Nit Nit Nit
Suara alarm membangunkan L dari tidurnya. Dengan gontai iapun pergi ke kamar mandi. Setelah itu ia turun kebawah untuk sarapan.
"Hoam, selamat pagi. Mom, Dad," ucap L. "Pagi," balas ayah dan ibunya bersamaan. Setelah itu, L pun duduk di kursi yang sudah disediakan disini lalu menyantap hidangan yang sudah tersaji disini.
"Dad, apa sudah apa petunjuk lain?" tanya L. "Belum, kami belum dapat petunjuk lain. Bahkan, Henry juga kebingungan dengan kasus ini," keluh Dad, "bagaimana denganmu? Sudah dapat petunjuk, huh?" lanjutnya.
"Bekum, aku sudah berdiskusi dengan Mark dan Al tapi, sama denganku mereka juga kebingungan. Coba pikirkan, Dad. Kalau kalian saja kebingungan, bagaimana dengan kami yang notabenenya hanya anak sekolahan? Kasus ini jauh lebih rumit daripada kasus yang lalu," balas L. "Hm. Oh yasudah, sebaiknya kau cepat berangkat. Kau bisa telat," ucap Dad.
L pun hanya manggut-manggut, kemudian bersalaman kepada kedua orang tuanya dan bergegas pergi kesekolah.
**
Sepanjang jalan L terus memikirkan note yang ditinggalkan oleh Sang Bintang dua hari yang lalu. Yah, mau bagaimanapun rasa penasaran L sangat besar."L!" seru seseorang yang suaranya sudah sangat dihafal oleh L.
"Al, ngapain sih teriak-teriak?" tukas L. "Manggil doang, hehe. Oh ya, bareng dong," ucap Alice. "Hm"
Mereka pun berjalan melewati anak tangga yang banyak ini. Ya, sekolah ini sangat besar dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai. Berbagai macam klub juga ada disini. Bahkan, klub untuk orang-orang yang menyukai penyelidikan juga ada disini tapi, kebanyakan anggotanya hanya 'numpang nama' saja.
Akhirnya setelah berjalan melewati anak tangga yang banyak itu, mereka pun sampai di lantai 3. L pun pergi memasuki kelasnya yang tak jauh dari tangga sementara Alice terus berjalan menuju kelasnya yang ada di ujung lorong.
L pun menaruh tasnya dibangku, lalu mengeluarkan handphonenya. Dan, iapun iseng browsing tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Sang Bintang dan ternyata banyaj sekali artikel-artikel yang memuat berita tentang kasus ini. Tapi, kebanyakan isi dari artikel-artikel itu hanyalah berita-berita biasa yang bahkan informasinya sangat sedikit.
Tanpa disadari, bel masuk pun berbunyi. Dan pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertana hari ini, Matematika. Pelajaran yang paling dibenci oleh L. Terlebih lagi, yang mengajar itu Miss. Ellie. Ya, dia guru yang sering sekali mengamuk dikelas ini. Meskipun semua murid yang ada dikelas ini pintar-pintar tapi, tetap saja ia tak akan segan-segan untuk memarahi habis-habisan seorang murid yang tidak mau mengikuti aturannya.
**
"jadi, apa sudah ada perkembangan?" tanya Mark seraya melahap sandwich yang baru saja ia beli."Belum, tidak ada perkembangan sama sekali," balas L
"Hey, L. Apa kau pernah berfikir kenapa dia menjuluki dirinya sendiri dengan 'Sang Bintang'?" tanya Mark. "Tidak, aku tidak pernah kepikiran. Tapi, untungnya kau bertanya padaku. Tapi, bisa saja itu tidak ada hubungannya dengan kasus ini, Mark" balas L
"Padahal kau sendiri yang bilang bahwa jangan meremehkan hal sekecil apapun. Tapi, sekarang kau mau mengabaikan hal ini?" tanya Mark.
Ugh. L terdiam sejenak. "Ah, ya nanti akan kupikirkan lagi. Kalau bisa aku akan bertanya pada ayahku atau Uncle Henry," ucap L. "Oh ya, ngomong-ngomong soal bintang, bintangmu apa L? Kau lahir bulan April kan?" tanya Alice.
"Huh, mana kutahu. Lagipula, aku tidak peduli," balas L
Ya, menurutnya hal seperti itu sangat tidak penting tapi, saat ini dia merasa ada yang janggal. Oke, mungkin itu hanya pemikirannya saja.
Tapi, mungkin Mark ada benarnya juga. Ya, bagaimana kalau clue yang diberikannya berhubungan dengan bintang? Tapi, kurasa itu tidak mungkin. Lagipula, apa hubungan 'Elang yang menukik' dengan Bintang? Pikir L.
Dalam kasus 'Hukuman' yang sebelumnya tidak serumit ini. Ya, kasus yang belakangan ini masih L bicarakan. Yah, kasus yang benar-benar menggemparkan orang-orang. Dengan total korban mencapai 7 orang. Awalnya L mengira sang pelaku menggunakan metode 'seven deadly sins' karena berbentuk hukuman tapi, ternyata berbeda. Si pembunuh melakukan ini hanya untuk ajang balas dendam. Berbeda deng Sang Bintang yang 'mungkin' memilih korbannya dengan sangat random. Semua korban dalam kasus 'Hukuman' ini berhubungan. Semua korban adalah teman sekelasnya saat sekolah dasar dulu. Oke, sebenarnya ini hal yang simple. Semua korban pernah menindasnya waktu dulu. Maka dari itu, dia berniat balas dendam dengan menerapkan sistem 'Hukuman'
Sekarang, L harus fokus dengan kasus yang baru ini. Ia harus melupakan semua kasus-kasus lama yang sudah ditangani olehnya. Dia tahu kalau note yang ditinggalkan oleh Sang Bintang itu mengandung arti yang sangat besar tapi, bisa saja arti itu sangat sepele. Dan, tidak menutup kemungkinan bahwa itu hanyalah sebuah kata-kata yang ditranslate dari bahasa lain hanya untuk mengecoh. Bisa saja iti sebuah nama. Atau, bisa saja ini benar-benar berhubungan dengan 'bintang'
**
"Lucy pulang," ucap L seraya membuka pintu rumahnya. Sepi. Yah, kedua orangtuanya sedang bekerja. Terlebih lagi ayahnya. Pekerjaannya pasti berat. Ditambah lagi dengan kasus-kasus baru yang tidak ada habisnya. Kalau kalian bertanya apa pekerjaan ibu L, dia bekerja sebagai dokter.Setelah itu L pun pergi kekamarnya yang terletak diatas. L pun melempar tasnya kepojok ruangan lalu menghempaskan dirinya dikasurnya yang empuk itu. Sekeras apapun dirinya mencoba melupakan kasus itu bahkan hanya untuk beberapa saat tetap saja tidak bisa. Karena, jika ada suatu hal yang belum ia pecahkan maka, ia akan memecahkan hal itu. Dengan cara apapun asalkan rasa ingin tahunya sirna.
Iapun kembali memikirkan apa hubungan 'Rigel Hodge' dengan 'Kaki'. Yah, itu sama sekali berbeda kan? Dan juga, kenapa ia menjuluki dirinya sendiri dengan 'Sang Bintang? Oke, mungkin dia terobsesi menjadi seorang bintang, atau orang populer yang dikenal banyak orang. Well, selamat. Sekarang kau terkenal. Tapi, dengan cara yang kotor. Dasar menjijikan.
Lalu iapun kembali teringat dengan kasus 'Hukuman' yang masih terus disinggung-singgung olehnya itu. Ia teringat akan suati hal. Pada kasus 'Hukuman' si pelaku pernah nengatakan hal yang aneh sebelum dijebloskan kedalam penjara.
L pun langsung melebarkan matanya ketika mengingatnya. Setelah itu, ia langsung mengganti bajunya dan bergegas pergi ke kantor ayahnya. Oke, mungkin ini tindakan yang ceroboh karena ia langsung menyimpulkan sendiri tapi, ia tak punya pilihan lain.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Holopsicon.
Mystery / ThrillerPembunuh ini menjuluki dirinya sebagai 'Sang Bintang'. dia selalu melakukan pembunuhan dengan sangat bersih. Tidak ada bukti satupun. Setiap kasus pembunuhan yang dilakukannya dia selalu memberikan clue siapa orang yang selanjutnya akan dibunuh oleh...