanjat, sontak memutar mata malas seusai mengetahui siapa pelakunya.

Oh, god. Kau mengagetkan ku Kim, dasar Alien!” balasnya disertai wajah jengkel namun tetap berujung senyum manis.

Laki-laki pemilik nama Kim Taehyung, ketua osis tampan yang berada pada tingkat tiga menengah atas. Kim Taehyung yang ternyata adalah sepupu Hara dan umur mereka hanya terpaut beberapa bulan. Saat sekolah dasar keduanya berada dalam satu tingkat yang sama, namun karena Kim Taehyung yang dikenal sebagai siswa yang kelewat pintar jadilah ia satu tingkat diatas Hara.

“Kim Taehyung! Urus mereka, oh ya tuhan aku tak habis pikir apa saja yang mereka lakukan di malam hari hingga selalu telat, aku lelah mengurusnya! ”

Sebuah celotehan keras masuk pada indera pendengarannya. Bukan, bukan suara Taehyung maupun Hara namun suara yang berasal dari luar ruangan. Segerombol siswa laki-laki masuk melewati pintu dengan santai kemudian disusul dengan seorang wanita paruh baya dengan celana training nya lengkap bersama kacamata bening dihidung. Jung saem, begitu mereka memanggilnya. Guru bk yang sangat galak dan disiplin.

“Hara, tolong kamu catat nama-nama mereka kemudian serahkan pada saya dan beri hukuman yang pantas ” ucapnya sambil berlalu keluar ruangan. Helaan nafas lolos dari mulutnya kala meneliti satu persatu wajah mereka. Tak asing.

Hara POV

Tak perlu ku tanyakan satu persatu siapa nama mereka. Aku sudah cukup hafal, sangat malah. Biar ku absen, Park Jimin kelas 2-2, Min yoongi 3-2, Kim Namjoon 3-1, Kim Seok Jin 3-1, Jung Hoseok 3-3, dan Jeon Jungkook 2-1. Dia masih saja terlambat padahal tadi pagi ku rasa ia sarapan lebih awal dari biasanya.

Ya, Taehyung-ah kau tak mau membantu kami eoh?” ucap salah seorang lelaki yang bernama Hoseok pada pemuda disamping ku. Mata ku lantas menatap Taehyung yang tengah tersenyum kotak sebelum memasang wajah bersalah yang sengaja dibuat-buat “Mian hyung. ”

Lelaki sempurna, hanya itu yang ada dalam pikiran ku tentang Taehyung. Dari dulu aku memang sudah menjadi fans nya. Dia benar benar tampan, pintar, ketua osis, ah dia sangat perhatian dan ceria–tapi hanya padaku– ku pikir saat bersama teman temannya dia sangat dingin. Sungguh, dia sangat pandai merubah ekspresi. Jika bukan sepupu mungkin sudah ku jadikan ia milikku.

Ya, Jungkookie apa wajah istrimu selalu begitu? Ck, kalian sama saja. Apa dia tidak akan membantumu? ” ujar Jimin sedikit berbisik ditelinga jungkook namun terlalu lantang hingga tertangkap pada indera pendengaran ku. Aku berdecak lantas menatap mereka dengan wajah datar. Ku lihat jungkook melirik ku kemudian tersenyum remeh. Ck, aku jadi ingin membunuhnya. Jika saja itu tak berdosa.

“Park Jimin, aku masih bisa mendengar, ” desis ku sembari memutar bola mata malas.

Mereka semua adalah sahabat Jungkook, selalu bersama kemana pun. Oh aku lupa, mereka selalu bertujuh ditambah Taehyung. Aneh bukan, aku juga tidak mengerti. Tapi mereka selalu bersama semenjak masuk SMP katanya. Teman ku bilang mereka sangat-sangat populer disekolah ini, bahkan image buruknya teralihkan karena ketampanan mereka. Tampan apanya, mungkin iya untuk Taehyung. Uhh aku sungguh muak melihatnya. Melihat seluruh siswi sekolah memujanya bak dewa, memberi jalan saat mereka lewat, bahkan banyak yang mengantri untuk memberikan keperawanan mereka. Aku tak habis pikir. Bukan kah itu terdengar gila? Menjijikan.

Jangan heran jika mengapa mereka tak dikeluarkan dari sekolah padahal berkali kali berbuat kesalahan. Anggap saja mereka orang penting disekolah ini. Ya, anggap saja begitu. Karena yang ku tahu, pertama Jeon Jungkook kakaknya adalah kepala sekolah disini. Bukan hanya itu, prestasinya selalu unggul hingga membuat sekolah kami selalu berada diurutan pertama. Dia selalu membawa medali emas setiap kali mengikuti olimpiade. Jungkook selalu berada diurutan pertama diatas ku, keinginan ku untuk membunuhnya jadi semakin besar. Astaga.

Kemudian Park Jimin dan Jung Hoseok, bakat yang mereka miliki dibidang dance sangat luar biasa. Sampai-sampai mereka menembus tingkat internasional dalam ajang perlombaan membuat sekolah menjadi melambung tinggi dan terkenal.

Lalu Kim Seok Jin ayahnya adalah Komite sekolah. Kim Namjoon pemilik IQ diatas rata-rata, sekolah tidak mungkin mengeluarkannya juga karena kemampuannya dalam berbagai bahasa. Min Yoongi, ayolah dia seorang atlet dan satu lagi Kim Taehyung dia Ketua Osis dia sangat pintar sama seperti Jungkook ayahnya adalah ketua yayasan lagi pula dia tak pernah melanggar aturan.

Satu lagi, katanya mereka adalah tim basket yang tak terkalahkan dan hanya mereka yang tau bahwa kami sudah menikah maksud ku aku dan Jungkook. Ya, kuharap hanya mereka yang tau.

Bel istirahat kedua telah berbunyi, pertanda pelajaran telah selesai. Huft, Matematika yang melelahkan.

“Mau kekantin?” 

“Masih ada tugas yang belum ku selesaikan, aku harus ke perpus. Mian, ” jawab ku dengan rasa bersalah, sambil membereskan buku diatas meja. Suara itu berasal dari seseorang yang duduk di bangku sebelah ku, Mingyu. Dia teman ku, sejak smp kelas 3.

Mingyu mengerucutkan bibirnya, sebelum memohon dan menarik tangan ku keluar kelas. “Ayolah ra, kau butuh istirahat. Berhenti bermain dengan buku-buku mu itu! ” tangan nya terulur untuk memegang pundak ku seperti menuntun agar tak kabur. Ia terlalu sering melakukan ini jadi aku sudah terbiasa.

“Asal kau yang mengantri, aku malas Mingyu asal kau tau! ”

“Ya ya ya, baiklah nona.”

Aku mengedarkan pandangan ku untuk mencari meja kosong, dapat. ah hanya ada satu meja kosong dipinggir jendela dan sial nya didepan meja itu adalah meja yang duduki oleh enam pria menyebalkan, membuat ku kehilangan selera makan seketika. Tak ada pilihan lain, selain makan dengan tenang dan mengabaikan mereka.

Pemandangan didepan mataku sangat mengganggu, aku melihat Jungkook makan dengan seorang gadis cantik disana dan kedua mata itu terus menatap ku tajam terlebih saat Mingyu datang. Ku harap ia tidak memperhatikan ku, Tapi aku tidak peduli. Biarkan aku makan dengan tenang Jeon Jungkook[]…

JEON?! [About Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang