FICLET || My Gift!

3.7K 139 0
                                    

Happy reading!

린린린

Author pov.

Siwon keluar dari mobil yang mengantarnya pulang sambil menenteng dua kantung besar berisikan bingkisan hadiah dari puluhan fans-nya, yang datang ke SM Ent. dengan senyum cerahnya. Ia di bantu oleh beberapa asisten Super Junior dan manejernya. Idola mana yang tidak senang mendapatkan perhatian dari fans-nya, yang masih mengingat hari ulang tahunnya dengan mengiriminya sekotak hadiah, diusianya yang sudah tak muda lagi dan sudah memiliki seorang istri dan anak. Tentu saja ia sangat senang dan berterima kasih akan hal itu.

"Unya Aewon ini. Adiah Aewon." celoteh seorang bocah laki-laki menyerbu puluhan bingkisan berbagai warna yang baru saja diletakkan Siwon di samping sofa ruang tamu, setelah ia berlari dari ruang tengah meninggalkan mainan-mainannya.

Siwon mencebikkan bibirnya dan melihat tak suka aksi serobot Daewon, yang seenaknya mengakui milik orang lain sebagai miliknya. Tapi ia hanya bisa menelan kekesalannya dan mengabaikan Daewon yang mulai merobek salah satu bingkisan berwarna hijau, dengan mengantarkan manajer dan asistennya pamit.

Jihye terkekeh kecil melihat keantusiasan putranya dari tempatnya duduk di salah satu sofa, sampai kertas pembungkusnya terlepas semuanya dan berserakan disekitarnya.

Daewon memekik girang saat ia berhasil mengeluarkan isi dari kotak ditangannya, setelah bersusah payah sebelumnya. "Apet ainan. Ainan Aewon ini. Obin Aewon." Daewon memeluk dan menggoyangkan mobil-mobilan berwarna merah ke kiri dan ke kanan, dengan wajah menggemaskannya.

Siwon yang baru saja menutup pintu rumah seketika membatu sesaat, saat mendengar pekikan girang Daewon. Untuk sesaat itu ia memikirkan tentang sesuatu yang menyangkut diotaknya, lalu dengan cepat dan terburu-buru ia melangkah menghampiri Daewon yang berniat membuka kotak kado lainnya.

Tak ia pedulikan lagi aksi seenaknya Daewon terhadap hadiahnya, rasa penasarannya akan sesuatu itu lebih dominan dibandingkan apapun. Dengan kasar dan tak sabaran ia mengambil salah satu dari puluhan kado-kado dihadapannya, dan membukanya dengan posisi berlutut, bertumpu pada kedua lututnya.

Lagi-lagi ia mematung syok sebentar saat berhasil membuka bungkusannya dan menjatuhkan kotak ditangannya, dan kembali membuka kotak kadonya yang lain, untuk membuktikan dugaannya.

Daewon yang sedari tadi hanya menatap polos ayahnya, terus-terusan memekik senang saat tahu isi dari kotak-kotak hadiah yang telah dibuka bungkusannya itu, dan langsung memeluknya satu persatu.

Siwon terduduk lemas dengan pandangan kosong menatap miris hadiah dihadapannya. "Maldo andwae! Bukankah ini hari ulang tahunku? Geundae wae? Kenapa semuanya mainan untuk Daewon? Kenapa hanya empat yang benar-benar untukku? Why?" gumam Siwon yang diakhiri teriakan histerisnya, membuat Daewon tersentak kaget menatapnya sesaat, lalu kembali asik dengan mainan barunya, mengabaikan sang ayah yang kini telentang di lantai sambil menghentakkan kedua kakinya, dan memukul-mukul lantai dengan kedua tangannya, tak lupa diiringi dengan rengekannya seperti anak kecil.

Jihye menggelengkan kepalanya sambil menutupi mulutnya yang siap meledakkan tawanya hanya dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan satunya ia pakai untuk memegang handycam yang entah sejak kapan ada ditangannya, merekam tingkah konyol suaminya itu, yang menurutnya tak sadar usia itu dari awal Daewon beraksi.

Jihye mematikan handycam-nya saat ia tak sanggup menahan tawanya lagi. Merasa ditertawakan Siwon segera mendudukan dirinya dan menatap tajam istrinya, yang masih betah tertawa kecil dengan kepala menunduk.

Merasa diperhatikan Jihye segera menghentikan tawanya dengan berdeham sekali sambil menegakkan lagi duduknya. Jihye semakin salah tingkah saat ia melihat Siwon yang tak berhenti menatap tajam dirinya, seakan ingin menerkamnya sebagai mangsa.

Siwon FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang