Perfect Destiny

part 04

Mikhail POV

Aku terbangun dari tidurku dengan mata yang bengkak dan merah karena menangis.Aku tersenyum kecut saat mengingat kejadian tadi malam.

"Mikhail....apa kau sudah bangun??"

"Suara lembut siapa itu?"tanyaku dalam hati.

"Mikhail ini aku,helena...tolong buka pintunya sayang.."oh god,suara ini....tunggu...apa dia bilang helena??

Brukk

Karena terburu² kepalaku terbentur laci kaca kecil yang menggantung di atas tempat tidurku.Tepatnya diaatas kepalaku.

"Ma..maaf luna aku tidak tahu kalau itu dirimu,sekali lagi maafkan sa...saya luna"pinta ku gugup setelah membuka pintu.Sungguh dia cantik,tak heran kalau anaknya setampan itu.'kenapa aku jadi mengingat alpha itu?'ucapku dalam hati.

"Tak apa sayang...tapi setidaknya kau membiarkanku masuk!!"

"I..i..iya luna tanpa aku persilahkan pu kau boleh masuk"

"Wahh..kamarmu rapi sekali"

"Te..terima kasih luna"ucapku terbata².

"Mulai sekarang jangan panggil aku luna,panggilah aku mom.Karena kau adalah mate anakku dan kau sudah ku anggap sebagai anakku sendiri"aku ingin sekali mengucapkan kata itu sejak dulu.

"Baik luna"

"Mom mikhail!!"

"Baik mom"ucapku mengerti.

"Mom kesini ingin membicarakan sesuatu denganmu"kami duduk di kasur kecilku.

"Iya ada apa lun..eh mom?"

"Apa kau mencintai anakku?"ucapnya.

"Aku sangat mencintainya mom,melebihi diriku sendiri"mom menggenggam tanganku.

"Kalau begitu,jangan menyerah..jaangan pernah menyerah untuk mendapakannya,untuk mengambil hatinya.Aku yakin suatu saat nanti dia akan menerimamu"aku menunduk,menangis'kapan hari itu akan terjadi mom'lirihku dalam hati.

Mom mengangkat daguku"kenapa kau menangis sayang?"mom menyeka air mataku.Dia membawaku kedalam pelukannya.Nyaman itulah yang kurasakan saat berada di dalam pelukan mom,sudah lama aku merindukan pelukan ini.

"Dan sekarang kau tidak akan tinggal di kamar kecil ini lagi.Kau akan tinggal di dalam istana"aku terbengong dengan apa yang dikatakan oleh mom.

"Apa maksud mom?"

"Tenang sayang aku tidak akan menyuruhmu sekamar dengan brandon"sebenarnya aku menginginkan itu,tapi itu tidak akan mungkin.

"Ayolah kau kemas barangmu sekarang!!"

****

Someone POV

"Saya sudah berhasil mendapatkan hatinya ayah!"ucap seorang wanita kepada ayahnya

"Dia sudah menemukan matenya tadi malam,tapi dia belum merejectnya.Dia hampir merejectnya,ayah"sambung wanita tersebut.

"Benarkah??"anaknya mengangguk pelan.

"Kalau begitu segeralah yakinkan dia bahwa kau adalah yang terbaik untuknya,dan bila sudah ajaklah dia menikah...kemudian laksanakanlah tugasmu anakku!usahakan jangan terlambat,jangan sampai dia batal mereject matenya.Buatlah dia mereject matenya"ucap ayahnya sambil tersenyum licik.

"Baiklah ayah,saya permisi"wanita itupun berlalu pergi.

****

Mikhail POV