5. Jalan Hidup

2.1K 222 22
                                    

Di siang hari yang Hayama belum mandi ini, abang dari Rakuzan kesayangan kita ini lagi bingung mau ngapain. Padahal, dari tadi dia udah bolak-balik kamar mandi buat nyari inspirasi sambil 'nongkrong'.

Setelah beberapa saat, tiriskan (disangka resep) eh salah, maksudnya ia dapat ide buat keliling komplek sambil cuci mata siapa tau bisa liat cowok moe yang uke-able atau aa'-aa' yang ganteng nan macho, mmm gemes ihh~.

Setelah membenarkan diri ke jalan yang lurus, akhirnya ia melangkahkan kaki keluar dari rumah setelah pamit pada emak Reo tertjintahnya. Sambil siul-siul jalan aja terus sampe akhirnya ketemu ama warteg. Kebetulan dia juga lagi laper, ya udah masuk aja.

"Bang, es teh panas nya 1 ya!" Pinta Hayama pada abang warteg yang dekil.

"....."

Namun, tak ada jawaban dari sang abang warteg. Tiba-tiba sang abang warteg udah ada disampingnya sambil masang muka serem kayak mau boker. Hayama hanya memiringkan kepalanya kayak orang teleng sambil ngeliatin abang dekil pemilik warteg disampingnya.

BUUUAAAGGHH

Tanpa disadari oleh abang ganteng kita, ia dihajar sama abang warteg yang ternyata mantan preman. Hayama sampe bonyok dibuatnya dan tak sadarkan diri.

»Di RS«

"Mmm.." igau Hayama dalam tidurnya sambil membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya. Saat ia sudah sadar sepenuhnya, ia panik kenapa bisa ada disini.

Tak lama ada bapak dokter muda yang ganteng dengan rambut berwarna senada dengan daun singkong di kebun abang Ni(d)ji berjalan menuju ke arahnya.

"Dokter ganteng deh. Mau dong jadi ukenya?" Goda si semprul pada pak dokter sambil mata genit.

"Maaf, tapi saya sudah punya uke nodayo." Balas pak dokter dengan tamvannya sambil kibas rambut ala iklan shampo.

"Oh, oke deh, makasih atas responnya. Dok, kenapa saya bisa disini?" Tanya Hayama yang agak mulai waras.

"Oh, tadi kamu dihajar sama abang warteg di komplek. Dan karena tadi kamu pingsan akhirnya ada yang nolongin, kalau gak pingsan pasti gak ditolongin nodayo." Jelas dokter rambut daun singkong dengan panjang lebar sambil sit up.

"Terus dokter ngapain kesini?" Tanya Hayama, anak emak Reo tertjintah dengan gblk nya sambil ikutan sit up juga.

"Ya saya mau meriksa kamu lah nodayo. 'Kan ini rumah sakit! Buat apa dibawa kesini kalau gak diperiksa, ya kan?" Balas dokter tamvan dengan sewotnya sampe salto sendiri disitu.

"Aduhh.." eluh Hayama pada angin yang bergoyang (?).

"Kamu kenapa? Ada yang bisa dibantu?" Tanya dokter sambil main skipping pada anak emak Reo itu.

"Jangan bantu saya, dok. Bantu rumahnya 'kan lagi sakit ." Ucap Hayama dengan o'on nya.

Seketika, sang dokter berhenti main skipping dan meninggalkan Hayama selama 5 menit dan kembali dengan tabung gas LPG ditangannya serta korek ditangannya yang lain. Lalu, dinyalakannya itu korek dan..

DDDUUUUAAARRRR

#RIPHayama #AnakEmakReoTershayang #EsTehPanas #BomLPG #BantuRumahnyaLagiSakit #EmangErrorItuHayama

Kuroko No SengklekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang