#19

2.9K 95 13
                                    

Laki-laki berwajah tampan itu berjalan santai dengan raut wajah datar,saat berjalan menyusuri koridor sekolahnya. Dengan penampilan yang sangat cool dan keren,dia di sambut oleh tatapan tatapan dari beberapa gadis disana,laki-laki berbadan tegap itu tetap santai berjalan,tanpa memperdulikan tatapan gadis gadis centil itu.

"Tambah ganteng,anjir"

"Untung udah putus"

"Gue ada kesempatan buat deketin
dia lagi nih"

"Ohhh....jodohkuu!!!!"

"Gilaaa!!! Tambah badboyy!!!"

Itulah Ucapan-ucapan centil yang dikatakan oleh gadis-gadis itu saat melihat seorang Vino.Vino berjalan masuk ke kelasnya masih dengan wajah yg datar.

"Abanggg Vinooo kuuuuu!!!!" teriak Ian sambil berlari menghampiri sahabatnya itu
Vino tidak menggubris sahabatnya itu, dia tetap berjalan menghampiri tempat duduknya yang berada dideretan no 3 dari depan.
Dan Ian hanya bisa memasang wajah memelasnya karena respon yg dilakukan Vino kepadanya.
Tak lama kemudian datanglah Rangga dan Rio yang baru saja tiba di kelas sambil menggendong tasnya dibagian lengan kanan.

"Eaaaaaaa....cogan gue akhirnya masuk sekolah" ucap Rio senang sambil menepuk pundak Vino,dan Vino hanya menatapnya datar
"Lo kenapa gak bilang ke kita kalau hari ini lo masuk sekolah?" tanya Rangga sambil duduk disebelah kanan Vino
"Gak sempet" jawab Vino singkat dan datar

"Lo kenapa sih? 1 minggu gak sekolah,kenapa sikap lo jadi kayak es batu? Apa Jangan-jangan lo kemasukan setan es ya?" tanya Ian polos
"Enggak kok" balas Vino datar
Ketiga temannya saling bertatapan satu sama lain,dengan ekspreksi bingung.

"Btw, selama gue gak masuk sekolah, PR nya apa aja?" tanya Vino kepada ketiga temannya yang masih terlihat bingung dengan sikap Vino saat ini.
"PR?? Lo tanya PR nya apaan aja?Lahh..Sejak kapan lo peduli sama PR!??" ucap Rangga heran

"Gue nanya,PR nya apaan aja?!" tanya Vino sekali lagi dengan sedikit penekanan
"I-itu PR nya ada Fisika bab 5 hal 56-58 suruh ngerjain di folio,terus Matematika Bab 6 Halaman 61-65 dikerjain di folio juga,besuk dikumpulin,terus Bhs Indonesia ngerangkum bab 4 dari halaman 57- 66 ,terus Biologi bikin peta konsep, materi dari bab 5, dan satu lagi Kimia bab 4 halaman 60 suruh ngerjain di folio juga.Setauku gue cuma itu." jawab Ian dengan ekspreksi takut.
"Oh,ya udah makasih" jawab Vino singkat

"Ini anak kenapa sih? Kok gue jadi takut ya?" bisik Ian kepada Rio dan Rangga,dan mereka hanya menjawab dengan gelengan kepala.

.
.
.

"Gilaaaa.....itu Pak Satpam bener-bener nyebelin banget!!! Masa gue baru telat 5 menit aja udah gak dibolehin masuk!!" ucap Tasya kesal
"Bahhh....lo nya sih juga aneh,udah tau satpam kita itu killer,masih aja berani buat telat." jawab Sindi sambil tertawa begitu pula dengan Yona dan Niken yang duduk dihadapan mereka.

"Shitt..tau gak!!! Tapi untungnya Bu Dea baik hati,mau ngijinin gue buat masuk.Kalau enggak,gue bakalan di giling sama ortu gue." ucap Tasya
"Bu Dea itu emng udah kayak malaikat buat kita" ucap Niken sambil membayangkan wajah Bu Dea

Saat keempat gadis cantik itu sedang berbincang bincang tiba-tiba saja kantin mendadak menjadi gaduh,bukan karena ada kebakaran,tetapi segerombol 4 lelaki tampan sedang berjalan memasuki kantin dengan wajah datar plus tampan mereka.
Sontak mata mareka langsung tertuju pada segerombol 4 laki-laki itu, yang sedang berjalan tepat kearah mereka.

"Uhhhhh...sayangkuuuu!!!"

"Ganteng banget anjirrrr...."

"Boleh ambil satu gak sih?Gue gregetan!! "

"Vinoooo!!!! Dia tambah kerenn!!!!"

"Masih gantengan My baby honey gue dong,Rangga jodoh gue"

"Nikahin guee....pleaseeee!!"

"Kok tambah sadis ya?"

"Habis putus tambah ganteng oyy"

"Mampus tu yg dlu jadi pacarnya, bakalan nyesel udh mutusin cogan SMA"

"Pasti entar dia minta balikkan lagi sama Vino"

"Gak bakal gue biarin kalau mereka sampek jadian lagi!! "

Itulah celoteh-celotehan yang terdengar dikuping 4 gadis itu.Lalu 4 gadis itu melanjutkan aktivitas mereka lagi. Hingga tanpa mereka sadari 4 laki-laki itu berjalan melewati mereka tanpa melirik mereka sedikitpun.Begitu juga dengan 4 gadis itu,yang sama sekali tidak menghiraukan kehadiran mereka ditempat itu sambil melanjutkan perbincangan mereka seperti biasanya.

"Dasar bastard"
Batin Yona

.
.
.

"Yon...!!!!!" teriak seorang lelaki tampan sambil berjalan cepat menghampiri Yona yang sedang duduk sambil memakai earphonenya.

"Yonaaa!!!!"
"Oyyy!!!"
"Oaaaaoeeee..!!!"
"Ayona putri Gabrielaa!!!!!"

Karena sebal dengan sikap Yona,yang sama sekali tidak menggubrisnya itu,laki-laki itu langsung menarik earphone gadis itu dengan kasar.

"Eh,apa-apaan nihh!!" ucap Yona kaget sambil memandang bingung laki-laki yg ada dihadapannya saat ini
"Gak usah pura-pura gak tau deh" ucap laki-lagi itu dengan wajah merah kesal
"Maksut lo? Gue gak paham" jawab Yona masih dengan ekspreksi bingung
Laki-laki itu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Yang daftarin gue buat ikutan olimpiade Matematika siapa?" tanya laki-laki itu dengan mencoba menahan amarahnya
"Hah? Olimpiade Matematika?" tanya Yona bingung

"Iyaaa!!! Udah tau gue itu gak suka Matematika,malah lo daftarin,gue aja masuk jurusan Bahasa buat ngehindar dari Matematika,eh malah ketemu lagi" jawab laki-laki itu kesal
"Bentar deh" ucap Yona sambil mengingat ingat tentang semuanya

"Eh iya,gue tadi kan daftarin Arga buat ikutan Olimpiade Mat,buat ngewakilin kelas Bahasa"
batin Yona dengan wajah panik

"Ehh...anuu..itu...hmmm..." jawab Yona panik
"Anu apaan?" balas Arga dengan sinis
"Bentar gue ke kamar mandi dulu,oke" ucap Yona sambil melangkahkan kakinya menjauh dari Arga,tapi Arga dengan cepat menahan tangan mulus Yona.

"Mau kemana? Gak usah ngehindar deh,sekarang lo kasihin itu formulirnya ke gue!!" ucap Arga dengan wajah datar
"Ehhh...Pak Radit!!!"
teriak Yona untuk mengalihkan Arga,Arga sontak berpaling dan menatap pintu masuk kelas mereka,tapi tidak ada sosok Pak Radit disana,saat genggaman tangan Arga mulai sedikit renggang,Yona langsung menepisnya dan berlari cepat menjauh dan meninggalkan Arga.
Arga terkejut,dan dia langsung berlari mengejar Yona.

"Gawatt nihh...bisa-bisa gue dibunuh nih sama pak ketua kelas" batin Yona panik ditemani dengan tetesan keringat dingin yang mengucur keluar.
Dengan sekuat tenaganya dia berlari untuk menghindar dari ketua kelasnya yang sangat menyeramkan itu.Saking semangatnya berlari,hingga Yona menabrak seseorang yg berdiri tepat dihadapannya saat ini.

"Duhhh..." rintih Yona kesakitan dan
Posisinya saat ini masih berdiri,dan kepala nya sakit karena membentur sesuatu yang sangat keras dan datar.
Hingga tidak dia sadari bahwa dia sekarang sedang dalam pelukan seseorang yg saat ini tepat sedang dihadapannya.Dan untuk kedua kalinya juga dia berada dalam pelukan seseorang tanpa sengaja dan itu semua hanya kecelakaan.












Halloooo readers!!! Maaf lama gak update 🙏🙇 Sibuk sekolah soalnya

Makasih juga yang udah Vote 💕👀
Comment nya juga diseringin yaaa 👀💘

Ini udah Yos perbarui 😂
Selamat membaca dan berimajinasi 😂❤

Minnieyos 🐻





Hug and KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang