Keheningan sepertinya selalu ada bersama kami. Duduk dipesawat selama kurang lebih dua jam dua puluh menit membuat tubuh ku letih, aku ingin cepat cepat berendam diair hangat.
Kami sudah berada berada didalam mobil menuju rumah halmeoni, tadinya Suho oppa ingin menjemput ku tapi aku melarangnya. Aku takut ia terlalu lelah, jadilah oppa hanya mengirim mobil untuk menjemput ku tentu lengkap dengan supirnya.
Aku hanya menatap keluar jendela sambil menyenderkan kepala, pemandangan diluar sana lebih menarik dimata ku. Masih dengan earphone bertengger dikedua telinga ku, rasa kantuk mulai menyerang. Mata ku terpejam bersender pada pintu mobil namun tak lama hingga kembali terbuka dan tersadar saat Jungkook membawa kepala ku menyender dibahunya.
Butuh waktu sekitar setengah jam lebih untuk sampai ditujuan. Mata ku masih terbuka namun tetap dalam posisi ku menyender dibahu Jungkook. Tak apa, sepertinya kami sedang malas berdebat. Aku yakin Jungkook juga mengetahui aku tak tertidur, dia sempat melihatnya dari spion depan.
"Kau tau apa yang harus kita lakukan didepan mereka? " ia bertanya pada ku, tak usah dijelaskan. Ya, tentu aku tau jawabannya.
"Aku tau." jawabku singkat
Mobil mewah yang kutumpangi sudah terparkir dihalaman depan rumah setelah memasuki gerbang gerbang tembok yang sangat menjulang tinggi itu, Aku berlari menuju pintu kayu ukiran bercat coklat mengkilap dan lebar bak istana kerajaan didepan mataku tanpa menunggu Jungkook yang tertinggal dibelakang. Aku terlalu rindu tempat yang sangat megah nan mewah ini.
Tak perlu susah payah aku membuka nya karena pintu otomatis dibukakan oleh para pelayan.
"Halmeoni, Saengil chukhahae. Bogosipheo! "
Aku berlari memeluknya. Aku datang tepat saat mereka sedang berkumpul diruang tengah. Semuanya benar benar datang.
"Aigoo, uri Hara. " tangannya mengelus punggung ku.
"Ulang tahunnya masih lama dan kau sudah mengucapkannya. Kau tak merindukan ku eoh?" Ck aku hafal suara ini, Kai oppa.
Membuat ku melepaskan pelukan nenek dan berbalik untuk memastikan dengan mata kepala ku sendiri. Benar.
Ada tiga namja duduk berdampingan disana. Kai oppa, dia kaka Taehyung sepertinya datang dari Jerman ku kira dia tidak akan datang. Dia tak pernah berubah tetap gelap, maksud ku–hey kulit gelap membuatnya semakin seksi bukan? Itu menurut ku. Ada Suho oppa, dia sudah disini sejak minggu lalu, bukan liburan tentu saja pekerjaan. Oppa mengurus cabang perusahaan diJepang. Dan satu lagi, Taehyung sudah disini duduk diantara mereka, dia disini sejak dua hari yang lalu. Dia mengajak ku pergi bersama, namun tak bisa ku lakukan karena hari itu ada tes Fisika. Aku merindukan ketiganya, tapi aku terlalu gengsi untuk langsung mengucapkan kalimat rindu, ish menjijikan jika aku melihat reaksi mereka nanti.
"Agar aku menjadi orang pertama, benarkan halmeoni? "
"Halmeoni, Bagaimana kabar mu ?"
Jungkook datang dan bergantian memeluk nenek, "Jungkookie? Seperti yang kau lihat sayang. " nenek mengusap surai lembut Jungkook, lihat sekarang Jungkook seperti serigala yang menjelma menjadi malaikat. Pandai sekali.Jungkook langsung duduk bergabung bersama mereka setelah acara perbincangan yang singkat tadi. Terlihat sangat akrab, Jungkook memang sering bertemu keluarga ku walaupun hanya beberapa kali. Lagipula dia juga sangat dekat dengan Taehyung jadi mereka bergurau tanpa canggung.
"Oppa! Appa, eomma, eodi? " Aku lupa, aku tak melihat orang tua ku disini. Suho oppa tak sempat menjawab karena lengkingan suara sudah lebih dulu masuk ketelinga.