"Kau yakin kita bisa menemukannya disini, huh?" tanya Leo
L memutar bola matanya, "sudah kubilang. Tidak ada salahnya mencoba, Leo."
Akhirnya mereka bertiga pun masuk kedalam hutan yang sebenarnya tidak terlalu besar—bahkan tidak terlalu banyak pohon disana.
Mereka terus menerobos masuk sampai mendekati tengah hutan. Dan saat itu, mereka menemukan sebuah kertas. Di kertas itu ada sebuah tulisan. Tulisan yang dibuat dari darah.
"hey, lihat ini. 'pabrik tua' oh god! Itu pasti Alice. Aku pernah memberitahunya untuk memanfaatkan hal apapun agar bisa menjadi sebuah petunjuk! Dan, dia pasti sudah yakin kalau kita akan menyelamatkannya! Buktinya, ia meninggalkan kertas ini," ucap L
"Oke, itu berarti kita harus mencari sebuah pabrik tua di sekitar sini kan? Dan jujur saja, aku masih bingung bagaimana caranya Alice mendapatkan kertas itu. dan, bagaimana caranya dia tahu kalau dia akan dibawa ke sebuah pabrik tua?" ujar Mark
"hey, Alice pasti ditangkap saat berangkat sekolah. Dan, aku ingat sekali. Setiap ia berangkat sekolah ia pasti—setidaknya mengenggam satu buah buku di tangannya. Ia pasti langsung merobek kertas dibukunya itu. dan, soal pabrik tua, mungkin saja ia mendengar percakapan dari orang-orang yang menangkapnya kan? Yang terpenting, sekarang kita harus mencari pabrik tua itu dulu," ucap L seraya menaikkan sebelah alisnya.
Leo dan Mark pun hanya manggut-manggut dan kembali berjalan mnyusuri hutan yang tidak terlalu luas ini.
Dan, akhirnya mereka menemukannya. Ada sebuah pabrik tua—pabrik yang sudah lama tak terpakai. Pabrik itu lumayan besar. Dan, sepertinya terdiri dari 2 atau 3 lantai.
"Permainan dimulai sekarang," ucap L sembari tersenyum
Dan, saat sedang mengendap-endap untuk masuk ke pabrik itu, L melihat sebuah kertas—lagi.
"hey, kali ini bertuliskan '6 org' itu berarti, ada 6 orang yang menangkap Alice kan? Mark, Leo. Bersiaplah. Bisa saja tulang kalian patah hari ini," ucap L sembari menyeringai.
Setelah itu mereka pun langsung masuk pergi ke pabrik tersebut. Dan, benar saja. Ada 2 orang yang berjaga di depan pintu masuk. Dan, mereka berdua mengenakan sebuah topeng. Topeng yang aneh—kalian tahu film The Strangers? Desain topengnya mirip seperti itu, hanya saja ada sedikit perbedaan.
Sekarang, L bertugas memancing kedua orang tersebut. Dan, jika L tidak sanggup melawan mereka berdua, Mark dan Leo akan membantunya.
L pun menarik napas panjang, "Hey! Kalian yang disana? Sedang apa? Kenapa kalian ada di tengah hutan seperti inii?"
Ya, sebut saja L sedang berakting.
Salah satu pria langsung bersiaga, "hey gadis kecil. Sedang apa kau disini? Ini bukan tempat bermain. Cepat pergi."
"hm, justru, kalian yang sedang apa disini? Terlebih lagi kalian memakai topeng yang saangaat aneh," ejek L
"gadis kecil, sudah kubilang. Ini bukan tempat bermain. Hm, apa mungkin kau ingin bermain dengan kami?" ucap salah satu orang bertopeng dan mulai mendekat kearah L.
L menyeringai.
"o-hoh, kalian ingin bermain? Akan kulayani," ucap L
Kedua pria itu pun menghampiri L dengan siaga. Dan, Bugh! Satu pukulan, dua pukulan, tiga pukulan dilayangkan kepada kedua pria bertopeng itu.
Kedua pria bertopeng itu tampak kehilangan keseimbangan. L memanfaatkannya, dan menyerangnya dengan membabi buta. Tapi, disini lah kesalahannya. Dia terlalu fokus dengan satu orang hingga melupakan satu orang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holopsicon.
Mystery / ThrillerPembunuh ini menjuluki dirinya sebagai 'Sang Bintang'. dia selalu melakukan pembunuhan dengan sangat bersih. Tidak ada bukti satupun. Setiap kasus pembunuhan yang dilakukannya dia selalu memberikan clue siapa orang yang selanjutnya akan dibunuh oleh...