Andrew pov
"sir, anda mendapat tugas," ujar seseorang yang wajahnya sudah tidak asing lagi dimataku. Biar kutebak, pasti kali ini ada pembunuhan lagi.
"ya."
Akupun bergegas pergi dari ruanganku yang cukup berantakan ini menuju ruangan atasanku.
"permisi," ucapku seraya membuka pintu yang besar ini.
"ya, silahkan masuk." Ujar seorang pria yang berperawakan keras.
"jadi, saya mendapatkan tugas apa?" ucapku.
"em, tuan Harrelson. Anda pasti tahu dengan kasus pembunuhan 3 hari yang lalu kan?" tanyanya
"ya. Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Sang Bintang. Korban seorang pria yang bernama Ethan Hawke. Ditemukan disebuah kebun kosong diujung jalan," ucapku
"ya, Tepat sekali. Kali ini Sang Bintang kembali berulah. Aku ingin kau pergi menyelidiki kasus ini. Dan, semoga beruntung," balasnya
Akupun segera pergi meninggalkan ruangan itu. Sial, padahal tugas tugasku masih banyak. Tapi, sudah dapat tugas lagi. Hm, kurasa aku akan mengajak L untuk ikut.
**
Sedari tadi aku sudah memperhatikan sesosok mayat yang bersimbah darah ditengah kebun ini tapi, tidak menemukan apa-apa. Oke, sebenarnya kami menemukan beberapa senjata yang ditinggalkan oleh Sang Bintang. Benar-benar ceroboh. Tapi, bisa saja ini hanya sebuah pancingan agar kita semua sibuk menyelidiki benda yang tidak ada gunanya ini. keringat pun mulai membasahi tubuhku. Damn, hari ini panas sekali.
"Dad, aku lelah," ucap L.
"Aku tahu, lagipula kau sendiri yang memutuskan untuk ikut bersamaku kan? Hm, kau memang sengaja agar punya alasan untuk bolos sekolah kan?" tanyaku.
"enak saja, aku melakukan ini karena aku penasaran dengan kasus ini! lagipula kau juga tidak mengerti hal-hal yang seperti ini kan?" tukas L.
Duh, anak ini. "sudah diam. Dan terus cari petunjuk," ucapku
Setelah itu L pun pergi mengelilingi sekitar untuk mencari sesuatu. Karena bisa saja ada sehelai rambut yang jatuh ataupun sebuah barang yang tertinggal. Sekecil apapun itu, itu bisa menjadi sebuah bukti yang sangat penting untuk kasus ini. disaat aku sedang berfikir, tiba-tiba L berteriak kepadaku.
"Dad! Aku menemukan sebuah note!" ujarnya setengah berteriak. Mendengar hal itu, akupun bergegas menghampirinya "berikan padaku."
Iapun memberikan note itu kepadaku. Akupun membacanya dengan saksama. Disana tertulis, 'Aku mendapatkan kaki. Selanjutnya, Elang yang menukik'
Pesan yang aneh. Aku benar-benar tidak mengerti maksud dari pesan itu.
"apa maksudnya? oh hell, Sang Bintang sangat menyebalkan!" gerutu L.
"kau harus bersabar, L. Sedikit demi sedikit pasti akan terungkap," ucapku
Merasa tak puas, L pun kembali melihat kondisi mayat yang sudah tak berbentuk itu. ewh, aku saja tidak kuat melihatnya. Aku heran kenapa ia sangat suka dengan hal seperti ini.
Akupun pergi meninggalkan L yang masih sibuk mengamati jasad itu. "Lex, apa kau pernah menangani kasus semacam ini?" tanyaku kepada rekanku.
"pernah, tapi, tidak se sulit ini. kasus yang dulu kutangani memang mirip seperti ini tapi, sang pembunuh dulu memberikan petunjuk dengan jelas. Dan, menurutku itu hal yang lumayan bodoh," ucap Alex
"bodoh bagaimana?" tanyaku. "ya, dia memberikan clue yang terdiri dari beberapa sandi yang rumit. Awalnya, kukira itu adalah clue untuk korban selanjutnya. Tapi, ternyata tidak. Itu adalah namanya sendiri," jawab Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Holopsicon.
Mystery / ThrillerPembunuh ini menjuluki dirinya sebagai 'Sang Bintang'. dia selalu melakukan pembunuhan dengan sangat bersih. Tidak ada bukti satupun. Setiap kasus pembunuhan yang dilakukannya dia selalu memberikan clue siapa orang yang selanjutnya akan dibunuh oleh...