Chapter 3: Ice Cream

7.2K 945 279
                                    

Jimin tidak bisa tidur malam ini. Dia benar-benar tidak percaya bahwa besok adalah first date-nya dengan Yoongi ke Amusement Park. Jimin membayangkan hal apa saja yang akan dilakukannya dengan pria yang dia cintai selama 11 tahun itu. Mulai dari menggenggam tangannya, bermain wahana bersama, menikmati makanan manis, lalu tentu saja berciuman.

"Aaaaah....PARK JIMIN PABO!!" Jimin menangkup kedua pipinya yang mulai memerah ketika membayangkan Yoongi mencium bibirnya. Tentu saja Jimin teringat pertama kalinya Yoongi menciumnya di kamar ini, bahkan itu bukan ciuman biasa.

Jangan terlalu berharap, Jiminnie. Mana mungkin Yoongi hyung akan menciummu di tempat umum, aish kenapa aku tidak bisa melupakan bibir Yoongi hyung!

Jimin memeluk boneka kura-kuranya lalu berguling-guling di kasurnya. Ya di kamar ini first kiss terindahnya terjadi. Dia benar-benar seperti bermimpi dan jika ini benar mimpi, dia tidak ingin bangun dari tidurnya. Jimin mengerjapkan matanya memandang toples berisi kertas origami warna warni berbentuk burung yang telah lama berdiam di atas meja belajarnya.

Jimin beranjak dari kasurnya dan langsung duduk di meja belajarnya sambil memperhatikan toples berisi origami bangau buatannya. Dia tersenyum mengingat betapa dia gigih menuliskan isi hatinya tentang Yoongi di setiap origami bangau yang dia lipat dan dikumpulkan ke dalam toples. Berharap origami yang dia buat mencapai 1000 origami bangau dan satu permintaannya terkabulkan yaitu menjadi kekasih Yoongi.

"Apa ini sudah seribu yah?" Jimin terkekeh membayangkan betapa polosnya dirinya percaya pada mitos kuno itu. Senyum Jimin memudar ketika mengingat orang yang pertama kali memberitahu mitos ini adalah sahabatnya, Taehyung.

Jimin mengambil handphone-nya dan mulai membuka chat Taehyung. Sejak hari dimana Taehyung mengatakan bahwa Yoongi bisa saja hanya mempermainkannya, hubungan mereka menjadi sedikit canggung. Jimin mulai merindukan keberadaan sahabat yang selalu mendengar curahan hatinya. Dia pun memutuskan mengirim pesan pada Taehyung.

Setelahnya Jimin meraih selembar origami dan mulai menuliskan harapannya,

...Semoga apa yang dikatakan Taehyung tentang Yoongi hyung tidak benar dan dia menerima hubunganku dengan Yoongi hyung tanpa mengkhawatirkan apa-apa lagi....

Setelah selesai, Jimin melipat kertas origaminya berbentuk burung bangau. Tentu saja kertas tersebut tidak bervolume, dia melipatnya tipis agar dapat masuk ke dalam toples plastik yang ukurannya cukup besar. Setelah selesai, Jimin mematikan lampu kamarnya dan lompat ke kasurnya. Dia tersenyum lagi dan mulai membayangkan kencan pertamanya besok.

Di sisi lain, Taehyung yang selesai mengobati luka hasil bullying seniornya pun mulai merebahkan diri di kasur dan membaca chat dari Jimin,

From: Moon Jiminnie

Sun Taehyungie, annyeong! Aku tahu kau akan kesal mendengar ini, tapi aku rasa kau harus tahu karena kau orang penting bagiku. Besok aku akan pergi kencan dengan Yoongi hyung. Doakan semuanya lancar ya! Biar bagaimana pun, seperti yang kau bilang, bulan tetap membutuhkan matahari agar bersinar kan? Jadi kumohon jangan hindari aku.

Lekukan senyuman terukir di wajah Taehyung. Jimin benar-benar tahu cara membuat hubungan mereka membaik. Tentu saja sekadar Jimin mengingat tiap perkataannya, membuat hatinya senang. Terlebih lagi julukan "sun and moon" dalam hubungan persahabatannya adalah ciptaan Taehyung.

Taehyung menghela nafasnya berat, mengingat obrolan yang dia dengar dari 3 senior penindas saat mereka merampas uang jajannya. Taehyung menduga, apa yang dikatakan 3 senior penindasnya itu benar, Jimin dan Yoongi akan pergi ke Amusement Park besok.

"Apa aku perlu mengikutinya diam-diam ya?" Taehyung menempelkan handphone-nya ke dagu lancipnya. Dia begitu mencemaskan Jimin tetapi juga tidak ingin menghancurkan kencan pertama yang pastinya telah dinantikan Jimin.

Strawberry Mint | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang