Akhir Bahagia

10.8K 390 22
                                    

Naruto POV

Sayup-sayup aku mendengar keributan dari luar kamar.

"Boruto! Jangan mengotori lantai"

"Ya ampuun,, lihat telurnya pecah kan"

Mirip suara Hinata dan rengekan boruto

"Sepertinya aku masih bermimpi. Aku benar-benar merindukan mereka" gumamku melanjutkan tidur

~~~

Aku merasakan ada tangan mengelap peluh yang membanjiri tubuhku. Usapannya sangat lembut dan telaten. Aku juga bisa mendengar senandung kecil. Suaranya tidak asing

"Hinata?" Aku membuka mataku. Memanggil wanita bermata amethys di depanku. Dia duduk di tepi ranjang dengan handuk kecil ditangannya.

"Naruto-kun? Kau sudah bangun?" Tanyanya lembut

"Apa aku bermimpi?" Tanyaku mencoba duduk

"Fufufu, tidak. Aku nyata Naruto-kun" jawabnya dengan malu-malu

Aku tersenyum lebar. Segera saja ku tarik tangan hinata dan mendekap tubuhnya

"Hahaha kau benar. Kau nyata Hinata! Aku merindukanmu" Ucapku memeluk erat Tubuhnya. Ini pertama kali aku memeluknya. Sangat damai.

"Aku juga Naruto-kun" balasnya memelukku kembali.

Ku lepaskan pelukanku. Ku pandangi setiap inci wajahnya

"Aku... aku minta maaf. Aku sangat menyesal... aku..."

"Sssttt... aku sudah tau. Tidak perlu dijelaskan. Aku sudah memaafkanmu" jawab hinata menempelkan jari telunjuk ke bibirnya.

Aku menggigit bibir bawahku saat melihat adegan itu. Menggoda sekali.

"Aku mecintaimu" ucapku menatap matanya intens

"Aku juga mencintaimu" balas Hinata mengelus guratan di pipiku.

"Jadi...." ucapku urung kulanjutkan

"Jadi? Apa?" Tanya Hinata memiringkan kepalanya.

Tuhan!!! Demi apapun!!! Dia menggemaskan!!!
Aku tidak tahan!!!
Segera kutarik kepalanya mendekati wajahku. Kucium bibirnya lembut.
Kugigit gigit kecil bibir bawahnya.

"Ehmm.. mmhh na..naruto-kun.. a..ada...mmh.."

Kurasa hinata mencoba mengatakan sesuatu, ah terserahlah!!
Aku tidak membiarkannya melepas tautan bibir kami.
Aku sudah sangat merindukannya.

Ku gulingkan tubuhnya ke ranjang dengan posisi aku di atasnya. Tetap bibir kami saling bertautan.
Aku meraba wajahnya, turun keleher jenjangnya terus turun lagi...

"Aahh.. mmnh... se..sebentar....." desahnya

Aku terus melancarkan aksiku. Bahkan kehilangan kontrolku. Aku sangat sangat sangat merindukannya.

"Daddy? Mommy? Kalian main pelang bantal yaa??"

SHITT!!!!

Ternyata ada boruto disini??? Daritadi???

Aku menghentikan aksiku dan menatap Hinata

"Aku sudah mencoba untuk memberitahumu" jawabnya seolah tau apa yang aku pikirkan

"Daddy? Boleh ikut?" Tanya Boruto mencoba naik ke ranjang. Namun kesusahan.

"Hahaha tentu saja Nak, daddy bantu yaa.." ucapku mengangkat badan boruto dan menggelitiki perut buncitnya

"No!! Daddy!! Hahahah geliiii... ini bukan pelang bantal... hahaha" tawanya mencoba menahan tingkah usilku.

"Hahaha rasakan kau boruto. Kenapa juga kau muncul di saat daddy melakukan sesuatu dengan mommy" balasku terus menggelitikinya

"A..aku.. aku minta maaf.. huhihihi hahahah... daddy stop!... hahahaha"

"Naruto-kun sudahlah, kasian boruto" lerai Hinata.

Aku menghentikan kejahilanku. Memandangi dua orang di depanku.
Aku memeluk mereka dengan lembut. Ku cium pucuk kepala hinata dan pipi gembul boruto bergantian.

"Kalian adalah hartaku yang paling berharga. Maafkan aku selama ini telah bersikap kasar. Aku.. aku sangat menyesal. Aku ingin memulainya kembali dengan kalian"

Aku meneteskan air mata saat kembali teringat tingkah bodohku pada mereka selama ini.

"Daddy, meski daddy clalu malah sama aku. Aku clalu sayang daddy. Daddy is Number one!" Jawab boruto ceria

"Hei, bagaimana dengan mommy?" Tanya Hinata memasang mimik cemburu

"Eh.. eh.. ehmm... mommy number two" jawab boruto agak takut. Mulutnya mengatakan dua tetapi tangan yang ditunjukan angka satu

Aku hanya bisa tertawa melihat mereka berdua. Mereka lucu sekali.

"Hinata bisa marah juga. Dan boruto, dia masih tidak bisa menunjukan angka dengan benar" pikirku

~~~~
Sehari sebelumnya saat di GO Kids Cafe

Gaara mengambil Bunga dan boneka yang dipegang Naruto tadi.
Dia menyerahkan nya ke Hinata.
Hinata menatap bunga itu dan membaca kartu ucapannya. Matanya berlinang setelah membaca isi hati Naruto

"Kembalilah, dia ingin kau kembali" saran Gaara ke Hinata

"Boruto juga merindukan ayahnya. Dan kau pun tidak bisa membencinya. Jadi kembalilah... dia merindukanmu" saran Gaara lagi.

Hinata tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia memeluk Gaara dan menangis. Bahagia!!

"Ya! Aku akan kembali bersamanya! Aku dan boruto merindukannya" batin Hinata

"Terimakasih Gaara-san. Terimakasih" Ucap Hinata lagi

"Aku senang akhirnya dia mengakuimu. Berbahagialah" Ucap Gaara menepuk pundak Hinata.

END

Terimakasih untuk semua readers!!
Akhirnya selesai juga ff pertamaku ttg Naruhina

Aku juga lagi bikin beberapa ff. Tapi mungkin agak lama baru bisa di post.
Oh ya, kalau ada masukan boleh di komen ya...

Udah liat Anime Boruto: Naruto The Next Generation Episode 10 dan 12 belum??

Ada momen Naruhinanya. Wkwkwk sebenernya nontonin boruto cuma pengen liat Naruhina.

Akhir kata dari author
Terimakasih untuk semua readers!!!

Credit: all the pict to the artist

FORGIVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang