part 14

9.2K 569 12
                                    

Keenan POV

Aku,abramov dan devine sedang latihan dilapangan tengah istana janice.Aku berlatih pedang dengan devine,sedangkan abramov dengan salah satu prajurit disini.

Pikiranku tidak enak,aku memikirkan mikhail.Tapi aku masih berduel dengan devine.Apakah mikhail sudah siuman?.

Aku tersadar karena pedangku terpental jauh dari tanganku,devine mengarahkan pedangnya keleherku.

"Apa yang kau pikirkan,alpha??"devine bertanya padaku dengan seringaian puas diwajahnya.Dia senang karena mengalahkanku.

"Kau menang"aku menyerah pada devine karena tidak ingin bicara padanya.Saat ini pikiranku sedang tidak enak.

"Tidak biasanya kau begini"Devine tersenyum puas sambil menjauhkan pedangnya dari leherku.

"Mari kita sudahi latihan ini!!"titahku.

Abramov menghampiriku dan devine.

"Bagaimana kalau kita melihat mikhail?"ajak devine.

Sebenarnya biarpun aku tidak diajak memang sudah tujuanku kesana.

Kamipun pergi ke kamar mikhail

Saat kami membuka pintu,di dalam kamar hanya ada janice dan lyra.Ranjang tempat berbaring mikhail kosong.

"Kemana mikhail?"tanyaku panik.

****

Author POV

"Kemana mikhail?"tanya keenan khawatir.

Abramov dan devine menatap masing masing matenya dengan tatapan bertanya.

"Ahh.....i...itu".janice dan lyra bicara gugup.

"Sayang dimana mikhail?.....lya sayang kenapa mikhail tidak ada dikamar?"abramov dan devine bertanya bergantian pada mate mereka.

Janice dan lyra takut memberitahu pada tiga lelaki itu karena mereka tidak ingin dimarahi oleh para lelaki itu.

"Mikhail sudah pergi!"para lelaki itu terkejut.

"Dia pergi kemana?kapan dia pergi?"pertanyaan beruntun diucapkan oleh keenan.

"Dia pergi kepernikahan matenya"lagi lagi para lelaki itu terkejut.

"Kenapa kau membiarkannya?!dia belum sepenuhnya sembuh"abramov memegang bahu janice.Janice menunduk ketakutan.

Walaupun janice ratu diistana itu,dia tidak berani memerintah atau melukai matenya.

"Dia memaksaku menghilangkan aromanya dan aku tidak bisa menolaknya karena aku sudah berjanji padanya akan membantunya."ucap janice menatap lekat abramov.

"Mikhail meminta kita untuk menyusulnya"abramov,devine dan keenan menatap lyra.

"Kalau begitu ayo kita susul dia!"ajak keenan.

"Tapi sudah berapa lama mikhail pergi??"tanya devine kepada lyra dam janice.

"Dia sudah pergi 5 jam lalu"sahut janice

Lyra dan janice memang sudah lama berada dikamar mikhail dari selepas mikhail pergi.

"Baiklah,sebaiknya kita cepat susul dia.Aku takut dia kenapa²"ucap abramov yang dibalas anggukan oleh semua.

Keenan,abramov,devine,janice dan lyra sudah bersiap untuk menyusul mikhail.

****

Mikhail POV

Hari sudah semakin gelap,sedangkan aku belum sampai didarkmoon pack.Aku sangat lelah karena berlari tanpa henti.Aku sudah tidak kuat lagi berlari dan berjalan,tapi bagaimana kalau aku terlambat?aku harus terus berlari!!!.batinku.

Perfect Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang