#23

2.4K 52 24
                                    

"Matiii...udah jam 4,Sindi pasti marah ni sama gue!!" ucap panik gadis itu,sambil membereskan barang-barangnya dan bergegas menemui sahabat lamanya itu.

"Hah....hah...hah...akhir...nya..sampek juga...gue...di...sini.." ucap seorang gadis dengan nafas terengah engah. Gadis itu langsung memasuki cafe yang ramai itu,sambil celingak celinguk mencari sahabat nya.ada rasa takut di hati nya,bagaimana jika sahabatnya itu mencekik nya,karena ia sudah melupakan janji nya,yang ia buat sendiri.

"Bodo banget sih gue...kenapa bisa gue lupa sama janji gue sendiri,bisa mati konyol nih gue ditangan Sindi." saat sedang bergumam sendirian,tiba-tiba saja terdengar sebuah suara yang tak asing baginya,

"Woyy!!! Kutil onta!!" teriak gadis itu dari seberang jalan.Yona yang terkejut langsung keluar dan menghampiri gadis itu.
"Kampret lo,gue udah nungguin lama banget...lo kemana aja njir!! Gara-gara lo harga diri gue ampir jatuh tau gak!" ucap kesal Sindi kepada Yona.

"Hehehe...sorry mamen,gue masih ada tanggung an tugas dari dosen,ya lo tau sendiri lah...betapa sibuk nya sahabat lo yang satu ini" ucap Yona sambil cengengesan,lain dengan Sindi,dia malah terlihat sangat kesal dengan Yona,bagaimana bisa,gadis bodoh seperti Yona bisa menjadi sahabat nya.

"Maafin gue ya..pleaseee!!! Habis ini gue traktir deh,uang bulanan gue juga masih ada kok,gue ngumpulin uang jajan gue,biar besok kalau pas kita reuni,gue gak keliatan kere sendiri" ucap Yona dengan wajah melas nya.

"Bego lu...ayo ikut gue,gak usah lo traktir,biar gue aja" ucap Sindi sambil meninggalkan Yona. "Dasar si Yona,kan gue jadi terharu dia bilang begituan,tu anak emang gak berubah dari dulu" batin Sindi.

"Kita mau kemana Sin?"
"Ke cafe Rose aja"
"Serius njir? Mahal-mahal gila loo!!"
"Kan gue yang traktir lo,gak usah resah Yon"
"Iya juga ya" gumam Yona sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Pemandangan di cafe Rose itu benar-benar indah,sangat cocok untuk para remaja yang sedang kasmaran.Banyak couple berlalu lalang dihadapan mereka,ada yang bergandengan tangan,tiduran dibahu,tiduran dipaha,cipika cipiki,dan ya begitulah.

"Jibang gue liatnya" kesal Yona sambil memakan kebab kesukaanya.
"Heleh..kayak lo gak pernah ae Yon" ledek Sindi dengan wajah smirk
Dan hanya dibalas dengan tatapan sinis Yona.

"Oh iya Yon,gue mau tanya sama lo"
Ucap Sindi dengan wajah serius,benar-benar serius.
"Apaan?"
"Duh,tanya gak nih,gue bimbang" batin Sindi bingung
"Woy..malah ngelamun,apaan?" bentak Yona,yang akhirnya mengagetkan Sindi

"Si monyet,sabar dulu napa,gue bingung ini" jawab Sindi kesal
"Tentang apaan sih?" tanya Yona kepo
"Hmmm...itu...anu...duh,gimana ya..gue bingung ya lord,tolongin baim" ucap Sindi frustasi
"Sejak kapan nama lo ganti Baim?" tanya Yona polos.
"Ni anak emang ya" gumam Sindi

"Vino" ucap Sindi pelan dan hati-hati,sangat hati-hati,Yona yang mendengar itu,langsung tersedak dan meminum ice choco oreo nya itu.
"Maksut lo?" tanya Yona dengan wajah kesal
"Gini,gini..." sambil menghela nafas Sindi pun akhirnya melanjutkan ucapannya

"Gue tadi gak sengaja ketemu si Vino,pas di cafe nungguin lo.Gue juga kaget,tiba-tiba aja tu cowok datengin gue,dan masih ngenalin gue.Gue juga sempet ngobrol singkat sama dia,dan dia minta no hp gue,awalnya ogah banget,kasih no gue sama si bajingan itu,tapi gue liat-liat gak ada salah nya juga gue kasih no gue ke dia,apalagi keliatan nya dia juga udah gak brandal kayak dulu.Dia juga kek nya mau nanyain kabar lo,tapi dia gk jadi tanya,sebelum tanya juga gue udah bisa nebak.Dia juga sempet curiga sama gue,kenapa gue disini,bukannya di luar negeri.Padahal ya gue di luar negeri cuma buat nemenin bokap kerja. Yang asli gue juga kuliah disini."
jelas Sindi dan hanya direspon Yona dengan tatapan aneh.

"Dan lo tau apa yang bikin gue kaget ?"
"Apa?"
"Tenyata selama ini,kita satu kampus sama dia!!" geram Sindi
"Hah? Sa-satu Universitas? Lo gila ya?! Gue aja udah gak pernah ketemu dia!! yakali,lo tu ya mau aja dibohongin sama cowok kampret kek dia." ucap Yona ngegas

"Gue serius Yona...mana mungkin gue bohong sama lo,gue awalnya juga gak percaya tapi dia nya nunjukin kartu mahasiswa nya,dan tarraaaa....dia anak kampus kita!!"

"Kok bisa sih?" tanya Yona kepada dirinya sendiri.
.
.
.
.

"Kak, ini aku buatin sarapan buat kakak" terlihat seorang gadis berambut panjang sedang menyodorkan sebuah kotak makan kepada seorang laki-laki yang sekarang ini berhadapan dengan nya, dengan wajah datar.

"Gak laper" jawabnya dingin
"Di makan nanti juga gak papa kok kak" ucap gadis itu sambil tetap tersenyum
Laki-laki itu langsung bangkit berdiri, mencoba meninggalkan si gadis bodoh itu.

"Kak, kak Vino mau kemana? Aku udah buatin sarapan ini susah payah buat kakak" ucap gadis itu sambil memegang tangan Vino
"Gue bilang gak laper, lo dengar gak sih? Lo budeg atau gimana? Lepasin tangan gue!" ucap Vino kesal, sembari menghentakan tangannya.
"Ma..maaf kak" ucap gadis itu sambil menunduk, dan menahan air mata nya.
"Cengeng" ucap Vino sambil meninggalkan gadis itu sendirian.
.
.
.

"Nih buat kalian" laki-laki itu menyodorkan beberapa minuman soda, ke arah teman-temannya
"Wedew...kesambet apaan lo? Gak biasanya nraktir kita" ledek Rangga kepada Rio

"Gue lagi baik hati ini, kalau lo gak mau, siniin"
"Ya elahh...jangan ngambek dong sayang, kan abang jadi takut" lanjut Rangga mengejek
"Najis" umpat Rio

Rio yang melihat Vino hanya melamun, segera menyadarkan nya.
"Woy!" bentakan Rio berhasil menyadarkan sahabat nya itu, dan hanya dibalas dengan tatapan sinis
"Lo kenapa? Galau mulu perasaan"
"Lagi gak mood"
"Kenapa? Masalah cewek lagi?"

"Pusing gue lama-lama kalau kek gini, gak di taman, gak di kantin, kelas, cewek centil makin banyak populasinya"
"Bahh.." ucap Rio sambil tertawa
"Ya terus lo mau nya cewek yang gimana? Hmm?" lanjut Rio

"Yona" ucap Vino yang membuat para sahabatnya terkejut dan menghentikan aktivitas mereka.
"Gue kangen Yona" lanjut Vino dengan tatapan sendu
"Vin, udah lah, lagian Yona juga udah gak di sini kan"

"Tapi...ngomong-ngomong soal Yona, gue jadi inget, kemarin pas gue ke Cafe, gue liat cewek, yang ciri-cirinya sama persis kek Yona" ucap Rangga sambil menggaruk kepalanya
"Hah? Serius lo?" tanya Vino antusias
"Iya, tapi gue gak sempet liat jelas sih, cuma dari belakang aja gitu"

"Entah kenapa, perasaan gue yakin banget kalau Yona tu masih di sini.Dan Gimanapun caranya gue harus cari Yona, sampek ketemu" tekad Vino
"Gue dukung Vin, karena kalau dia udah jadi bagian dari tubuh lo, mau gimanapun, bagian itu bakalan balik lagi sama lo."







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hug and KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang