Sembilan

14.4K 2.4K 638
                                    

All Family

Tak terasa sudah seminggu mereka menjalani liburan sepaket dengan skorsing dari Pak Dongho. Tentu saja mereka harus masuk kuliah dan mengikuti kegiatan kampus seperti biasa. Meskipun kini hidup mereka yang tak biasa.

Apartment Samuel yang biasanya hanya diramaikan suara Daehwi, pagi ini justru diwarnai oleh suara Samuel dan Jihoon.

"Ayolah, nanti saja kuliahnyaaa~" Samuel menarik-narik kemeja Daehwi yang sedang menyiapkan makan siang untuk Jonghyun nanti ketika ia tinggal.

"Sayangku, pemilik hatiku, pujaanku, temani aku pagi iniii." Jihoon juga ikut merengek ke Jinyoung yang sudah geleng-geleng kepala.

"Jangan macam-macam Kim. Punyamu mau kujadikan tytyd asam manis?" Daehwi menatap Samuel tajam, si empunya nama langsung menutupi pusakanya sambil geleng-geleng.

"Ayo Daehwi." Ajak Jinyoung.

Ia sudah tidak peduli dengan Jihoon yang masih memohon.

"Kami pergi dulu. Dah." Daehwi dan Jinyoung keluar dari apartment.

Meninggalkan Samuel dan Jihoon yang hanya bisa bertatapan pasrah.

Pagi ini, semuanya mempunyai jadwal dikampus. Ada yang kuliah, kegiatan himpunan, atau UKM. Hanya Samuel dan Jihoon yang tersisa. Jadi semua anak dititipkan di apartment Samuel.

Sebenernya Samuel sih tidak masalah, tapi ya itu, dia masih agak takut sama anak kecil. Masih takut menggendongnya, menyentuhnya juga.

Kalau Jihoon mah emang hati nya busuk, semuanya dicemburuin.

Tapi lumayan lah, 5 anak itu masih dalam mode jinak.

Daniel dan Seungwoo tadi datang membawa Woojin yang sudah tertidur. Jadi keberadaannya sudah diamankan ketempat yang lebih pantas dari ruang tamu Samuel yang gak karuan.

Jinyoung sudah menyetelkan film Pororo. Seonho, Jonghyun dan Minhyun sedang fokus ke tipi. Dan Guanlin, dia duduk diatas sofa sambil baca Majalah Bobo. Dia gak mau nonton soalnya udah pernah liat episode yang itu.

"Paling enggak, aman lah sedikit." Samuel berbisik ke Jihoon.

Mereka berdua ada didapur, memperhatikan bocah-bocah itu dari jauh.

"Malesin Sam. Gue capek."

"Capek apaan lu. Ngurus Minhyun kan enak, doi nurut, diem aja pula. Ngurus Jonghyun juga enak sih sebenernya. Soalnya Daehwi yang ngurus. Jadi ena."

"Capek hati gue Sam. Si Minhyun menelin Jinyoung terus."

"Eh anjir ya gak bakal naksir juga kali Jinyoung nya. Makanya buruan di embat!"

Samuel geregetan juga sama Jihoon. Dari dulu tingkah Jihoon itu udah keliatan banget naksir Jinyoung. Semua juga tau kalau perasaan Jinyoung sama. Tapi ya itu, Jihoon gak pernah nembak.

Jinyoung gak maju, Jihoon gak maju, yaudah gitu aja hubungan mereka kek treadmill. Disitu mulu.

"Gak bisa Sam." Jawab Jihoon sendu. Sebenernya Jihoon juga pengen nembak. Tapi gak bisa. Gak mungkin lebih tepatnya.

"Kenapa? Pasti diterima kok, jangan khawatir."

"Iya itu gue tau. Tapi gue gak mau nembak dia."

"Eh tongseng, kalau gak mau nembak, jangan baperin temen gue!" Samuel emosi.

Apa-apaan si Jihoon. Udah kecup sana sini tapi gak ada niat nembak. –Samuel

Samuel udah gatel pengen nempelin muka Jihoon kewajan. Kebetulan dia lagi goreng telur.

Hello Baby! [Produce 101 S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang