DUA

7.5K 748 18
                                    

Aku membaringkan tubuhku diatas kasur, tanganku bergerak mengambil ponsel di dalam tas dan membuka sebuah chat yang berasal dari Rosè.

*Line*
Rosè:
Apa maksud dari perkataanmu tadi? Apa kau bersungguh sungguh?

Begitulah, kau tahu sendiri aku tidak pernah mengatakan omong kosong.

Rosè:
Lalu siapa orang itu? Apa ia sekelas dengan kita?

Sayang sekali aku tidak bisa memberitahukannya padamu.

Aku langsung menyimpan ponselku dan segera membersihkan tubuhku.

***

Aku berdiri di sebrang jalan, menunggu lampu pejalan kaki berubah warna menjadi hijau.
Suasana pagi ini tidak begitu ramai seperti biasanya, mungkin karna suhu udara semakin dingin dan mereka lebih memilih menggunakan kendaraan.
 Aku melirik lampu untuk pejalan kaki telah berubah warna menjadi hijau, aku segera menyebrang jalan dengan beberapa orang pejalan kaki dibelakangku.

Setelah aku berada di sebrang jalan, entah kenapa kakiku yang sedang berjalan santai tiba tiba lari disaat melihat sepeda yang melaju kencang.
Dengan refleks aku mendorong punggung seorang pria yang hampir tertabrak hingga badan kami tersungkur

Taehyung's POV

Aku menutup mataku kuat disaat tubuhku dengan tiba tiba terdorong dan tersungkur di terotoar jalan.
aku memberanikan diri membuka mataku dan melihat apa yang terjadi, pandanganku tertuju pada seorang pria yang mengayuh sepedanya begitu kencang telah melewatiku.

'Hampir saja' Batinku.

Pandanganku kembali tertuju pada seorang wanita yang berusaha berdiri, lalu ia menatapku.

" joesonghamniida aku tidak sengaja, apa kau baik baik saja?" Tanya nya.

Aku segera berdiri dan membersihkan debu yang berada di seragamku.

"Kau? Gadis yang kemarin?" Yeah dia gadis yang kemarin tak sengaja menumpahkan soupnya di bajuku.

"Taehyung?" Ia membulatkan matanya

"Kau tak apa apa?" Ia menatapku dengan tatapan itu lagi, kenapa ia terus menatapku seperti itu. Aku menatapnya dari atas hingga bawah memastikan jika ia baik baiksaja setelah kejadian barusan.

"Lututmu" seruku menunjuk kedua lututnya yang mengeluarkan darah.

Jennie's POV

Dia lagi, dan sial kenapa sekarang aku benar benar tidak bisa melihat apapun dari sorot matanya?

Aku tersadar dari lamunanku disaat ia mengatakan jika lutuku terluka. Aku segera merunduk memastikan lututku.
Sial kenapa aku tidak merasakan jika lututku terluka.

Aku kembali menatap taehyung.
"Tak apa ini luka kecil" ujarku

"Tidak, kau terluka karna menyelamatkanku agar tidak tertabrak sepeda bukan?"

Aku terdiam mendengar ucapannya.

Apa yang kulakukan? Apa aku barusaja menyelamatkannya? Dan bersamaan dengan itu kepalaku berdenyut kencang, tanganku segera meremas kepalaku dengan kuat. astaga apa ini , kenapa kepalaku sakit sekali? Apa aku tidak sengaja barusaja merubah nasib taehyung yang akan tertabrak sepeda? Tapi disaat aku mebaca sorot matanya dulu  aku tidak melihat jika ia akan  tertabrak sepeda, ini seharusnya tidak terjadi padanya.

Aku merasakan sebuh tangan besar yang kini berada di lenganku.

"Kau tak apa? Astaga hidungmu mengeluarkan darah, kita harus ke-" aku tidak bisa mendengarkan ucapannya lagi telingaku berdengung dan pandanganku kabur, dari situlah aku tidak tahu lagi apa yang terjadi padaku.

***

Author's POV

Jennie mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Rosè" gumamnya lemah, gadis yang bernama Rosè itu menoleh dan menatap Jennie khawatir.

"Yakkk! Jennie-ah apa yang terjadi padamu?" Rosè sedikit meninggikan suaranya.

Jennie terkekeh mengetahui jika sahabatnya itu khawatir, ia bergerak untuk merubah posisinya menjadi duduk dengan dibantu Rosè.

"Untung saja Taehyung segera membawamu ke UKS sekolah, jika tidak mungkin kau sudah kehabisan banyak darah"

ah ia Jennie ingat sekarang, kepalanya tiba tiba berdenyut disaat ia telah menolong Taehyung.

"Ngomong soal Taehyung dia dimana?" Tanyanya.

"Dia harus mengikuti kelas, ia tidak bisa bolos" Jennie mengangguk, lalu menatap tangannya yang kini terdapar selang infus disana.

"Apa kau memberitahu orang tua ku?"

"Tidak"

"Syukurlah, aku tidak ingin membuat mereka khawatir"

"Kau sudah sadar?" Jennie dan Rosè mengarahkan pandangannya kepada sang empunya suara.

"Taehyung-ah"

"Apa kau baik baik saja?" Ia berjalan mendekati tempat tidur. Jennie menatap Rosè, lalu menatap Taehyung kembali.

"Y-ya aku baik baik saja"

"Soal tadi pagi terimaksih ka-"

"Takusah berterimakasih itu cuman kebetulan saja" Jennie cepat cepat memotong ucapar Taehyung.

"Ahh jadi dia yang menyelamatkanmu?" mereka bertiga langsung menatap kesumber suara.

***

Annyeong haseyo~ ketemu lagi sama ff abal ini hehe. Semoga gak pada bosen bacanya.

Makasih buat yang vomment, semoga di next chapter yg baca sama yg vommentnya lebih banyak ^^

Yg udah baca tolong tinggalin jejak vomment yaa^^, aku gak suka sama  silence reader soalnya hehe.

Kasih kritik dan saran juga jangan lupa, biar cerita selanjutnya bisa lebih bagus lagi ^^

💕day

My Future Boyfriend (Jennie X Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang