8. Salah paham

2.1K 208 0
                                    

Weekend itu ibarat malamnya jihoon. Tidur mulu kerjaannya. Walau udah nggak separah dulu sih, yang tidur siang bangun siangnya lagi (nggak lapar apa).

Karena ada kamu, Jihoon juga jadi ngebatas waktu tidur weekendnya. Masa iya pacaran nggak ngedate-ngedate.

~Line

¤ My Happiness❤

"Ji?"
"Jihoon"
"Woy bangun"
"Ji"
"Ji"
"Hoon"
"My baby"
"Kyeowo"
"Ji"
Read 8:02"Bangun"

"Udah mandi tau"
"Ini lagi siap-siap" 8:08

Wih dibalesnya cepet. Kamu terkekeh pelan sebelum membalasnya lagi.

8:09"Ok ❤."

Rencananya hari ini kalian mau nonton, ada film seru dan kamu nagih janji jihoon waktu itu buat ngajak kamu ngedate.

***********

"Kamu yakin mau nonton ini?"  Tanya mu pada jihoon.

"Ya yakin lah, ini tiket nya juga udah di pegang." Jawab jihoon.

"Bukannya kamu nggak suka film yang melodrama kaya gini?" Tanyamu lagi.

Jihoon tersenyum, "lagi penasaran aja, film kaya apa yang kamu mau."

Memang iya kamu mau nonton film ini tapi bukan sama jihoon. Kamu kira bakal diajak nonton Avengers atau semacamnya.

Kalian masuk ke dalam teater dan tak lama film pun dimulai. Kamu sudah tenggelam dalam dunia mu sendiri tidak sadar akan tatapan lembut jihoon pada mu.

**********

"Ji kita mau kemana?" Kamu ditarik oleh jihoon saat keluar dari teater.
"Kita makan, aku laper." Kamu hanya menurut.

Jihoon tak melepaskan genggaman tangannya sampai kalian duduk di bangku cafe pun tangannya jihoon tetap menggenggam tanganmu.

"Ji ini tangan kamu kenapa? Ada lemnya atau apa?" Kamu bertanya dengan mengangkat genggaman tangan kalian.

"Nggak papa, cuman takut kamu lari aja." Canda jihoon.

"Biasanya juga kamu nyuruh aku buat pegang lengan baju kamu kalo kita ngelewat jalan yang rame." Ucapanmu ini hanya dibalas cengiran jihoon.

"Mau pesen apa?" Tawar jihoon.

"Pancake sama vanilla milkshake." Ucapmu dan jihoon pun mengangguk dan beranjak untuk memesan.

Tak lama jihoon pun kembali dan tangannya kembali mengenggam tangan mu di atas meja.

"Ji kenapa sih? Kaya aku bakal ngilang aja kamu pegang terus."

"Udah aku bilang nggak apa juga." Jawab jihoon santai sambil mainin hpnya dengan satu tangan.

Kamu heran saja, biasanya juga kalo udah pegang hp suka asik sendiri tapi sekarang jihoon malah nunjukin beberapa tempat yang lumayan rame buat kalian kunjungi setelah makan.

'Ada yang nggak beres' batin mu.

Kalian makan dengan tenang. Setelah makan jihoon pula yang bayar makanan kamu, biasanya suka patungan atau nggak kamu bayar minumnya jihoon makannya atau sebaliknya. Tapi tadi jihoon keukeuh banget buat bayarin semuanya.

'ini anak kenapa sih'

Kamu diajak ke mall, dan ini hal yang agak jarang buat kamu. Biasanya kalo ada keperluan buat beli barang atau yang berhubungan sama fashion, jihoon bakal ngajak kamu buat ke toko nya langsung dan toko nya itu biasanya nggak didalem mall. Ini aneh.

"Kemarin aku liat Jisoo hyung beliin pacarnya gantungan kunci coupel gitu, katanya lagi ngetren. Kamu mau?" Ucapan jihoon ini ngebuat kamu nggak bisa apa-apa. "Kemarin aku mau beli tapi takut kamu nya nggak suka jadi sekarang aja sekalian kamu yang milih." Jihoon menarik mu masuk kesalah satu toko pernak-pernik.

'Ini jihoon kan?!' Kamu kaget banget. Asli nya jihoon nggak bakalan kaya gini.

"Ji!" Panggilmu dan otomatis jihoon berhenti dan menatap mu.

"Kita perlu bicara." Kamu menarik jihoon keluar dari toko itu, keluar dari mall dan duduk di bangku taman yang lumayan agak sepi. Menghiraukan seluruh pertanyaan yang keluar dari mulut jihoon.

"Kamu kenapa sih?"

Kamu sih risih banget sama sikapnya dari pagi. Aneh dan itu buat kamu nggak nyaman. Biasanya kalo emang ngedate ya gitu aja, jihoon juga jarang bicara panjang lebar dan biasanya kamu yang ngajak. Jihoon hanya iya-iya dan kadang nolak kalo tempat itu kejauhan atau terlalu rame. Bukan berarti kamu nggak suka akan perubahannya. Tapi guys it's not him. Jihoon yang jadi pacar kamu itu nggak gini.

"Apanya yang kenapa?" Jihoon berbalik bertanya.

"Ji, kamu aneh dari pagi. Bangun nggak perlu dibangunin, ngajak nonton melodrama, sampe ngajak beli gantungan kunci couple itu aneh. Bukan berarti aku nggak suka. Cuman Jihoonnya aku itu nggak kaya gitu." Kamu berbicara sehalus mungkin, takut menyakiti hatinya jihoon.

Jihoon hanya memandangmu, ia terlihat sedang berpikir.

"Ji." Panggil mu.

"Aneh ya?" Jihoon berbicara dengan mengusap belakang kepalanya.

"Banget." Jawab kamu pasti, membuat jihoon tertawa.

"Seung chol hyung bilang pacarnya akhir akhir ini jadi aneh, terus dia nyoba buat kasih perhatian lebih. Dan pacarnya balik lagi kaya biasanya." Kamu hanya mendengar ucapan jihoon dengan seksama tanpa berniat berkomentar terlebih dahulu.

"Aku ngerasa ada yang berubah sama kamu seminggu ini, dan itu ngeganggu aku." Ucap jihoon lalu mengalihkan pandangannya yang menatapmu. Seakan enggan melanjutkan ceritanya kamu pun menarik kesimpulan.

"Jadi kamu aneh dari pagi itu nurutin seung chol oppa karena ngerasa aku berubah?." Ucapmu.

"Ya kaya gitu."

"Maaf aku nggak sadar kalo sikap aku minggu ini ke kamu bakal buat kamu berpikir kaya gitu." Jihoon hanya memandangmu bingung.

"Sebenernya hari sabtu lalu Han sunbae ngajak jalan, tapi aku tolak kok. Aku udah bilang aku udah punya kamu, tapi dianya masih ngajak. Hal itu yang buat aku agak tertutup ke kamu, Maaf." Kamu takut hal ini nyinggung perasaan jihoon. Makanya kamu nggak cerita tapi hal ini malang ngebuat jihoon berpikir hal yang nggak-nggak.

"Aku tau kok, seungkwan cerita." Kamu ngerasa bersalah banget. Seharusnya jihoon tau dari kamu bukan yang lain.

"Maaf kamu taunya dari orang lain."

"Iya, kamu minta maaf terus." Jihoon merangkul mu. Kamu hanya tersenyum.

"Aku percaya kok sama kamu. Cuman ya, agak cemburu aja."

"Hmmm nanti aku kalo ada apa-apa cerita deh sama kamu dan kamu juga harus tau ya, aku sukanya sama jihoon yang ngajak aku pacaran bukan sama yang tadi ngajak nonton melodrama. Aku takut tau liat kamu yang kaya tadi. Takut kamu kenapa-napa. Terus jadi Jihoonnya aku ya."

Jihoon terkekeh. "Jihoonnya kamu itu emang kaya gimana?"

"Kaya gini." Kamu mencium bibirnya singkat. Jihoon agak terkejut namun beberapa saat kemudian jihoon tertawa.

"Kamu nakal juga ya." Jihoon mencubit hidungmu.

"Ji inget, ini di tempat umum loh." Kamu berkata seakan jihoon yang menciummu.

Kalian tertawa lepas saat itu. Tawa yang menunjukan kelegaan perasaan kalian.

Kalian pun memutuskan pulang. Mengakhiri date kalian kali ini dengan saling berjanji akan selalu jujur dan jadi diri sendiri.

Woozi ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang