Bitch!

6.1K 309 7
                                    

Gaara Pov

"Aku mencintaimu Hinata-san"
Aku mengucapkan kata keramat tersebut dengan spontan.
Ya. Aku tau ini gila. Aku menyatakan perasaanku pada seorang wanita, ah lebih tepatnya pada istri orang dan ibu satu anak. Aku tidak bisa lagi menyembunyikan perasaanku. Aku sangat yakin aku mencintainya. Aku hanya ingin mengatakannya tidak peduli jika nanti akan membuat canggung. Aku hanya ingin dia mengetahui perasaanku.

"Aku, adalah seorang ibu" lirih hinata melepas pelan tanganku.

"Aku tau. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saja hinata-san. Tidak ada maksud lain" jawabku lemah

"Kuharap kau tidak akan menghindariku setelah aku mengatakannya. Aku benar-benar nyaman dan bahagia bisa bersama kalian. Aku juga menyukai boruto. Dia anak yang pintar" lanjutku melirik boruto yang sudah tertidur di gendonganku.

"Sungguh beruntung pria yang kau nikahi hinata-san. Aku sangat iri. Aah.. aku lupa. Nama keluarga kalian siapa ya? Aku lupa marga kalian jadi aku memanggil namamu saja. Maaf ya..." ucapku mencairkan suasana dengan senyum canggung

"Namikaze, Aku Namikaze Hinata dan Namikaze Boruto" jawabnya.

"Ah.. Namikaze..." ups! Kupikir itu marga yang sama dengan CEO HyuNam kemarin. Apa jangan-jangan...

"Apa suamimu adalah Namikaze Naruto??" Tanyaku penasaran

"Ehh? Ba..bagaimana kau tau?"

"Ja..jadi benar ya.. kalian pasangan yang serasi" aku memalsukan senyumku.

Ya Tuhan!! Ternyata dia nyonya Namikaze. Naruto adalah suaminya. Aku sudah gila menyatakan perasaan ke istri partnerku sendiri. Bagaimana kalau Hinata menceritakan ke suaminya. Apa kerjasama kami akan batal??? Ugh!! Aku bisa pastikan Temari-ne chan akan menguliti ku dan menyemburkan angin topan nya.

"Ehmm.. aku akan mengantarmu pulang nyonya Namikaze."

"Ku..rasa tidak usah Gaara-san"

"Tidak! Dilarang menolak. Ini sebagai permintaan maafku. Nyonya namikaze" aku sedikit menekankan di Nyonya Namikaze.

"Ehhmm.. baiklah karena aku juga tidak bisa membawa boruto pulang sendiri jika dia tertidur. Dan Gaara-san. Mohon panggil aku Hinata saja"

"Ah!! Bolehkah?? Baiklah! Hinata!" Jawabku senang mendengar permintaan hinata.

Kami melaju menuju kediaman keluarga Namikaze. Dengan boruto yang masih tertidur dan beralih ke pangkuan hinata.
~~~

Author pov

"Terimakasih sudah mengantar kami pulang Gaara-san" ucap hinata sopan dengan menggendong boruto

"Ya. Sampaikan salamku untuk Naruto-san!" Balas gaara mulai masuk kembali ke mobil.

Hinata memasuki area rumahnya dan mulai memencet kode pintunya

"Hm? Sepatu wanita?? Jangan-jangan...." pikir hinata langsung lari ke ruangan kerja Naruto

"Kau sudah pulang hinata-san?" Sapa sakura dengan gelas wine ditanganya

Deg!!!
Jantung Hinata serasa berhenti mendengar suara wanita itu. Hati nya panas melihat keadaanya yang setengah telanjang dengan Naruto yang tidur di sofa.

"Maaf sudah merebut tugas sebagai istri. Kurasa Naruto menahanya sangat lama. Diaa... begitu bernafsu" sakura mulai melancarkan jurus kompornya.

Hinata tidak bisa menahan rasa cemburu, marah dan sakitnya. Air matanya langsung mengalir deras.
Sadar boruto masih di gendonganya, segera dia membawanya naik ke kamar boruto dan merebahkan badan mungilnya disana.

Sakura mulai memakai bajunya satu persatu. Merapikan rambutnya yang berantakan. Dan keluar dari kediaman Namikaze setelah kekacauan yang dia buat.

Di depan gerbang keluarga Namikaze sakura berjalan dengan angkuh dan menyunggingkan senyumnya.

"Aku akan merebut Naruto. Persetan dengan Kushina" lirihnya

Seseorang menarik lengan sakura dan melayangkan tamparan keras di wajahnya
PLAK!!!
"jangan pernah datang ke rumahku! JALANG!!" teriak Hinata dengan wajah merah padam menahan amarahnya.

FORGIVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang