THE TRUTH

8.1K 360 4
                                    

Ke esokan Hari
Di luar kediaman Namikaze

"Terimakasih Gaara-san sudah mau menjemputku, dan maaf telah merepotkanmu" ucap Hinata dengan senyum yang dia paksakan.

"Ya tidak apa-apa.. Aku sudah tau semuanya" ucap Gaara menepuk pudak Hinata.

"Terimakasih"

"Masuklah, aku sudah memesan apartemen sementara untukmu" pinta Gaara. Hinata menuruti.  Sementara Boruto masih tertidur di gendongan Hinata

"Kau yakin akan berpisah dengan Naruto-san?" Tanya Gaara mulai mengemudikan mobilnya

"Aku tidak yakin. Tetapi melihatnya begitu terluka. Aku ingin mengakhirinya saja" jawab Hinata memandangi wajah boruto yang tidur damai

"Kau sangat mencintainya Hinata" Batin Gaara
~~~

Naruto keluar dari ruangan kerjanya.
"Hinata!" Panggilnya. Tidak ada sahutan. Tidak ada kekacauan pagi ini.

NARUTO POV

Tidak ada Hinata ataupun Boruto disana. Bahkan mainan boruto juga tidak ada. Mereka benar-benar pergi.

"Apa aku menyesal sekarang?" Batinku
Hari ini adalah hari libur. Aku hanya memandang kosong rumahku. Jika hari libur seperti ini biasanya boruto akan merengek minta bermain dan jalan-jalan. Sementara Hinata akan memasakan menu masakan yang enak-enak. Masakan Hinata memang terbaik. Aku mengakuinya.

Aku menekan tombol di ponsel ku. Menelpon Sakura.
Nomernya tidak aktif. Ku ulangi lagi. Tetap tidak aktif.
Akhirnya ku putuskan untuk ke apartemennya. Aku ingin dipelukannya untuk memastikan hatiku. Kalau aku tidak menyesal dan jatuh cinta dengan hinata.
~~~

Aku berjalan menyusuri lorong apartemen. Menuju tempat pelabuhanku. Berharap bisa mengisi kegundahan hatiku.

Aku hendak memencet bel namun ku lihat pintu nya terbuka sedikit.

"Gadis ceroboh" pikirku.

Aku masuk ke apartemen sakura.
Namun langkahku terhenti saat aku mendengar hal yang mengejutkan

"Artikel yang kau buat benar-benar booming Sasuke-kun" Ucap sakura

"Tentu saja. Lalu bagaimana selanjutnya? Kapan kita akan mendapatkan harta si kuning itu?" Pria berambut raven yang dipanggil sasuke oleh sakura bertanya mengenai harta? Harta siapa?

Apa ini??? Apa yang mereka maksud??

"Bersabarlah sedikit lagi sayang. Sebentar lagi kita akan mendapatkan kekayaannya. Tunggu sampai Hinata bercerai dengan Naruto"

Sialan sakura! Apa maksud dari perkataanmu? Jadi kau telah merencanakan semua ini??

"Lalu kau akan menikah dengan Kuning itu? Aku bagaimana sakura-chan? Aku mencintaimu" Rajuk Sasuke memeluk sakura.

"Tenang saja, kau tetap menjadi kekasihku. Dari awal aku hanya mengincar Hartanya saja. Dia terlalu bodoh dan Naif percaya dengan omongan manis dan tangisan dariku selama ini. Hahaha! Bahkan Hinata yang jelas-jelas melindunginya di abaikan begitu saja. Hahaha bukan kah dia sangat bodoh. Dan kemarin kuning itu membuat Ibu nya Jatuh. Aah... aku senang siih, soalnya nenek tua itu menampar wajahku keras sekali"

"Benarkah?? Sialan nenek tua! Berani berani nya dia menyentuh pipi wanitaku!" Geram Sasuke

"Ku dengar nenek itu masuk rumah sakit. Apa kita singkirkan saja dia? Karena dia akan jadi pengganggu nanti" lanjut sasuke

BAJINGAN!!! BRENGSEK KALIAN!!!

Aku tidak bisa menahan amarahku lagi. Aku menerobos masuk dan langsung menghajar habis-habisan Si pria berambut raven. Karena dia berniat menyingkirkan Ibuku.

Sialan!!! Aku sudah salah mencintai seseorang! Aku... Aku Kecewa!!
Aku benar-benar BODOH!!!

"SAKURA!!!!" teriakku melempar vas bunga ke arahnya

~~~

FORGIVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang