#8

4.6K 120 0
                                    

Setelah kejadian waktu itu,akhirnya mereka berdua berpacaran,dan sudah sekitar 1 bulan mereka menjalin hubungan itu.banyak murid cewek ataupun cowok yang cemburu dengan Yona dan Vino,bagaimana tidak,dia telah merampas seorang pangeran seperti Vino dan putri es,yg selalu diincar para murid cowok di SMA seperti Yona.
.
.
.
.

"Eh Yon gue liat liat si Vino kyak over gtu deh ke lo" Kata Sindi saat jam Olahraga dilapangan
"Dihh gmn sih lo ndi,kan Vino emng orangnya kek gtu😒" jawab Niken
"Ya gtu dehh...orangnya emng kek gtu,ya mau digimanain lagi" jawab Yona

Sindi yang melihat Tasya sedang melamun tiba tiba saja mengagetkan Tasya dengan menyenggol lengannya

"Woyy...nglamun aja ni anak,nglamunin apaan?"tanya Sindi
"Ihhh apaan sih ndi,ngagetin aja" balas Tasya kesal
"Lagian lo sih,kenapa nglamun gk jelas?" tanya Niken
"Tu liat si Daffa ganteng bgt tau,gakk" jawab Tasya sambil senyum senyum gk jelas.
"Lo suka ya sama Daffa?" tanya Yona
"Gimana gue gk suka,dia udh jago main basket,badannya atletik,aahhh..idaman bgt tau gk"
"Dihhh mulai jorok ni anak"
"Apaan si Ken" jawab Tasya

Daffa itu cogan satu kelas sama Yona,dia emng multitalent,dia jga anak teladan di SMA nya,jdi bukan cuma gengnya Vino aja yg dipuja sama para murid di SMAnya.
Tapi Daffa terkesan cuek,dingin,dan orangnya masa bodo,jdi mau deketin jadi susah deh,beda bgt sama Vino,yang orangnya suka tebar pesona gak jelas.

"Yon!!" panggil seorang cowok
Sepontan Yona dan ketiga temannya mencari asal suara itu.
"Kenapa?" jawab Yona dri jauh dn agak berteriak
"Sini dulu" perintah cowok itu

Yona melangkah menjauhi teman temannya dan mulai mendekat ke laki laki tersebut.
"Kenapa?"
"Lo nnt ada acara gk?" tanya cowok itu antusias
"Hmmm..enggak"
"Jalan yukk.."
"Kemana?"
"Di sekitaran sini ada caffe yg nyaman bgt tempatnya,jdi gue mau ngjak lo buat ke caffe itu.Gimana?lo mau gak?"
"Ohh,oke"
"Tapi lo gk usah pakek skateboard lo,ntar gue jemput."
"Ahh..gak usah,gue pakek skateboard gue aja,lebih cepet"
"Yon..plis lah..masak setiap kali kita kencan lo makek skateboard,kan kesannya gimana gtu😩"
"Iya iya..kalau gtu ntar gue tunggu didepan rumah gue ya,jan smpek telat,gue gk suka nunggu lama"
"Iya say"
Laki-laki itu mengacak rambut Yona,lalu meninggalkan Yona.Yona hanya bisa tersenyum malu dengan tingkah yg dilakukan laki-laki itu padanya,dia kadang imut,ngeselin,ngangenin,kadang jga bikin malu orang.

.
.
.
.

"Gue pergi dulu ya" pamit Yona ke temen temennya,karena hari ini 2 kucrit nginep dirumah Niken,karena bsk itu weekend.
"Jangan lupa bawain makanan ya!!" teriak Tasya
"Iya" jawab Yona dengan senyum
Baru membuka pintu,Yona udh disambut sama kehadiran cowok tinggi,putih,ganteng,dengan badan sexynya.
"Lhoh,udh dri tadi?"
"Baru aja kok" jawab Vino dengan senyum yang memperlihatkan gigi indahnya

Selama perjalan ke caffe itu,Yona dan Vino hanya saling diam,hingga suara Vino memecahkan keheningan itu.

"Yon"panggil Vino
"Ya,kenapa Vin?"
"Lo sayang gk sama gue?"
"Njirrr...kok lo tiba tiba nanyak in itu sih"
"Lah emngnya kenapa?gk salah kan?" tanya Vino sesekali melihat Yona
"Menurut lo?" jawab Yona dengan memandang jalan,diluar jendela,untuk menutupi wajah merahnya
"Hmmm..kalau menurut gue sih,lo sayang bgtt sama gue,sampai sampai mngkin kalau gue pergi,lo bakalan nangis" jawab Vino sambil tertawa
"Hah??! Lo mau pergi kemana? Kok lo gk bilang sama gue sih? Kalau lo mau pergi?" tanya Yona khawatir
"Tuu kann..baru gtu aja,lo udh khawatir" Vino hanya tersenyum mendengar pertanyaan Yona,seakan Yona tidak ingin kehilangan dirinya.

Yona yg mendengar hal itu,wajahnya langsung memerah,dan merasa malu.
"Ihhh paan sihh..siapa jga yg khawatir..dihh najis"
"Lhoh kok pacar aku sekarang mulai kumat lagi sih?"
"Serah" jawab Yona dingin

Mendengar hal itu,Vino sedari tdi hanya tersenyum melihat tingkah kekasihnya ini,yg dicap tomboy di SMA nya trnyata dia jga sangat malu malu kucing.
.
.
.
Akhirnya mereka sampai di caffe itu,caffe yang bernama Your Dream tulisan itu terpampang jelas di depan caffe itu.
Sepasang kekasih itupun masuk,dan memilih tempat yang outdor,dekat taman,meskipun diluar tapi suasananya sangat hangat,ditemani dengan lampu lampu yang indah.Membuat kesan gemerlap.

"Gak salah gue pilih ni tempat"
"Emngnya knp?"
"Gak terlalu rame,jadi kan kita bisa tenang buat berduaan" goda Vino
"Ihhh..paan sih..denger ya,gk usah macem macem sama gue." tegas Yona
"Lhah..gue cium lu,pasti jga lu udh meleleh Yon" goda Vino lagi

Mendengar godaan dri Vino,Yona hnya diam menyembunyikan wajahnya yg mngkin tmbh merah.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang,es capuccino dan coklat panas.

"Lo gak dingin apa?Minumnya es "
"Gak tu,kan ada pacar gue yg bisa ngangetin..hahahaha.."
"Udh lah Vin,gak usah gombal lagi,basi"
"Gue gk gombal,kn emng bner,kalau gue kedinginan,tinggal meluk lo kan?"
"Serah lah-,-"
"Gue jdi inget pertama kali kita ketemu" kata Vino yg flsbck ttg kejadian prtama mereka bertemu
"Emng awal ketemu,kita ngapain?"
"Lo pikun ya Yon?-__- Apa perlu gue ingetin?"
"Maksut lo?"

Tiba tiba saja Vino berdiri dri tempat duduknya dan mulai mendekati Yona.Yona yg melihat Vino mulai mendekatinya,mulai panik,jantungnya tdk bisa berhenti berdetag cepat.
"Eh Vin,gak usah macem macem ya! Lu mau gue tendang 'punya' lo?" ancam Yona
"Gue gk macem macem kok,cuma pngen nyembuhin ingatan lo aja" jawab Vino dengan senyum devilnya
Badan mereka sudah benar benar dekat,tangan Vino mulai memegang pinggang Yona dan menariknya,masuk kepelukkannya.Yona hanya bisa diam dan menahan malu,dia tidak tau harus berbuat apa.

"Emm Vin"
"Bentar aja,please,gue kangen sama pelukan ini" pelukan yg benar benar hangat dan nyaman,Vino tdk pernah merasakan pelukan ini sebelumnya,hanya dengan mama nya saja dia bisa merasakan hal ini,tapi ini berbeda,dia tidak sedang  memeluk mamanya,dia sedang memeluk seseorang yg benar benar dia sayang dan cintai,Vino tdk ingin melepaskannya.Hanya Vino yg boleh memeluknya,menciumnya,menggandeng tangannya,menggodanya,dan membuatnya tersenyum,tdk ada laki laki lain yg boleh menyentuhnya sedikitpun,Yona hanya milik Vino seorang.

Setelah lama mereka berpelukan,sampai es yg ada didalam minuman capuccino Vino mencair.Akhirnya Vino melepaskan pelukannya itu.Dan dia tersenyum kepada Yona,dan Yona membalas senyuman itu.

"Gimana? Udh inget ? Kalau belum,lagi nih" tanya Vino sambil terkekeh
"Ahh..udah..inget bgt malahan" jawab Yona malu,sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

Selama di caffe itu,mereka menghabiskan malam mereka dengan berbincang bincang,tak sering kali Vino menggoda Yona,sampai Yona merasa kesal dan malu dengan tingkah Vino.





Vote⭐& Comment ya chingu :) #thx








minnieyos🐻


Hug and KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang